Connect with us

Artikel Top Peluit

Pengaruh & Jejak Prestasi Oriundi Untuk Tim Nasional Italia

Sebagai golongan warga keturunan, oriundi sudah berkontribusi positif untuk Gli Azzuri. Berikut sejarah dan prestasi lengkapnya!

Sejarah & Peran Vital Oriundi

Dalam sejarah sepakbola di Italia terutama untuk Timnas Italia, pemain Oriundi sudah ada sejak beberapa dekade silam.

Lalu sebenarnya apakah Oriundi itu sendiri? Mereka adalah para imigran yang datang menuju Italia dan mendapatkan kewarganegaraan Italia.

Para Oriundi ini kebanyakan berasal dari negara-negara Amerika Latin seperti Brasil dan Argentina.

Bahkan, tidak jarang mereka juga sebenarnya memiliki darah Italia yang berasal dari kakek buyut mereka yang melakukan perjalanan ke benua Amerika.

Pada akhir abad ke 19 hingga awal abad ke 20 atau tepatnya tahun 1880 hingga 1940-an, banyak masyarakat negeri pizza yang melakukan sebuah perjalanan.

Sekitar 17 hingga 20 juta orang Italia pindah ke luar negeri yang kemudian waktu muncul istilah “Diaspora Italia.”

Sebagian perjalanan yang mereka lakukan dengan kapal laut menuju berbagai negara, salah satunya di selatan Amerika.

Dalam sejarahnya, Italia menggunakan jasa Oriundi sudah ada sejak satu abad lampau.

Pada 6 November 1921, adalah seorang Giovanni Moscardini alias Johnny yang melakukan debut untuk Gli Azzurri.

Johnny Moscardini adalah pemain Italia yang lahir di negara Skotlandia dan bermain untuk beberapa klub Liga Italia, seperti Lucchese dan Pisa.

Uniknya, meskipun lahir di Skotlandia, Johnny Moscardini bermain sebanyak 9 caps selama 4 tahun (1921-1925) untuk Timnas Italia.

Sempat tidak ada nama ‘pemain asing’ selama 8-9 tahun hingga akhirnya pada Piala Dunia 1934, pelatih Timnas Italia saat itu Vittorio Pozzo memasukan pemain Oriundi.

Anfilogino Guarisi, Raimundo Orsi, Luis Monti dan Enrique Guaita adalah nama-nama Oriundi yang menjadi andalan Pozzo.

Bahkan, keempat pemain tersebut menjadi andalan Pozzo ketika mengangkat gelar Piala Dunia pertama Gli Azzurri.

Kemudian, Raimundo Orsi menjadi salah satu pencetak gol kemenangan Azzurri di partai final ketika menekuk Cekoslowakia 2-1.

Kehadiran serta gelar juara yang mereka daratkan ke Italia seakan menjadi bentuk perlawanan kepada penguasa Italia saat itu, Benito Mussolini.

Pasalnya, paham fasisme yang kuat akan semangat kenegaraan, semangat darah murni, golongan “kami”, atau pribumi Italia, lahir dari ide dan pemikiran Mussolini.

Perkembangan ”Pemain Imigran” Untuk Timnas Italia (1/3): Sudah Ada Sejak Dulu

Selain keempat pemain tersebut yang sukses mengantar Gli Azzurri menyabet gelar World Cup 1934, Italia cukup rutin menggunakan jasa Oriundi.

Pada tahun 1960, Italia kembali mendatangkan pemain ‘naturalisasi’ untuk memperkuat Gli Azzurri.

Nama-nama tersebut adalah Humberto Maschio, Alcides Ghiggia, Jose Altafini serta Omar Sivori.

Bahkan, nama terakhir yang juga attacante andalan Juventus, Sivori sukses meraih trofi penghargaan individu bergengsi Ballon d’Or.

Omar Sivori meraih penghargaan tersebut pada tahun 1961 ketika memberikan Bianconeri gelar Scudetto dan Piala Italia.

Penyerang kelahiran San Nicolas, Argentina pada 2 Oktober 1935 ini uniknya sempat membela Timnas Argentina.

Saat itu Sivori memperkuat Albiceleste pada tahun 1956 hingga 1957 dengan raihan 19 caps plus gelontoran 9 gol.

Tapi sayang, keempat pemain tersebut gagal mengangkat performa Timnas Italia pada dua edisi Piala Dunia yaitu pada 1962 di Chili dan 1966 di Inggris.

Memang Italia sempat menjuarai EURO 1964, tetapi hal tersebut seakan tertutup dengan noda nir-prestasi di gelaran World Cup.

Sempat menjadi kambing hitam atas berbagai kegagalan Gli Azzurri meraih gelar juara, FIGC (PSSI Italia) membuat sebuah kebijakan ekstrem.

