
Kenapa, Arsenal?
Arsenal memulai kampanye musim baru 2021-2022 English Premier League (EPL) dengan hasil yang sangat buruk.
Bagaimana tidak, mereka terpuruk hingga posisi paling bawah di tabel klasemen pada tiga pertandingan awal.
Penyebabnya adalah rentetan hasil buruk dalam tiga laga tersebut.
Tiga pertandingan tersebut adalah ketika mereka bertandang ke Brentford dan Manchester City, masing-masing dengan skor 2-0 serta 5-0.
Dan ketika bermain di rumah mereka sendiri, stadion Emirates, The Gunners juga harus rela kehilangan poin akibat kekalahan dari Chelsea 0-2.
Dan lebih parah lagi, skuad London Merah belum sekalipun mencetak gol dalam tiga laga perdana tersebut.
Mikel Arteta, sang manajer utama The Gunners padahal memiliki skuad yang sangat baik dan cukup kompetitif untuk bersaing pada musim ini.
Plus kedatangan para pemain baru pada bursa transfer musim panas yang seharusnya mampu menambah kekuatan tim.
Apalagi para pemain tersebut juga datang dengan banderol yang sangat mahal untuk tim yang saat ini masih berada di papan bawah EPL tersebut.
Untuk diketahui, Arsenal adalah tim dengan pengeluaran terbanyak di dunia pada musim panas 2021 ini.
The Gunners menggelontorkan biaya transfer pemain sebesar 166 juta euro (Rp 2,7 triliun).
Kemudian, ada Manchester United di peringkat 2 dengan 140 juta euro (Rp 2,3 triliun).
Selanjutnya, ada Manchester City (128 euro atau Rp 2,1 triliun), Chelsea (120 juta euro atau Rp 2 triliun) dan RB Leipzig (108 euro atau Rp 1,8 triliun).
Lihat postingan ini di Instagram
Lalu, apakah transfer ini tepat guna dan akan membuat The Gunners menjadi lebih kuat?
Simak review kami di bawah ini!
Transfer Musim 2021/2022 (1/2)
Lihat postingan ini di Instagram
Tim Meriam London pada awalnya menatap musim baru dengan penuh harapan dan ekspektasi tinggi.
Board atau jajaran petinggi klub langsung bergerak cepat dengan mendatangkan sejumlah nama baru untuk menambah amunisi dan daya gedor Arsenal.
Tercatat ada nama-nama Nuno Tavares, Albert Sambi Lokonga, Ben White, Martin Ødegaard, Aaron Ramsdale serta nama terakhir, Takehiro Tomiyasu.
Rekrutan anyar pertama Arsenal adalah Nuno Tavares yang kemungkinan besar akan menempati posisi bek kiri skuad asuhan Arteta.
Pemain yang memiliki banderol 8 juta euro ini juga fasih bermain sebagai gelandang kiri karena kemampuan left-foot-work yang cukup ciamik.
Pada musim lalu, Tavares yang bermain untuk Benfica mampu unjuk gigi dalam 14 penampilan di Liga Portugal.
Bek kiri ini mampu menciptakan 9 key passes serta 9 chances created plus total 301 umpan sukses (78%) dalam satu musim.
Sebuah statistik yang sangat baik mengingat usia dari Tavares yang masih 21 tahun dan bagus untuk proyek jangka panjang Arsenal.
Nama selanjutnya adalah pemain yang fasih bermain sebagai central-defensive midfielder, Albert Sambi Lokonga.
Lokonga (21 tahun) datang ke Emirates setelah Meriam London merekrutnya dari Anderlecht dengan mahar sebesar 18 juta euro.
Lokonga mendapatkan tugas sebagai proyeksi jangkar lini tengah Arsenal apabila salah satu di antara Thomas Partey atau Granit Xhaka absen.
For your information, Lokonga pun sudah mendapatkan caps pertama bersama Timnas Belgia dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa (3/9).
Selain itu, Arsenal sukses merekrut bek Timnas Inggris sekaligus andalan dari klub Brighton & Hove Albion, Ben White.
Sang pemain bertahan datang ke markas Arsenal dengan fee yang cukup tinggi yaitu sebesar 50 juta poundsterling dan menjadi rekor penjualan Brighton juga.
Mikel Arteta juga mengatakan bahwa Ben White adalah target utama dari tim London Merah untuk menambal kekosongan di lini pertahanan.
Pada musim lalu, Ben White menciptakan total 50 kali sapuan bersih (clearance), 23 heading clearance plus total menciptakan 1.453 (83%) accurate passing.
Dengan kematangan pada usia muda sebagai centre-back, rasanya Ben White akan menjadi benteng tangguh baru tim Meriam London.
