Allegri: “Aku Tidak Suka Sepak Bola Atraktif yang Tidak Menang”

Mendapatkan Kritikan dari Pendukung Sendiri

Juventus berhasil menang 2-0 melawan Spezia, namun penampilan tim besutan Max Allegri sendiri jauh dari kata bagus. Dusan Vlahovic mencetak gol pembuka melalui tendangan bebas dari jarak 25 meter, sementara gol kedua datang dari pemain baru, Arkadiusz Milik yang datang dari bangku cadangan.

“Kami cukup tajam saat ini, jadi kami harus mengenal satu sama lain lebih baik dengan cara bermain bersama,” kata Allegri kepada Sky Sport Italia. “Lini tengah sangat baik dengan intensitas untuk memenangkan bola dan bertarung. Dengan Paul Pogba dan Angel Di Maria yang akan kembali dari cedera, itu adalah opsi yang aku punya.”

“Kami akan lihat apakah kami akan membuat perubahan lebih lanjut ketika melawan Fiorentina. Memainkan Di Maria memang beresiko, di mana dia belum berlatih bersama tim, tapi saat ini tim membutuhkan energi segar.”

Allegri tampak frustasi pada pertandingan sebelumnya, khususnya ketika Spezia lebih menguasai bola di babak kedua.

“Hal yang paling penting di setiap musimnya adalah membawa pulang hasil. Kami masih mencoba memahami satu sama lain, itu tidak mudah, tapi kami harus memperbaiki bagaimana cara kami mengontrol pertandingan. Itu tidak hanya tentang bertahan, namun ketika kami kehilangan bola 2 atau 3 kali, kami akan bermain semakin dalam dan dalam. Kami harus tetap menekan ke depan.”

“Kami sedikit kehilangan organisasi permainan selama 5 menit yang membuat kami panik, kami hanya butuh mengontrol dan membiarkan momen itu berlalu.”

Ketika Juventus unggul 1-0, para pendukung Juventus di lapangan terpantau menyoraki tim karena permainan yang membosankan. Atas kritikan itu, ini kata Allegri.

“Tim ini belum juara Scudetto untuk 2 tahun, musim lalu kami tidak menjuarai apapun, jadi anak-anak ini butuh dukungan dan bantuan selama pertandingan. Aku selalu bilang, aku tidak pernah malu mengatakan ini, bahwa aku tidak suka sepak bola atraktif yang tidak menang. Kami harus fokus untuk menjadi efisien ketimbang indah.”