Daftar isi:
Penuh Persaingan yang Ketat Meski Bukan Kasta Tertinggi
Musim 2019-2020, Segunda Division (kasta kedua Liga Spanyol) berjalan sangat ketat. Musim tersebut berjalan lebih dari setahun di mana berakhir dengan perebutan promosi yang tidak terduga. Sama seperti anekdot Premier League Inggris, Segunda Division adalah liga di mana anyone can beat anyone.
Secara luar biasa, 8 tim teratas di Segunda musim lalu hanya berselisih 10 poin. Klub yang promosi ke La Liga Spanyol adalah Huesca, Cadiz, dan Elche.
SD Huesca
Huesca promosi ke La Liga Spanyol setelah 1 tahun terdegradasi. Berlokasi di timur laut Spanyol, Huesca menjuarai liga dengan memenangkan 3 pertandingan dari 4 pertandingan terakhir mereka. Momen kunci mereka dalam memenangkan liga adalah kemenangan krusial melawan rival Aragon dan sepupu besar mereka, Real Zaragoza di kandang Zaragoza yaitu La Romareda. Kemenangan 1-0 tersebut memberikan Huesca harapan dan semangat untuk promosi. Menjelang musim berakhir, Huesca hanya berada di posisi play-off sebelum akhirnya memenangkan liga di pertandingan terakhir mereka.
Huesca bermarkas di El Alcoraz. Stadium tersebut hanya berkapasitas 7,638 penonton namun memberikan atmosfer yang intim. Sebagian poin yang didapat Huesca diprediksikan akan hadir di situ.
Pemain kunci mereka adalah Shinji Okazaki. Pemain depan asal Jepang ini tidak terlalu asing di telinga para penggemar Premier League Inggris. Okazaki memainkan peranan yang penting dalam gelar juara Premier League Inggris yang dimenangkan oleh Leicester City di musim 2015-2016. Okazaki bergabung dengan Azulgranas di musim 2019/2020. Dalam kurun waktu 1 musim, Okazaki menjadi pemain kunci dengan statistik 12 gol dari 36 pertandingan dan membantu Huesca untuk tampil baik di pertandingan besar. Selebih itu, Okazaki bermain 119 pertandingan dan 50 gol dengan tim nasional Jepang. Shinji Okazaki akan menjadi pemain penting bagi Huesca musim depan.
Cádiz CF
Klub asal Andalusia ini kembali ke La Liga Spanyol sejak tahun 2006. Cadiz memiliki musim yang sangat aneh dan sulit untuk mendapatkan promosi ke kasta tertinggi sepak bola Spanyol. El Submarino Amarillo sempat berada di pucuk klasmen dengan keunggulan 15 poin cukup lama. Akan tetapi, Cadiz terpleset dari puncak klasmen. Akhirnya, mereka sempat berada di puncak klasmen dan harus merelakan puncak pimpinan di pertandingan terakhir liga yang menjadikan Huesca juara Segunda Division.
Markas mereka adalah Nuevo Estadio Ramon de Carranza. Stadium mereka sering digunakan untuk turnamen pra musim. Kapasitas stadion ini baru ditambah menjadi 25.033 penonton. Stadium mereka pernah digunakan untuk pertandingan antara tim nasional Spanyol melawan Malta.
Pemain kunci: Alvaro Negredo. Mantan pemain tim nasional Spanyol ini memiliki banyak pengalaman bermain di La Liga Spanyol bersama Almeria, Sevilla dan Valencia. Negredo baru saja didatangkan dari klub Al-Nasr dengan status bebas transfer alias gratis.
Elche CF
Terdegradasi karena masalah finansial di tahun 2015, Elche akhirnya kembali ke La Liga Spanyol. Kisah mereka untuk meraih promosi bisa dibilang luar biasa. Klub asal tenggara Spanyol tersebut berhasil masuk ke play-off karena Fuenlabrada kalah dengan Deportivo La Coruna di tambahan waktu. Padahal, Fuenla hanya butuh 1 poin atau hasil seri untuk bisa lolos ke babak play-off. Elche menang melawan Girona di final play-off dengan agregat 1-0 yang dicetak di menit 96 di leg kedua. Gol dramatis tersebut datang dari pemain sayap Elche, Pere Milla melalui sundulan kepala. Elche baru saja memiliki manajer baru di diri Jose Almiron, menggantikan Jose Rojo Pacheta. Pacheta membawa Elche dari kasta ketiga Liga Spanyol sampai ke La Liga Spanyol. Tiga minggu menjelang dimulainya La Liga Spanyol musim terbaru, Elche berpacu dengan waktu untuk mempersiapkan semuanya. Kemungkinan mereka bertahan di La Liga Spanyol tentu akan menarik untuk diperhatikan.
Estadio Manuel Martinez Valero adalah stadion Elche. Stadion tersebut berkapasitas 33,732 penonton. Stadion ini adalah salah satu yang terbesar di kasta kedua Liga Spanyol musim lalu dan siap untuk La Liga Spanyol.
Pemain kunci: Juan Francisco Martinez Modesto (Nino). Nino adalah penyerang veteran, sudah bermain lebih dari 500 pertandingan dan hampir mencetak 200 gol. Saat ini, Nino sudah berusia 40 tahun. Nino adalah legenda dari Elche. Ia sempat bermain selama 2 periode yang berbeda di klub tersebut. Saat masa-masa awal karirnya, Nino tampil luar biasa bersama Elche. Ia mencetak 87 gol dari 273 pertandingan selama 8 tahun. Nino memulai karir bersama Elche sejak tahun 1998 sampai 2006. Selepas dari Elche, ia melalang buana bersama klub Levante, Tenerife, dan Osasuna. Pada tahun 2016, ia kembali bermain bersama Elche sampai tahun ini. Selama 4 tahun terakhir, ia mencetak 38 gol dari 154 pertandingan termasuk 7 gol dari 40 pertandingan di musim lalu. Nino akan kembali lagi tampil di La Liga Spanyol untuk memberikan pengalamannya kepada rekan-rekan setim.
Pingback: Real Madrid & Barcelona Pantas Kalah, Real Sociedad Layak di Puncak
Pingback: Barcelona 1-3 Real Madrid: Cules Mandul Saat Menjamu Los Blancos
Pingback: 5 Alasan Borussia Mönchengladbach akan Kalahkan Real Madrid