Transfer Musim 2021/2022 (2/2)
Tomiyasu yang bisa bermain sebagai centre-back atau full-back ini memiliki penampilan yang cukup baik bersama Il Rossoblu dalam dua musim di Serie A.
Pada musim terakhirnya di Serie A, Tomiyasu sukses bermain sebagai starting line-up sebanyak 31 kali dan sukses mencetak dua gol.
kepiawaian dalam melepaskan umpan yang akurat juga membuat sang defender memiliki persentase hingga 83% (1.239 umpan akurat).
Bahkan, ketika mendapatkan tugas sebagai full-back, tak jarang Tomiyasu menciptakan shoot on target (4 kali/36%)
Pada musim 2021-2022 ini, Tomiyasu sudah mendapatkan satu caps sebut bersama Arsenal ketika menghadapi Norwich dalam laga akhir pekan kemarin (11/9).
Nama berikutnya adalah Martin Ødegaard, gelandang serang asal Norwegia yang ditebus oleh Arsenal setelah bermain secara baik selama masa peminjaman musim 2020-2021.
Ødegaard yang datang pada Januari 2021 sebagai pemain pinjaman dari Real Madrid sukses membukukan 14 kali penampilan dengan raihan 1 gol serta 2 assists.
Statistik lain menunjukan bahwa sang pemain sangat piawai dalam hal melepaskan umpan, tercatat 451 umpan sukses berhasil Ødegaard buat.
Bahkan walau hanya bermain setengah musim, Ødegaard berhasil menciptakan 22 kali chances created atau 1,5 kali per match.
Terkesan dengan penampilan serta atribut lain yang menunjang performanya, Arteta setuju untuk memberikan kontrak permanen untuk Ødegaard.
Nama terakhir selanjutnya adalah kiper Sheffield United berlabel Timnas Inggris, Aaron Ramsdale.
Kedatangan Aaron Ramsdale jelas akan memberikan kompetisi di pos penjaga gawang, bersama dengan penjaga gawang asal Jerman, Bernd Leno.
Melihat kedalaman skuad Arsenal plus para gerbong pemain baru yang tersedia dalam tim, idealnya Arsenal bisa berprestasi lebih pada kompetisi musim baru ini.
Apalagi, mereka sukses mendapatkan kemenangan perdana di EPL 2021-2022 pada Sabtu lalu (11/9) ketika menjungkalkan Norwich City 1-0.
Gaya Bermain Arsenal Bagus, tapi Pemainnya Jelek?
Perlu diketahui, pelatih legendaris Arsenal, Arsene Wenger adalah salah satu figur yang cukup berdampak dan revolusioner di sepak bola Inggris.
Beliau adalah salah satu pionir pembawa permainan sepak bola indah dengan penguasaan bola tinggi dan operan-operan pendek.
Sebelumnya, klub-klub Britania Raya ini sangat terkenal akan permainan kick and rush.
Dengan formasi andalan 4-4-2, pada zaman dahulu, klub-klub Inggris ini lebih mengandalkan fisik dengan operan langsung ke depan tanpa peduli dengan penguasaan bola dan permainan indah.
Oleh karena itu, sepak bola Inggris melalui tim nasional-nya pun tidak banyak memiliki prestasi.
Pada level klub pun, pelatih Inggris yang terakhir memenangkan Champions League terjadi terakhir kali pada 1984 oleh Joe Fagan (Liverpool).
Sepak bola Inggris atau tepatnya Liga Inggris, menjadi yang terbaik atau maju karena pemain dan pelatih asing.
Tidak terkecuali dengan Arsenal.
Sebetulnya, secara gaya permainan, Mikel Arteta yang notabene adalah mantan asisten Pep Guardiola ini tidak buruk-buruk amat.
Ketika membangun serangan, The Gunners melibatkan semua pemain melalui operan-operan pendek, dari kiper hingga penyerang.
Sayangnya, sebagian besar kualitas pemain Arsenal tidak terlalu cukup mumpuni untuk menjalankan strategi Arteta yang bagus tersebut.
Video di bawah adalah contoh bagaimana gaya permainan yang Arteta inginkan.
Kemudian, akhirnya seperti yang kita tahu, Arsenal berhasil meraih kemenangan perdana di Premier League musim ini kontra Norwich yang video cuplikan pertandingannya bisa kamu saksikan di sini.
Meskipun begitu, kemenangan itu terasa kurang meyakinkan, pasalnya The Gunners melepaskan 30 tembakan, tapi hanya ada 1 gol yang tercipta.
Hal tersebut semakin menegaskan kembali bahwa kualitas skuad Arsenal sebetulnya tidak cukup cakap untuk mengimplementasikan gagasan Arteta.
Dengan kemenangan tersebut, apakah ini akan menjadi awal dari kebangkitan Arsenal sebagai salah satu tim besar di Inggris? Atau hanya sekadar oase di tengah gurun keterpurukan klub?.