FIGC sempat melarang kehadiran para Oriundi untuk Timnas Italia dan melakukan pembatasan untuk pemain asing di Serie A.

Sempat mendapatkan tentangan keras, FIGC akhirnya melunak pada tahun 1980-an hingga 1990-an.

Puncaknya, menjelang era milenium baru banyak para pemain asing berkualitas yang menyemarakan atmosfer Serie A kala itu.

Banyak klub yang mendatangkan pemain-pemain asing berkualitas dan tidak terkecuali kembali munculnya Oriundi.

Pada awal 2000-an nama Oriundi yang cukup melesat namanya adalah mantan winger Hellas Verona dan Juventus, Mauro Camoranesi.

Perkembangan ”Pemain Imigran” Untuk Timnas Italia (2/3): Membawa Juara Dunia

Camoranesi adalah pemain sayap lincah yang lahir di Tandil, Argentina pada 4 Oktober 1976.

Kematangan dan efektifitas kala bermain membuat Juventus jatuh hati pada musim 2002-2003.

Performa gemilang selama bermain untuk Juventus membuat pelatih Italia, Giovanni Trapattoni memanggil Camoranesi ke Timnas.

Mr. Trapp (panggilan akrab Trapattoni) mengandalkan Camoranesi sebagai sayap agresif guna membantu Azzurri di EURO 2004.

Sayang, Azzurri gagal berbicara banyak di Portugal kala itu.

Akan tetapi, kegagalan Italia di Piala Eropa 2004 berhasil Camoranesi tebus pada Piala Dunia 2006.

Pemain yang identik dengan nomor punggung 16 serta rambut panjang diikat ini akhirnya membantu Gli Azzurri menjuarai World Cup 2006.

Penampilan sepanjang turnamen yang dihelat di Jerman ini membuktikan bagaimana kualitas Mauro Camoranesi sebagai seorang Oriundi.

Hampir bersamaan dengan Camoranesi, ada satu nama yang juga mencatatkan namanya kala berseragam kebesaran Timnas Italia.

Nama tersebut adalah Fabio Liverani yang untuk pertama kali bermain untuk Azzurri pada tahun 2001.

Mantan centrocampista Perugia, Lazio dan Fiorentina ini total sukses mendapatkan 3 caps selama karir aktifnya sebagai pemain sepakbola.

Liverani dianggap sebagai Oriundi karena memiliki Ayah seorang Italia dan Ibu yang berasal dari Somali.

Somali adalah sebuah etnis Afrika yang tersebar di berbagai negara-negara benua Afrika bagian Timur Laut seperti Somalia dan Ethiopia.

Setelah kedua nama tersebut, tidak banyak Oriundi yang muncul lalu berseragam Timnas Italia.

Perkembangan ”Pemain Imigran” Untuk Timnas Italia (3/3), 2022 Ada Oriundi Baru?

Beberapa nama yang muncul di era 2010-an adalah kehadiran Gabriel Paletta (Argentina), Thiago Motta, dan Eder Lima.

Thiago Motta dan Eder Lima sebenarnya bermain cukup baik ketika keduanya bermain untuk Inter Milan dalam periode yang berbeda.

Sayang, untuk Azzurri tidak ada gelar yang bisa mereka persembahkan, Motta hanya mampu membawa Italia meraih gelar runner up EURO 2012.

Saat ini, Italia kembali dikait-kaitkan dengan kehadiran Oriundi kembali setelah anak asuh Roberto Mancini harus berjuang di play-off Piala Dunia 2022.

Ketiga nama ‘asing’ yang siap mendapatkan kewarganegaraan Italia adalah Joao Pedro, Luiz Felipe Ramos serta Roger Ibanez.

Ketiga pemain tersebut berdarah Italia dan malang melintang untuk berbagai klub di Serie A.

Pedro saat ini bermain di Cagliari, Felipe di Lazio, sedangkan Ibanez berseragam AS Roma.

Pedro sang kapten Cagliari, sudah bermain sebanyak 248 kali untuk klub itu dengan torehan 81 gol dan 27 assist.

Sementara itu, Ibanez adalah bek tengah muda (23 tahun) yang cukup punya pengalaman bersama Fluminense, Atalanta dan kini Roma.

Sedangkan, Felipe yang sudah bermain 120 kali untuk Lazio, masih berusia 24 tahun dan sudah menjadi pilihan utama klub tersebut di posisi bek tengah. Ia juga berhasil menjuarai 2 Supercoppa Italiana dan 1 Coppa Italia.

Ketiga pemain di atas sama-sama memiliki darah Brazil dan Italia yang mengalir, seperti Jorginho.

Akan tetapi, apakah ketiga pemain tersebut akan menjadi solusi instan bagi Gli Azzurri menghadapi play-off Piala Dunia pada Maret nanti? Hanya waktu yang akan menjawabnya.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *