Connect with us

Artikel Top Peluit

6 Gol Terbaik Liga Champions Sepanjang Masa, Mana Favorit Kamu?

Mulai dari tendangan salto, tembakan jarak jauh, bahkan sampai seorang presiden suatu negara pun ikut berpartisipasi!

Selama 30 musim bergulir dengan format baru, tentunya Liga Champions menghadirkan banyak gol indah yang bisa dibilang terbaik sepanjang masa.

Melansir dari situs resmi UEFA, 6 gol sedang masuk dalam jajak pendapat untuk mendapatkan predikat terbaik.

Playmaker asal Perancis ini baru saja bergabung pada Real Madrid dari Juventus di musim 2001-2002.

Selain itu, ia juga berhasil menjadi pemain dengan rekor transfer termahal saat itu.

Baru semusim bergabung dengan Los Blancos, Zidane berhasil membawa klub asal ibu kota Spanyol itu melaju sampai babak final.

Bayer Leverkusen dari Jerman menjadi lawan di Hampden Park, Glasgow, stadion dari tim nasional Skotlandia.

Memanfaatkan umpan silang dari Roberto Carlos pada menit 45 sebelum babak pertama selesai, pria keturunan Aljazair ini berhasil melepaskan tembakan voli dengan kaki lemahnya, yaitu kiri.

Bola berhasil bersarang ke pojok kanan atas gawang lawan.

Hans-Jörg Butt selaku kiper Leverkusen sudah berusaha semaksimal mungkin, namun gagal menghalau bola.

Gol tersebut menjadi gol kemenangan Real Madrid atas Bayer Leverkusen yang berkesudahan 1-2.

Aku mencoba mencetak gol seperti itu di kemudian hari, bahkan saat shooting iklan.

Akan tetapi, gol itu tidak pernah terjadi lagi. Tidak pernah. Aku mencoba di latihan, tidak pernah terjadi.

Hari itu memang saat yang sempurna untuk terjadinya gol tersebut.

Begitu kenang mantan pelatih Real Madrid yang saat ini sedang menganggur.

Tendangan Salto Cristiano Ronaldo Pada 2018

Hari itu, 3 April 2018 akan terselenggara pertandingan besar Liga Champions musim 2017-2018.

Juventus sebagai tuan rumah menyambut kedatangan Real Madrid di babak perempat final leg pertama.

Tidak disangka, salah satu gol terbaik di Liga Champions sepanjang masa akan lahir hari itu.

Memanfaatkan umpan silang dari bek kanan Los Blancos, Dani Carvajal, CR7 tidak berpikir panjang untuk melakukan salto ke gawang Gianluigi Buffon.

Saking hebatnya gol itu, sang pencetak gol pun tidak menyangka akan melakukannya.

Gol yang hebat. Apalagi yang bisa aku bilang? Fantastis. Aku tidak berekspektasi akan mencetak gol itu.

Pada musim yang sama, Ronaldo kembali membawa Real Madrid juara Liga Champions untuk yang ke-4 kalinya.

Setelah mencetak gol itu, Ronaldo mendapatkan tepuk tangan sambutan yang meriah dari para pendukung Juventus.

Oleh karena itu, hal tersebut semakin membuat Ronaldo yakin untuk pindah ke Juventus pada musim 2018-2019.

Solo Run Lionel Messi 2011, Gol Terbaik Liga Champions Sepanjang Masa?

El Clasico terjadi pada babak semifinal edisi 2010-2011, tepatnya tanggal 27 April 2011.

Real Madrid besutan Jose Mourinho bertemu dengan Barcelona-nya Pep Guardiola.

Hawa kerasnya pertandingan sudah terasa sejak babak pertama.

Pinto, kiper cadangan Barcelona, sudah keluar lapangan sejak menit 45+2 karena protes.

Pada awal babak kedua, tepatnya menit 61, giliran Pepe sang bek tengah Real Madrid yang harus menerima kartu merah akibat tekel keras.

Mourinho pun harus menerima kartu merah juga berkat protes kepada wasit kasus Pepe.

Berkat ini, Barcelona unggul dengan 11 pemain melawan 10 pemain Real Madrid.

Barulah pada menit 76, Lionel Messi membuka keran gol Barcelona.

Tidak lama berselang, tepatnya menit 87, salah satu gol terbaik di Liga Champions itupun hadir.

Memanfaatkan umpan satu dua dengan Sergio Busquets, Messi berhasil mengejutkan Sergio Ramos, Raul Albiol dan Marcelo dengan teknik menggiring bolanya yang seperti bukan manusia.

Kiper Iker Casillas pun dibuatnya seperti seorang amatir berkat kehebatan La Pulga ini.

Pep Guardiola pun angkat bicara mengenai ketenangan Messi dalam menciptakan gol sehebat itu.

Kami sangat beruntung untuk memiliki Messi, saat usia 23, ia sudah menjadi top skor ketiga di sejarah klub dan itu luar biasa.

Pada musim itu, Barcelona berhasil menjadi juara Champions League.

Sementara itu, Messi menyabet gelar top skor dengan 12 gol.

Pada pertandingan final di Wembley Stadium London, Barcelona berhasil menang dengan skor 3-1 atas salah satu klub terbesar di dunia, Manchester United.

Salto Gareth Bale di Final 2018, Salah Satu Gol Terbaik Sepanjang Masa di Liga Champions

Pertandingan besar terjadi pada final musim 2017-2018.

Real Madrid selaku tim tersukses di kompetisi ini bertemu tim besar Inggris, Liverpool.

Liverpool yang kala itu sudah meraih 5 gelar Liga Champions (terbanyak ke-3 bersama Bayern Munich), bertemu dengan Los Blancos selaku tim tersukses dengan 12 trofi.

