Connect with us

Artikel Top Peluit

Aleksandr Golovin: AK-47 Rusia ala Monaco, Senjata Rahasia Niko Kovac

Datang Sebagai Penampil Hebat di Piala Dunia 2018 Rusia

Setelah membongkar pasang untuk menemukan komposisi yang tepat, Niko Kovac akhirnya bisa membawa AS Monaco ke jalan yang benar.

Enam poin di belakang Lille selaku peringkat 1 klasemen sementara, Les Monégasques akhirnya bisa bersaing untuk juara dan masuk ke zona Champions League.

Pemain yang lama cedera, Aleksandr Golovin, punya andil tersendiri dari hebatnya performa tim.

Saat bertemu Nîmes hari Minggu (07/02) lalu, pemain asal Rusia berhasil mencetak hattrick dan membuat 1 assist dalam kemenangan 4-3 yang artinya Golovin berkontribusi atas semua gol Monaco.

Sebuah penampilan gemilang dari seorang pemain yang mengalami pasang surut karir yang hebat.

Sebuah comeback yang sempurna bagi Golovin untuk musim  yang dirasa akan berakhir indah.

Datang ke Monaco pada musim panas 2018 sesudah bermain luar biasa di CSKA Moscow dan di Piala Dunia bersama Russia (perempat final), Aleksandr Golovin punya semua alasan untuk sukses.

Aleksandr Golovin di Piala Dunia 2018

Didatangkan dengan biaya 30 juta euro, Golovin tentu dibebankan dengan ekspektasi tertentu.

Sayangnya, ankle kanan Golovin mengalami terkilir ketika menghadiri salah satu rangkaian latihan pertama bersama Monaco.

Akibatnya, pemain asal Rusia tersebut harus absen selama 2 bulan dan Monaco mengalami krisis tim yang hebat.

Buruknya manajemen klub membuat tim menjadi tidak stabil.

Golovin sempat mengalami kepemimpinan di pelatih kepala Leonardo Jardim untuk beberapa pertandingan, sebelum akhirnya Thierry Henry masuk menggantikan Jardim.

Tidak lama kemudian, Leonardo Jardim didatangkan kembali usai Thierry Henry dipecat menyusul performa buruk.

Karakter Kuat Golovin

Musim pertama di Perancis terasa berat bagi untuk beradaptasi, sehingga sang pelatih Golovin sampai dirasa harus memberikan komentarnya kepada media di Rusia.

“Mungkin dia datang ke tempat dan waktu yang kurang tepat. Tim [Monaco] tidak seburuk pelatihnya, hanya tidak berjalan dengan baik.”

“Aku tahu Sasha [nama panggilan untuk Aleksandr dari Rusia] dan dia tidak akan tenggelam, dia terbiasa untuk menghadapi hal-hal sulit.”

Aleksandr Golovin di CSKA Moscow

Berasal dari kota kecil di Kaltan, sebelah selatan Siberia (tidak jauh dari Kazakhstan dan Mongolia), Aleksandr Golovin paham betul akan kondisi cuaca yang sulit dan kesulitan medan hidup.

Bukan sebuah kebetulan, ketika pada 7 Juni 2015, Golovin membuat debutnya bersama tim nasional Rusia di bawah pelatih Fabio Capello.

Saat itu, Golovin belum terlalu dikenal dan bukan menjadi pilihan utama di CSKA Moskow.

Mentalitas menaklukan rintangan adalah sesuatu yang yang dimiliki Golovin tapi tidak dengan sebagian besar pemuda Rusia yang memilih untuk tetap tinggal di kampung halaman sendiri.

Setelah musim pertama yang sangat biasa saja, Golovin mampu bangkit di musim selanjutnya.

Cedera yang Menghambat

Pada musim 2019-2020 lalu, AS Monaco masih menjadi tim yang rapuh dan sedang dalam permasalahan yang kacau.

Aleksandr Golovin menjadi salah satu pemain yang harus membuktikan dirinya, bersama duet Wissam Ben Yedder dan Islam Slimani selaku penyerang.

Playmaker Russia ini diminta untuk memberikan sentuhan kreatif untuk membuat peluang.

Di bawah manajer Robert Moreno, Golovin ditempatkan bersama Cesc Fabregas sebagai double pivot.

