Barcelona Gagah di Eropa Meskipun Loyo di Spanyol
Barcelona, Chelsea, Juventus dan Sevilla dipastikan akan mengisi 4 dari 16 tim yang akan berlaga di babak perdelapan final Liga Champions musim ini.
Semua tim menjalani perjalanan kompetisi dengan mulus, di mana semuanya adalah 4 tim pertama yang memastikan lolos dari grup.
Peluit Panjang memaparkan perjalanan semua klub beserta para pemain kuncinya serta peluang untuk melaju sejauh mungkin.
Dengan sedang memasuki masa transisi dari para pemain senior lama ke generasi baru serta manajer baru Ronald Koeman, tentunya Barcelona sedikit mengalami goncangan di dalam tim.
Hal tersebut dibuktikan dengan tidak konsistennya Blaugrana di ajang La Liga Spanyol.
Di La Liga, Barcelona duduk di peringkat 13 klasemen sementara dengan 11 poin, sebuah catatan yang buruk mengingat kesebelasan asal Katalan ini dikenal sebagai penguasa Spanyol.
Meskipun begitu, Barcelona justru menyapu bersih semua pertandingan Champions League mereka di awal musim ini dengan 4 kemenangan dari 4 laga.
Terakhir, Dynamo Kyiv dibantai 0-4 di kandang mereka sendiri oleh Barcelona dalam lanjutan Grup G.
Dalam 4 laga, Barcelona sudah mencetak 13 gol dan hanya kemasukan 2 gol serta membuat 2 clean sheet.
Rata-rata, setiap pertandingannya Barcelona menguasai 60% penguasaan bola serta 90% umpan sukses.
Lionel Messi sudah tentu menjadi pemain kunci Barcelona di Liga Champions di mana ia bermain sebanyak 3 kali dan menjadi man of the match sebanyak 2 kali.
Total 3 gol dan 2 assist sudah dibuat oleh pemain asal Argentina tersebut.
Tim besutan Ronald Koeman ini membutuhkan 4 poin agar lolos sebagai juara grup dengan aman.
Hal tersebut bisa juga terjadi asal Juventus kehilangan poin sampai matchday 6.
Andai lolos sebagai juara grup, Barcelona akan bertemu dengan tim runner-up melalui undian.
Secara kekuatan, Barcelona akan lebih diuntungkan apabila bertemu dengan peringkat 2 dari grup lain.
Dengan begitu, peluang untuk melaju sejauh mungkin bisa terjadi di kubu Barcelona.
Baca juga: Inter Milan vs Real Madrid: Keduanya Terancam Tidak Lolos Grup
Chelsea Tak Terkalahkan dan Hanya Kemasukan 1 Gol
Chelsea memastikan lolos ke babak selanjutnya dari ajang Champions League dengan cara mengalahkan Rennes 1-2 di kandang mereka sendiri di lanjutan fase Grup E.
Sempat bermasalah di lini pertahanan pada awal musim, kini pasukan Frank Lampard perlahan menunjukan tajinya.
Kehadiran pemain inti bertahan baru dalam diri Thiago Silva dan Ben Chilwell akhirnya dilengkapi dengan penjaga gawang Edouard Mendy jelang penutupan bursa transfer kemarin.
Edouard Mendy menjadi pemain Chelsea terbaik di ajang Champions League musim ini dengan hanya kemasukan 1 gol dari 4 pertandingan yang ia mainkan.
Pertahanan yang kokoh dilengkapi dengan tajamnya lini depan Chelsea, di mana Kai Havertz dkk sudah mencetak 9 gol.
Timo Werner keluar sebagai pencetak gol terbanyak di Chelsea pada ajang UCL musim ini dengan mencetak 3 gol.
Di UCL musim ini, tim dari Premier League Inggris tersebut mencatatkan rataan penguasaan bola 54% per pertandingan dengan umpan sukses 85% serta menang duel udara sebanyak 14,8 kali.
Dengan perolehan 10 poin dari 4 pertandingan Liga Champions, jumlah yang sama juga diraih dengan Sevilla, Chelsea perlu meraih poin maksimal guna lolos sebagai juara grup.
Apabila menjadi juara grup, N’Golo Kante dkk akan bertemu runner-up grup melalui undian yang mana bisa dibilang tidak lebih baik dibandingkan juara grup.
Juventus Masih Bisa Menjadi Juara Grup Asal Kalahkan Barcelona
Juventus saat ini berada di peringkat 2 klasemen sementara Grup G dengan perolehan 9 poin dari 4 laga, memenangkan semua laga kecuali kalah melawan Barcelona.
Terakhir, Ferencvaros dipaksa menyerah 1-2 di detik-detik akhir melawan kesebelasan asal Serie A Italia.
Terpaut 3 poin serta 7 selisih gol dengan pemuncak klasemen Barcelona, Juventus diwajibkan menyapu bersih 2 laga sisa dengan 3 poin penuh.
Jaminan juara grup untuk Juventus harus dipastikan apabila Barcelona kehilangan poin atau I Bianconeri bisa menyalip selisih gol yang terbilang cukup jauh.
Alvaro Morata tampil sebagai pemain terbaik di Juventus sejauh ini dengan kontribusi gol yang positif.
Penyerang asal Spanyol tersebut berhasil mencetak 5 gol dari 4 pertandingan yang sudah ia mainkan.
Bersamaan dengan Cristiano Ronaldo dan Paulo Dybala, mereka bertiga perlahan menunjukan kekompakan sebagai trio baru lini serang kelas dunia.
Apabila tim besutan Andrea Pirlo ini berhasil terus menjaga dominasi ketika bertanding, bukan tidak mungkin akhirnya trofi ‘Si Kuping Besar’ akhirnya bisa berlabuh ke Turin.
Sevilla Gagal Menjadi Juara untuk yang ke-7 Kalinya di ajang Europa League
Seusai dipastikan lolos ke babak selanjutnya dari fase grup Champions League, akun Twitter milik Sevilla dalam bahasa Inggris (@SevillaFC_ENG) langsung membuat cuitan yang berakhir viral.
Pasalnya, klub tersukses di Liga Eropa dengan 6 trofi tersebut dipastikan tidak bisa lolos ke fase gugur kompetisi kelas kedua di Eropa tersebut.
Tidak jarang Sevilla menjuarai Liga Eropa usai terbuang dari Liga Champions dengan hanya berhasil finish di peringkat 3.
Klub-klub yang sudah dipastikan terdegradasi seperti Rennes, Krasnodar, Zenit St. Petersburg, Dynamo Kyiv serta Ferencvaros berpeluang lolos ke Europa League apabila berhasil finish di peringkat 3, seperti yang Sevilla lakukan tahun lalu dan berhasil juara.
Sevilla di ajang Champions League berhasil mengoleksi 10 poin dari 4 pertandingan, jumlah yang sama dengan Chelsea di lanjutan Grup E.
Sevilla hanya berhasil mencetak 6 gol dalam 4 pertandingan dan kemasukan 3 gol.
Tim besutan Julen Lopetegui ini tampil cukup solid dan bermain sebagai satu tim.
Tidak ada yang terlalu menonjol dalam bermain di tim ini.
Pemain-pemain seperti Diego Carlos di bek tengah, Lucas Ocampos di sayap, Luuk de Jong di penyerang tengah serta Marcos Acuna di bek kiri.
Namun, kontribusi Marcos Acuna bisa dibilang penting usai ditinggal Sergio Reguilon ke Tottenham Hotspur.
Dalam 3 pertandingan yang ia mainkan, Acuna 1 kali menjadi man of the match saat melawan Rennes dengan menciptakan 1 assist dan 5 umpan kunci.
Dari 3 pertandingan di mana Acuna terlibat, Sevilla hanya kemasukan 2 gol.
Acuna kerap membantu serangan Munir El-Haddadi dan kawan-kawan dengan mengirimkan umpan silang atau umpan-umpan lainnya yang berbahaya.
Selain menyerang, Acuna juga cukup baik dalam bertahan.
Setiap pertandingan, Acuna rata-rata membuat 2,3 kali tekel yang berhasil.
Sevilla dan Chelsea masih berpeluang menjadi juara grup dan bertemu dengan runner-up grup lainnya.
Pada 2 Desember, Sevilla akan berhadapan dengan Chelsea dalam lanjutan Liga Champions matchday 5.
Pertandingan tersebut dinilai akan menjadi penentuan dalam posisi juara grup.
Pingback: 3 Alasan Atletico Madrid akan Gagal Lolos dari Fase Grup UCL