Pertandingan tersebut akan selalu dikenang sebagai malam yang mengerikan bagi penggemar Liverpool.

Bagaimana tidak, Mohamed Salah harus cedera tangan malam itu berkat bentrokan dengan Sergio Ramos.

Selain itu, Loris Karius selaku kiper Liverpool pun membuat 2 blunder yang berujung gol bagi Real Madrid.

Kembali ke Gareth Bale, pemain sayap berkaki kidal asal Wales ini baru masuk ke lapangan pada babak kedua, tepatnya menit 61.

Saat itu, pertandingan sedang berjalan imbang 1-1 berkat gol Karim Benzema dari Real Madrid dan Sadio Mane dari Liverpool.

Sekitar 3 menit kemudian, terjadilah salah satu gol terbaik sepanjang masa di Liga Champions tersebut.

Marcelo sang bek kiri Real Madrid, melepaskan umpan silang menggunakan kaki lemahnya, kanan ke kotak penalti Liverpool.

Bale yang sudah bersiaga, tidak pikir panjang untuk lompat sambil berbalik dan melepaskan tembakan salto atau tembakan sepeda (bicycle kick).

Untuk mencetak gol seperti itu di babak terbesar di dunia sepak bola adalah mimpi yang berubah menjadi kenyataan.

Aku tidak pernah mencetak gol salto – padahal aku sudah beberapa kali mencobanya! Dan, hal itu adalah sesuatu yang selalu aku ingin lakukan.

-Gareth Bale.

Selain gol itu, Bale sebetulnya menciptakan gol indah lain pada pertandingan di Ukraina tersebut.

Pada menit 83, Bale melepaskan tembakan jarak jauh dari luar kotak penalti.

Karius yang hari itu bermain buruk, gagal menghalau bola yang tepat mengarah kepadanya.

Skor berakhir 3-1 untuk Real Madrid.

Berkat 2 golnya, Bale berhasil mendapatkan gelar pemain terbaik di final 2018.

Tendangan Dejan Stankovic dari Setengah Lapangan, 2011

Gelandang tengah legendaris Inter Milan, Dejan Stankovic, sebetulnya sudah mencetak banyak gol indah ketika berseragam biru hitam selama 9 tahun.

Akan tetapi, tidak ada yang bisa mengalahkan kehebatan gol ini.

Har itu, 5 April 2011 adalah babak perempat final leg pertama antara Inter Milan melawan Schalke di San Siro, Italia.

Schalke besutan Ralf Rangnick saat itu sudah diperkuat oleh beberapa bintang masa depan seperti Manuel Neuer, Joel Matip, Benedikt Howedes dan Julian Draxler.

Tidak ketinggalan, ada pula bintang senior seperti Raul Gonzalez yang menghiasi asal Jerman itu.

Kembali ke pertandingan, Inter sang tuan rumah tentu mendapatkan predikat unggulan.

Baru berjalan 25 detik, Neuer sang kiper Schalke sudah harus menyapu bola dengan kepalanya.

Jatuh kepada Stankovic, ia langsung menghajar bola dengan teknik voli dari tengah lapangan.

Bahkan, kamu terkadang tidak berpikir dan berakhir melakukan sesuatu yang mengejutkan dirimu sendiri.

Begitu kenang Stankovic.

Inter Milan harus kalah 2-5 hari itu, serta kalah lagi 2-1 di pertemuan kedua di Jerman.

Aksi Individual Brillian dari George Weah di 1994

Salah satu gol terbaik sepanjang masa di Liga Champions hadir dari seorang presiden negara Liberia.

Ya, betul, kamu tidak salah dengar: seorang presiden suatu negara, jabatan politik, mencetak salah satu gol terbaik sepanjang masa di Liga Champions.

Ialah seorang George Weah, mantan pesepak bola profesional yang kini menjabat sebagai presiden Liberia.

Saat dulu bermain sepak bola, Weah adalah seorang penyerang dengan kecepatan, kelincahan serta kemampuan mencetak gol yang berkualitas dunia.

Oleh karena itu, tidak heran apabila Weah berhasil mendapatkan gelar pemain terbaik dunia bernama Ballon d’Or pada 1995 ketika berseragam AC Milan.

Akan tetapi, salah satu gol Liga Champions terbaik sepanjang masa hadir ketika ia berseragam Paris Saint-Germain.

Gol itu terjadi pada fase grup musim 1994-1995.

Tanggal 23 November 1994, Bayern Munich menyambut kedatangan PSG di Olympiastadion Munich.

Setelah sejam bermain, pertandingan masih berjalan 0-0.

Barulah pada menit 64, George Weah masuk ke lapangan menggantikan David Ginola.

Enam belas menit berselang, tepatnya menit 80, gol indah itu akhirnya terjadi.

Memanfaatkan umpan satu dua dengan Pascal Nouma, Weah berhasil melewati 3 pemain dengan kemampuan individunya yang brilian.

Setelah itu, ia melepaskan tembakan keras ke tiang dekat dari salah satu kiper legendaris serta terbaik sepanjang masa, Oliver Kahn.

Ketika aku mulai bermain sepak bola, aku tidak pernah membayangkan akan memenangkan Ballon d’Or dan menjadi pemain terbaik di dunia.

Aku memiliki hasrat yang tinggi untuk permainan ini dan aku bekerja keras setiap hari. Setiap hari!

Aku lebih baik latihan ketimbang makan atau tidur.

Begitu kenang Weah setahun kemudian.

Setelah pensiun dari sepak bola, Weah kemudian mendalami karir politik di Liberia, negara asalnya.

Saat ini, Weah adalah presiden Liberia sejak tahun 2018, sekaligus presiden ke-25 sepanjang masa negara asal benua Afrika tersebut.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LIKE US ON FACEBOOK

P