Akibatnya, Golovin kehilangan kebebasan untuk menyerang ke sepertiga akhir lapangan lawan.

Golovin menyelesaikan musim hanya dengan 3 gol dan 4 assist selama 30 pertandingan musim itu.

Aleksandr Golovin di AS Monaco

Kemudian, datanglah musim 2020-2021 yang melegakan bagi Golovin.

Golovin perlahan membuktikan mengapa dirinya pantas dihargai 30 juta euro.

Dengan kehadiran Niko Kovac sebagai manajer, Monaco berubah menjadi tim yang sangat mengandalkan penguasaan bola.

Tentunya, hal tersebut menguntungkan bagi Golovin.

Dilindungi oleh Aurélien Tchouaméni dan Youssouf Fofana di posisi gelandang bertahan, Golovin bisa dengan sangat bebas mengatur ritme serangan.

Kembali dengan Gemilang

Sayangnya, bencana kembali melanda Golovin ketika pertandingan kedua Ligue 1 musim ini.

Golovin kembali mengalami cedera, kali ini paha kirinya mengalami masalah ketika pertandingan baru berjalan 16 menit.

Golovin harus absen dari 30 Agustus sampai akhir tahun 2020.

Golovin kembali ke lapangan pada 6 Januari 2021 ketika menghadapi Lorient.

Baru masuk selama 5 detik, Golovin sudah mengejutkan penjaga gawang Lorient, Paul Nardi dengan golnya dan membuat Monaco unggul di pertandingan tersebut.

Kontribusi Golovin kembali terlihat ketika pertandingan melawan Marseille.

Masuk di babak kedua ketika skor masih 1-0 untuk Marseille, Golovin mengubah pertandingan dengan membuat 2 assist sehingga Monaco menang 3-1.

Berhadapan dengan pemain seperti Sofiane Diop, Gelson Martins serta Krépin Diatta, Golovin harus tancap gas apabila terus ingin bermain.

Golovin terpaksa digeser ke posisi sayap kanan, tempat yang tidak dikuasai oleh Golovin.

Namun, Golovin justru bersinar di posisi sayap kanan, terlihat ketika mengalahkan Nîmes dengan skor 3-4 dan mengakhiri pertandingan dengan gelar Man of The Match (3 gol dan 1 assist).

“Penampilan luar biasa dari Aleksandar Golovin. Dia adalah pemain yang luar biasa dan aku sangat senang dengan kemenangan dan juga untuk dia,” kata Niko Kovac seusai pertandingan.

“Ini adalah rutinitas pertamanya untuk waktu yang cukup lama, dia adalah pemain top. Benar bahwa dia memiliki kualitas tembakan, namun juga dengan operan,” jelas Niko Kovac mengenai Golovin.

“Pemain terbaik di pertandingan ini, tidak ada keraguan akan itu,” puji Niko Kovac.

Sejauh ini, Golovin sudah mencetak 4 gol dan membuat 4 assist dari 9 penampilan Ligue 1 musim 2020-2021.

Dengan penampilan berkualitas tinggi seperti ini, Aleksandr Golovin sudah menunjukan bahwa dirinya sudah kembali percaya diri dan siap untuk merebut posisi utama dalam tim.

Hanya berjarak 6 poin dari Lille di peringkat 1, serta rekor hebat AS Monaco dengan 7 kemenangan beruntun di Ligue 1 serta tidak terkalahkan di 9 pertandingan Ligue 1 (hanya 1 kali seri), AS Monaco jelas bisa bersaing untuk perebutan gelar juara Ligue 1.

Ditambah lagi dengan kehadiran Aleksandar Golovin serta kontribusi positifnya, para penggemar Monaco bisa menaruh harapan untuk tim besutan Niko Kovac ini.

Seperti AK-47, senapan legendaris Rusia, Niko Kovac tentunya punya senjata rahasia sekaligus mematikan untuk melindungi AS Monaco dari hasil-hasil buruk selain kemenangan.

3 Comments

3 Comments

  1. Pingback: Generasi Emas Bek Sayap Kiri di Premier League

  2. Pingback: Mikkel Damsgaard Pemain Muda Sampdoria asal Denmark

  3. Pingback: Sergio Ramos Pergi dari Real Madrid, Siapa Bek Tengah Penggantinya?

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LIKE US ON FACEBOOK

P