
Kejutan Dari Pasukan Merah-Putih Ibukota
Atletico Madrid bersama Simeone sedang menemui masa-masa terbaiknya dalam beberapa musim terakhir.
Setelah sukses dengan menjuarai La Liga pada 2013/2014, Il Colchoneros tidak pernah keluar dari tiga besar top flight division.
Bahkan, pada akhir musim kemarin yaitu pada temporada 2020-2021, Luis Suarez dan kawan-kawan kembali menyegel juara kompetisi tertinggi sepak bola Spanyol.
Sebuah prestasi serta konsistensi yang apik dari Atletico, bersama sang pelatih yang berjuluk El Cholo itu.
Simeone sudah menangani tim yang sekarang bermarkas di Wanda Metropolitano kurang lebih selama 11 musim.
Selain juara La Liga, sang entrenador juga mempersembahkan berbagai gelar, antara lain Copa del Rey, Supercopa de España, Europa League & UEFA Super Sup.
Maka, tidak salah bahwa manajemen selalu mempercayakan kursi kepelatihan salah satu klub terbaik di Spanyol itu kepada Simeone.
Lihat postingan ini di Instagram
Awal Mula Perjalanan Atletico Madrid & Simeone
Simeone pertama kali menginjakan kaki di kota Madrid adalah saat musim 2011-2012.
Kala itu, sang pelatih datang pada bursa musim dingin.
Tepatnya 23 Desember 2011, Simeone resmi menggantikan pelatih sebelumnya, Gregorio Manzano yang terpaksa angkat koper terlebih dahulu.
Penyebabnya adalah rentetan hasil buruk plus harus tunduk dari klub divisi ketiga, Albacete di Copa del Rey membuat manajemen bergerak cepat saat itu.
Pertandingan perdana El Cholo adalah saat Atletico bermain imbang dengan Malaga yang berkesudahan dengan skor 0-0.
Akan tetapi, dengan skuat warisan dari pelatih sebelumnya, pada akhir musim mereka berhasil keluar sebagai juara Europa League setelah mengalahkan Athletic Bilbao 3-0.
Saat itu, Atletico masih mengandalkan duet Radamel Falcao asal Kolombia serta Diego Ribas, playmaker berpaspor Brasil.

Diego Simeone bersama Radamel Falcao saat masih di Atletico Madrid (Kredit: UEFA.com)
Musim perdana Simeone terbilang cukup gemilang walau Los Rojiblancos hanya mampu finish di peringkat kelima La Liga 2011-2012.
Beralih ke musim berikutnya, Simeone mampu menunjukan tuahnya di Vicente Calderon, markas lama Atletico Madrid.
Tim yang memiliki warna khas merah strip putih kombinasi biru ini berhasil menggapai posisi tiga besar di akhir musim 2012-2013
Dan setelah itu, Atletico Madrid tidak pernah keluar dari tiga besar di papan klasemen hingga akhir musim lalu.
Belum lagi, banyaknya raihan gelar juara yang datang ke klub adalah bukti kejayaan Atletico era El Cholo.
Transfer Jenius Los Rojiblancos Musim 2021-2022 (1/2)
Pada musim ini, Atletico Madrid melakukan sedikit perombakan dalam tim.
Hal tersebut terjadi saat transfer window musim panas kemarin kala manajemen mendatangkan nama-nama beken yang kemungkinan akan membuat klub semakin solid.
Pada awal bursa transfer, Atletico mendatangkan pemain kunci Udinese asal Argentina yang bermain sangat ciamik pada musim 2020-2021 lalu, Rodrigo de Paul.
Rodrigo akan mendapatkan role sebagai gelandang tengah yang aktif, dinamis bahkan akan menjadi box-to-box midfielder.
Selain itu, Rodrigo yang juga bisa memainkan peran sebagai playmaker ini baru mendapatkan trofi bersama tim nasional Argentina, yaitu Copa America 2021.
Banderol pemain ini juga cukup tinggi yaitu 35 juta euro dan mendapatkan kontrak jangka panjang hingga 5 musim ke depan.
Selanjutnya, untuk membackup kinerja sang kiper, Jan Oblak, manajemen Atletico juga meminjam eks penjaga gawang AS Monaco berkebangsaan Prancis, Benjamin Lecomte.
Lecomte sukses bermain sebanyak 28 kali pada musim lalu dengan mencatatkan 13 kali nirbobol dan 43 penyelamatan dalam satu musim.
Dengan kehadiran Lecomte, tentunya Atletico bisa sedikit lega apabila Oblak mengalami masalah cedera atau lainnya.
Transfer Jenius Los Rojiblancos Musim 2021-2022 (2/2)
Dua nama terakhir yang datang juga bukan nama sembarangan dalam kancah sepak bola Eropa.
Pertama, Atletico Madrid berhasil datangkan pemenang medali emas Olimpiade Tokyo 2020 silam, yaitu Matheus Cunha dari Hertha Berlin.
