Connect with us

Artikel Top Peluit

5 Cara Agar Atletico Madrid Kalahkan Manchester City, Apa Saja?

Atletico Madrid akan menyambut Manchester City di leg 2 babak 8 besar. Berikut adalah 4 cara agar pasukan Diego Simeone bisa berjaya.

Manchester City 1-0 Atletico Madrid, leg 1 babak perempat final Liga Champions 2021-2022 (kredit foto: Marca)

Manchester City akan menyambut kedatangan Atletico Madrid dalam lanjutan leg kedua babak perempat final (8 besar) Liga Champions musim 2021-2022.

Pada leg pertama, Manchester City menang 1-0 di Etihad Stadium melalui gol tunggal Kevin De Bruyne.

Manchester City hanya butuh hasil imbang untuk bisa lolos ke babak semifinal.

Sementara itu, Atletico Madrid harus menang selisih 2 gol agar bisa melaju ke ronde berikutnya.

Pertandingan akan dimulai pukul 02.00 WIB pada hari Kamis, 14 April 2022.

Kamu bisa menyaksikan pertandingannya secara langsung di Vidio.com.

Tertinggal 1-0, bagaimana cara agar Atletico Madrid menang melawan Manchester City dan lolos ke babak selanjutnya?

Mengubah Formasi 5-5-0 Menjadi 5-4-1

Meskipun kalah 1-0 dan tidak membuat 1 tembakan pun, Atletico Madrid tampak berhasil meredam pergerakan Manchester City.

Tidak banyak tim yang mampu menyulitkan Manchester City seperti Atletico Madrid.

Bahkan, Ilkay Gundogan pun sampai heran dengan formasi yang baru pertama kali ia jumpai sepanjang karirnya.

Sayangnya, dengan tiadanya pemain depan, Atletico Madrid gagal memanfaatkan serangan balik.

Padahal, pada awal babak kedua di Etihad Stadium silam, Atletico Madrid 2x mendapatkan serangan balik yang berbahaya melalui Marcos Llorente dan Antoine Griezmann.

Sayang, ketiadaan pemain depan membuat Atletico sulit melancarkan serangan balik.

Kemudian, Diego Simeone dinilai salah dengan membangkucadangkan Joao Felix di pertandingan sebelumnya.

Padahal, sebelum pertandingan melawan Manchester City, Joao Felix sedang on-fire.

Memanfaatkan Bola-Bola Mati atau Set-Piece

Salah satu serangan mematikan yang datang dari leg pertama adalah melalui set-piece.

Setelah lemparan ke dalam dari Reinildo, kemudian para pemain Atletico dengan percaya diri melakukan operan-operan pendek hingga bisa bisa melakukan serangan balik yang sayangnya sudah terlebih dahulu offside.

Selain itu, Atletico Madrid era Diego Simeone juga memang terkenal karena bola-bola mati.

Entah itu melalui sepak pojok, tendangan bebas atau bahkan lemparan ke dalam.

Manchester City harus hati-hati dengan ini.

Rekor Kandang yang Bagus

Estadio Wanda Metropolitano, stadion milik Atletico Madrid, terpaksa UEFA hukum karena beberapa penggemar Atleti melakukan salam Nazi di leg pertama di Etihad Stadium.

Hukuman itu berupa penutupan sebagian kapasitas penonton.

Meskipun begitu, penggemar Atleti tetap bisa hadir dan akan mendukung penuh klub kesayangannya.

Sementara itu, Diego Simeone memiliki rekor unik nan luar biasa di kompetisi Eropa.

Bersama Simeone, Atletico Madrid telah menggelar 10 pertandingan kandang di leg kedua dalam fase gugur kompetisi Eropa (Liga Champions atau Eropa).

Dari 10 pertandingan itu, Atletico Madrid menang 8 kali, seri 2 dan 0 kali kalah.

Bahkan, Atletico hanya kebobolan 2 gol saja.

Kembalinya Yannick Carrasco

Pemain gesit nan penuh tenaga, Yannick Carrasco belum juga tampil di fase gugur Liga Champions.

Kartu merah di pertandingan terakhir fase grup melawan FC Porto adalah penyebabnya.

Setelah hukuman kartu itu, Carrasco harus absen di 3 pertandingan.

Tiga pertandingan yang Carrasco lewatkan adalah melawan Manchester United (2 kali) dan Manchester City (1 kali).

Carrasco memiliki stamina yang kuat untuk terus berlari kencang selama mungkin dalam suatu pertandingan.

Dalam hal posisi, Carrasco kerap bermain di posisi sayap kiri.

Oleh karena itu, kehadiran Carrasco kali ini sangat bisa membantu serangan balik Atletico Madrid.

Memancing Emosi Para Pemain Manchester City

Atletico Madrid era Diego Simeone terkenal karena permainan keras yang terkadang menjurus kasar.

Pada leg pertama, Atletico Madrid melakukan 13 pelanggaran kepada para pemain Manchester City.

Hasilnya, 3 kartu kuning berhasil keluar dari kantong wasit untuk Los Rojiblancos.

Sementara itu, City mendapatkan 2 kartu kuning meskipun hanya melakukan 8 pelanggaran.

Secara kasat mata, Atletico berhasil memancing emosi atau amarah para pemain Manchester City dalam beberapa kesempatan.

Dengan kemampuan itu, apabila Atletico Madrid berhasil beberapa kali memancing emosi para pemain Manchester City, maka akan menjadi keuntungan tersendiri bagi pasukan Diego Simeone.

Keuntungan terbesar tentu mendapatkan tendangan penalti atau kartu merah untuk para pemain Manchester City.

Apabila Atletico Madrid berhasil memancing emosi lawannya kali ini, bukan tidak mungkin peluang Atletico Madrid semakin terbuka lebar untuk menang dan melaju ke semifinal.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *