Connect with us

Artikel Top Peluit

5 Alasan Borussia Mönchengladbach akan Kalahkan Real Madrid

Borussia Mönchengladbach Akan Menjadi Ujian Berat Real Madrid

Penampilan luar biasa Jonas Hofmann dan Florian Neuhaus merupakan faktor penting meroketnya penampilan Borussia Mönchengladbach di awal musim ini.

Rabu (28/10) dini hari nanti, pasukan Marco Rose ini akan menghadapi Real Madrid pimpinan Zinedine Zidane di lanjutan UEFA Champions League di Grup B.

Peluit Panjang menghadirkan 5 alasan mengapa Borussia Mönchengladbach akan mengalahkan sang juara La Liga musim 2019-2020 ini.

Baca juga: 10 Pemain Muda Terbaik di Bundesliga Jerman Musim 2020-2021
  1. Jonas Hofmann Jaminan Gol Mönchengladbach

Musim lalu, Mönchengladbach punya trio lini serangan yang mematikan: Marcus Thuram, Alassane Plea dan Breel Embolo.

Tiga penyerang tersebut dilengkapi dengan Lars Stindl yang punya kecepatan dan kelincahan.

Namun, musim ini ada 1 nama yang memonopoli perhatian: Jonas Hofmann.

Jonas Hofmann saat membuat gol ke gawang Inter Milan

Pemain berusia 28 tahun ini bisa bermain di semua lini gelandang serang. Berkat penampilannya, Joachim Löw memanggil Hofmann ke tim nasional.

Dari 7 pertandingan Gladbach musim ini, Hofmann berkontribusi langsung menciptakan 9 gol di semua kompetisi.

Catatan 4 gol dan 5 assist sudah dibuat oleh Hofmann di awal musim ini, dengan rataan 63 menit per kontribusi.

Hofmann sudah mencetak 1 gol di ajang Champions League ketika seri 2-2 melawan Inter Milan.

  1. Florian Neuhaus, Playmaker yang Sedang Naik Daun

Hofmann bukan satu-satunya pemain Gladbach yang bisa membuat sakit kepala para pemain Real Madrid.

Dalam diri Florian Neuhaus, Die Fohlen punya gelandang tengah yang komplit di Bundesliga Jerman.

Pemain berusia 23 tahun ini bermain lebih dalam di lini tengah tim besutan Marco Rose dalam peran deep lying playmaker.

Di awal karir, Neuhaus bermain lebih ke depan.

F. Neuhaus saat_melawan Inter Milan

Assist kepada Hofmann ketika gol melawan Inter adalah bukti kehebatan Neuhaus mengemban peran tersebut.

Umpan seperti itu adalah hal yang sering dilakukan Toni Kroos sepanjang karirnya.

“Aku selalu bilang bahwa Rose akan membuat aku menjadi pemain yang lebih lengkap dan itulah hal yang sudah terjadi” kata Neuhaus di bulan September lalu.

“Sekarang, aku menjadi playmaker di lini tengah dan mengemban lebih banyak tanggung jawab.”

Tujuh pertandingan yang sudah dilakoni di musim ini, Neuhaus sudah punya 2 gol dan 2 assist.

Selain itu, akurasu umpan Neuhaus mencapai angka 87% per pertandingan.

Kemudian, Neuhaus juga memenangkan 84% duel udara.

Toni Kroos (30 tahun) punya statistik umpan yang lebih baik, tapi belum punya 1 gol pun atau 1 assist.

  1. Rotasi Marco Rose Melawan Tim Kurang Panas Zinedine Zidane

Bersamaan menjadi andalan Gladbach dan rekan 1 tim nasional Jerman, Hofmann punya level kebugaran yang sama baiknya.

Keduanya adalah pemain pengganti ketika Mönchengladbach mengalahkan Mainz dengan skor 2-3 Sabtu (24/10) lalu.

Seusai melawan Inter, Rose membuat 5 pergantian di starting line up ketika berhadapan Mainz.

Pemain depan Thuram dan Plea (pencetak 10 gol Gladbach musim lalu di Bundesliga) diistirahatkan Sabtu lalu.

Gladbach saat menang 3-2 melawan Mainz

Bek kiri Ramy Bensebaini juga diistirahatkan.

Zidane tidak bisa merotasi seperti itu kala menghadapi Barcelona di El Clásico.

Selain karena laga tersebut adalah rivalitas terbesar di Spanyol, manajer asal Perancis ini tidak bisa membiarkan anak asuhnya semakin larut dalam kesedihan setelah kalah dari Cadiz di La Liga dan Shakhtar Donetsk di Champions League.

Memang betul Kroos dan kawan-kawan menang 3-1, namun tentunya lebih menguras energi secara fisik.

Dalam 10 hari, Real Madrid akan melakoni pertandingan keempatnya. Faktor kebugaran akan sangat berpengaruh terhadap jalannya pertandingan nanti.

  1. Keperkasaan Borussia-Park yang Sulit Ditembus

Borussia adalah tim kedua terbaik dalam rekor kandang di Bundesliga musim lalu.

Die Fohlen meraih 38 poin dari kemungkinan 51 (menang 12 kali, seri 2 kali dan kalah 3 kali) dengan sang juara Bayern Munich.

Die Fohlen juga tidak terkalahkan di kandang musim ini dengan rataan 2,24 poin dibandingkan rata-rata 2 poin laga tandang Real Madrid.

  1. Gladbach Suka dengan Pertandingan Besar

Sepak bola di era pandemi covid-19 praktis menghilangkan banyak faktor keunggulan tuan rumah dan para penggemarnya.

Namun, Gladbach sering tampil gemilang ketika bermain di laga penting dan penuh tekanan.

Gladbach di bawah Rose pernah mengalahkan AS Roma dengan skor 2-1 di kandang dalam UEFA Europa League musim lalu setelah seri 1-1 di Roma.

Bahkan, Gladbach pernah seri ketika berhadapan dengan tim Premier League, Manchester City era Pep Guardiola di Champions League musim 2016-2017.

Terlebih lagi, Gladbach berhasil meraih poin penuh di 3 dari 6 pertemuan terakhir dengan treble winner Bayern Munich.

Gladbach adalah tim yang bisa mengalahkan Bayern Munich era Hansi Flick (bersamaan dengan Bayer Leverkusen dan Hoffenheim). Bahkan, sekelas RB Leipzig pun tidak bisa melakukan hal serupa.

Secara rekor pertemuan pun, Die Fohlen bisa menang 1 kali, kalah 1 kali dan seri 2 kali dari total 4 pertemuan dengan Los Blancos.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LIKE US ON FACEBOOK

P