Connect with us

Artikel Top Peluit

17 Pertandingan Tak Terkalahkan, Barcelona Kandidat Kuat Juara La Liga

Catatan Gemilang di La Liga

Meskipun Ronald Koeman selaku manajer Barcelona mengaku peluang timnya untuk juara La Liga kecil, akan tetapi fakta di lapangan berkata lain.

Dalam 17 pertandingan La Liga terakhir Barcelona, mereka tidak terkalahkan dengan catatan 14 kemenangan dan 3 hasil seri.

Kini, jarak Barcelona dengan Atletico Madrid di puncak klasemen sementara La Liga hanya terpaut 4 poin, memangkas jarak 9 poin di beberapa minggu sebelumnya.

Lionel Messi dan kawan-kawan terakhir menelan kekalahan pada 5 Desember 2020 dari Cadiz.

Barcelona berhasil mendapatkan 45 poin dari kemungkinan 51 poin yang tersedia dalam kurun waktu tersebut.

Ronald Koeman

Angka tersebut terbilang tinggi, dengan rataan kemenangan 90% lebih.

Kemudian, La Blaugrana mencetak 41 gol dan hanya kemasukan 12 gol selama periode positif tersebut.

Rekor tersebut merupakan yang terbaik di 5 liga terbaik di Eropa saat ini, di mana Inter di Serie A dan Lille di Ligue 1 mengikuti dengan catatan 11 pertandingan tidak terkalahkan.

Kemudian, ada Chelsea (10) di Premier League dan RB Leipzig di Bundesliga (7) yang tidak terkalahan secara beruntun di liga masing-masing.

Rekor Barcelona ini masih di bawah Manchester City musim ini dengan 21 pertandingan tidak terkalahkan dan selalu menang, namun dihentikan oleh Manchester United baru-baru ini.

Tiga hasil seri yang didapati Barcelona belakangan semua terjadi di Camp Nou, ketika melawan Eibar, Valencia dan Cadiz.

Sistem Bermain yang Disesuaikan

Barcelona kehilangan banyak pemain akibat cedera.

Sejauh ini, ada Gerard Pique, Ansu Fati, Sergio Robero dan Philippe Coutinho yang berurusan dengan masa penyembuhan.

Dengan banyaknya pemain inti yang cedera ditambah dengan kualitas pemain cadangan yang tidak terlalu bagus dan tidak sebanyak tim inti, mau tidak mau Koeman harus menyesuaikan strateginya.

Dalam 17 pertandingan terakhir ini, memang Barcelona lebih sering bermain dengan formasi 4-3-3, namun bukan tanpa celah dan terkadang harus dibantu dengan kehebatan Lionel Messi.

Barcelona

Awalnya, Ronald Koeman masih tidak terlalu mengubah gaya bermain dan formasi, yaitu masih mengandalkan 4-3-3 yang hanya menyisakan 2 bek tengah apabila lawan melakukan serangan balik.

Namun, Koeman akhirnya menyesuaikan strateginya dengan pemain yang ada dan karena mulai banyak tim yang bisa mencuri poin dari kelemahan Barcelona.

Ketika menang 2-0 melawan Sevilla di La Liga, Koeman mengubah formasinya menjadi 3-5-2 yang artinya menyisakan 3 bek tengah ketika Barcelona diserang lawan melalui skema serangan balik.

Terhitung dari laga melawan Sevilla, Barcelona sudah memenangkan 4 pertandingan dan hanya seri 1 kali ketika melawan Paris Saint-Germain di ajang Champions League.

Secara pertahanan, Barcelona terbilang solid dengan formasi ini, yaitu hanya kemasukan 2 gol di mana semua gol yang terjadi melalui titik putih penalti.

Kebangkitan La Masia

Berkah dari banyaknya pemain yang cedera dan sistem permainan yang harus disesuaikan adalah ada beberapa pemain muda dari akademi yang dipromosikan bermain di tim inti.

Illaix Moriba dan Oscar Mingueza menjadi lebih sering dimainkan oleh Koeman untuk bermain di tim inti.

Dengan itu, Barcelona perlahan mulai bisa mengembalikan tradisinya untuk memainkan pemain dari La Masia.

Terlebih lagi, berkat semua yang terjadi di Barcelona belakangan ini, termasuk terpilihnya Joan Laporta sebagai presiden baru klub, Lionel Messi terlihat semakin bahagia di klub.

Lionel Messi memang belum menentukan masa depannya, namun dengan terpilihnya Laporta sebagai presiden baru, La Pulga secara terang-terangan mengaku gembira dengan kehadirannya.

Ilaix Moriba

Lulusan La Masia terbaik sepanjang sejarah itu berhasil mencetak 17 gol dari total 15 pertandingan terakhirnya di La Liga dengan variatifnya sistem permainan yang dibuat oleh Koeman serta mood ruang ganti yang membaik.

Tentunya, Messi akan mengincar trofi El Pichichi atau penghargaan top skor La Liga yang ke-8 untuk dirinya.

Messi saat ini menjadi top skor sementara La Liga dengan 21 gol, berjarak 3 gol dari Youssef En-Nesyri dengan 18 gol di peringkat 2.

Dengan 11 pertandingan sisa dan 33 poin lagi untuk diperebutkan, ditambah banyaknya sisi positif dari Barcelona, rasanya masuk akal untuk menjagokan mereka menyalip Atletico Madrid di puncak klasemen sehingga La Blaugrana bisa merengkuh gelar La Liga ke-27.

2 Comments

2 Comments

  1. Pingback: AC Milan dan Juventus Fokus Kejar Inter di Serie A

  2. Pingback: Keylor Navas: Underrated dan Menyelesaikan Masalah Kiper PSG

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LIKE US ON FACEBOOK

P