Pemain yang fasih kala bermain sebagai penyerang ataupun penyerang lubang ini juga memiliki statistik yang luar biasa.
Dikutip dari FotMob, Matheus bermain sebanyak 28 pertandingan Bundesliga dengan catatan 8 gol serta 6 assists, plus 54 chances created dan 88 dribbles completed dalam satu musim.
Sebuah penampilan yang sangat impresif dari sang pemain.
Kemudian, nama terakhir yang datang saat deadline transfer adalah striker internasional Prancis, Antoine Griezmann.
Nama baru muka lama bisa dibilang demikian karena Grizzy (panggilan akrab Griezmann) sempat berseragam kebesaran klub asal Madrid tersebut.
Cinta lama bersemi kembali, sang mantan kembali ke Atleti ❤️
Antoine Griezmann resmi pulang ke Atletico Madrid!
Barcelona akan mendapatkan biaya transfer €40 juta euro (Rp 675 miliar) setelah masa peminjaman selama semusim selesai.
Happy dengan ini, fans Barca & ATM? 🤔 pic.twitter.com/Wvfb1snsTv
— PeluitPanjang.id (@peluitpanjangid) September 1, 2021
Grizzy sangat paham dengan kultur sepak bola negeri matador karena sepanjang karir senior dia hanya bermain di La Liga.
Bahkan, Griezmann juga sempat memperkuat Atletico pada periode 2014-2019 atau selama lima musim.
Striker yang memiliki darah Jerman itu bahkan sukses mencetak 94 gol dalam 180 penampilan di La Liga kala itu.
Skuat Mumpuni Atletico Madrid & Diego Simeone (1/2)
Melihat kedalaman skuat Atletico bukan tidak mungkin mereka adalah kontender utama untuk menjuarai supremasi tertinggi La Liga 2021-2022.
Selama ini, mungkin banyak pihak menganggap bahwa klub terhebat di Spanyol atau kota Madrid adalah rival abadi mereka, Real Madrid.
Simeone paham betul akan penilaian itu, apalagi mereka dua kali kandas di final Liga Champions 2013-2014 & 2015-2016 dari Los Blancos.
Melihat prestasi Atletico plus kedalaman skuat mereka musim ini, El Cholo akan mendobrak paradigma tersebut.
Skuat mewah sudah mereka siapkan untuk menguasai Spanyol kembali bahkan benua Eropa.
Untuk pos portero duet Jan Oblak, andalan asal Slovenia & kiper berkebangsaan Prancis, Benjamin Lecomte akan memberikan jaminan mutu di bawah mistar gawang.
Musim lalu Jan Oblak melakukan 103 penyelamatan serta memiliki rasio hingga 75% (3) dalam duel adu penalti serta 18 clean sheets (WhoScored).
Lini pertahanan akan berisi nama-nama terbaik seperti Stefan Savic, Jose Gimenez, Felipe serta Mario Hermoso.
Untuk mengisi pos full-back, Simeone mempercayakan kepada Kieran Trippier, Sime Vrsaljko atau Renan Lodi.
Lihat postingan ini di Instagram
Nama Kieran Trippier semakin berkembang karena performanya semakin menanjak sejak datang ke Atletico pada awal musim 2019-2020.
Menurut FotMob, pada musim 2020-2021, Trippier sukses melepaskan 34 key passes, 40 kali membuat chances created dan 1.183 umpan akurat (79%).
Skuat Mumpuni Atletico Madrid & Diego Simeone (2/2)
Kedalaman lini tengah milik Atletico bisa dikatakan salah satu yang terbaik di La Liga 2021-2022.
Koke akan berperan sebagai katalisator tim, role atau perannya adalah menghubungkan antara lini pertahanan dengan lini tengah atau depan tim.
Kemudian nama-nama lain macam Rodrigo de Paul, Marcos Llorente, Thomas Lemar, Hector Herrera & Kondogbia akan silih berganti menggalang sektor mediocampista.
Posisi lini depan kemungkinan akan milik juru gedor utama Atletico sejak musim lalu, Luis Suarez.

Luis Suarez, penyerang Atletico Madrid (Kredit: as.com)
Luis Suarez yang musim lalu menciptakan total 21 gol serta 3 assists jelas menjadi jaminan mutu dalam hal mencetak gol.
Bahkan Luis memiliki ekspektasi gol (xG) hingga 16,24 per musim.
Atletico yang bermain menggunakan 2 penyerang tentunya butuh 1 pemain lagi untuk menenami Suarez.
Para pemain seperti Joao Felix, Angel Correa, Antoine Griezmann dan Matheus Cunha akan saling bersaing untuk mendapatkan posisi penyerang.
Dengan kedalaman skuat seperti ini, seharusnya Atletico Madrid tidak hanya menjuarai kompetisi domestik Spanyol, tetapi juga bisa berbicara banyak di kompetisi tertinggi antar klub benua biru, Liga Champions.
