Connect with us

Artikel Top Peluit

Bayern dan Dortmund Kalah: Dominasi Jerman Berubah?

Dua Tim Terkuat di Jerman Sedang Menurun

Bayern Munich dan Borussia Dortmund harus menerima kekalahan di lanjutan Bundesliga musim 2020-2021. Dortmund harus bertekuk lutut di kandang Augusburg dengan skor 2-0, sedangkan sang juara bertahan Bayern dipaksa menyerah 4-1 di kandang Hoffenheim.

Hummels BVB

Tim besutan Lucien Favre mendominasi pertandingan. Dortmund menguasai penguasaan bola dengan 80% serta total tembakan (18). Axel Witsel membuat peluang di awal-awal pertandingan melalui tendangan voli dari luar kotak penalti yang bisa ditepis Rafał Gikiewicz. Tidak lama kemudian, Jadon Sancho membuat peluang dari kombinasi dengan Raphael Guerreiro dan Erling Haaland yang tembakannya terlalu lemah. Pada menit 40, Augsburg unggul 1-0 melalui Felix Uduokhai. Proses gol dimulai dari tendangan bebas Daniel Caligiuri yang ditanduk oleh bek tengah asal Jerman tersebut. Babak pertama berakhir 1-0 untuk keunggulan Augsburg.

Baca juga: Mengapa Banyak Pemain Muda Amerika Serikat di Bundesliga Jerman?

Pada babak kedua, Augsburg kembali unggul. Saat menit 50, serangan balik Augsburg menghasilkan gol kedua untuk mereka. Dimulai dari serangan balik, Florian Niederlechner memberikan umpan kepada Daniel Caligiuri yang menerima bola di depan kotak penalti. Dengan sedikit menahan bola, Caligiuri yang dikejar Thomas Meunier berhasil melepaskan bola ke gawang Roman Bürki. Sampai akhir pertandingan, hanya Mats Hummels yang memberikan 2 peluang untuk Dortmund. Pertama, dari situasi skrimit di depan gawang lawan serta tandukan dari sepak pojok Marco Reus. Kemudian, pertandingan berakhir dengan skor 2-0 untuk Augsburg.

Sang Juara Bertahan Tidak Sanggup Berbuat Banyak

Hanya berjarak 3 hari dari laga melawan Sevilla di UEFA Super Cup, Bayern terlihat kelelahan. Pada pertandingan melawan Hoffenheim dalam lanjutan Bundesliga, sang juara bertahan tidak sanggup menahan laju Hoffenheim.

Pada pertandingan lain, Bayern Munich kalah telak 4-1 melawan Hoffenheim usai sebelumnya menang 7-2 melawan Schalke. Ermin Bicakcic membuka gol Hoffenheim di menit 16 melalui tandukan kepala usai menerima umpan dari Dennis Geiger via sepak pojok. Delapan menit kemudian, Munas Dabbur membawa Hoffenheim unggul 2-0 usai menerima salah umpan dari Benjamin Pavard. Dabbur kemudian menggiring bola dari situasi counter attack dan melakukan teknik chip, penyerang asal Israel ini berhasil mengecoh Manuel Neuer. Pada menit 36, Bayern mencetak gol melalui Joshua Kimmich dengan teknik placing bola dari luar kotak penalti usai menerima umpan Thomas Muller. Pada penghujung babak pertama, Andrej Kramaric berhasil solo run dalam skema serangan balik dan membahayakan gawang Bayern usai tendangannya mengenai mistar gawang. Babak pertama, Hoffenheim 2-1 Bayern Munich.

Baca juga: Kita Sambut Calon Juara Bundesliga Musim ini: Bayern Munchen!

Pada babak kedua, pertandingan cukup lama bertahan dengan skor 2-1. Gol baru tercipta lagi di menit 77 melalui serangan direct dari kiper Oliver Baumann. Ihlas Bebou mengirim umpan silang kepada Andrej Kramaric. Dengan kontrol bola menggunakan dada, kemudian penyerang asal Kroasia ini balik badan dan melakukan tendangan voli dan Hoffenheim unggul 3-1. Pada penghujung laga, Ihlas Bebou berhasil membawa bola sendirian saat skema serangan balik melewati hadangan pemain bertahan Bayern. Ketika berhadapan dengan kiper, Bebou dilanggar di kotak penalti oleh Neuer. Andrej Kramaric sebagai eksekutor penalti berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. Pertandingan berakhir dengan skor 4-1 untuk Hoffenheim.

Permasalahan Sesungguhnya Kedua Tim Penguasa Jerman

Menjaga kebugaran adalah aspek penting dalam sepak bola. Istirahat yang cukup serta latihan yang cukup adalah cara yang harus dilakukan para pemain sepak bola. Sayangnya, hal tersebut tidak didapati oleh beberapa pemain Bayern Munich. Ketika mereka mengalahkan Sevilla, mereka bermain sampai 120 menit yang tentunya menguras tenaga. Benjamin Pavard yang baru kembali dari cedera diduga belum sepenuhnya fit, apalagi dikuras tenaganya untuk bermain 2 pertandingan dalam kurun waktu 3 hari.

Borussia Dortmund memiliki masalah yang cukup berbeda. Banyaknya pemain muda ternyata cukup berpengaruh kepada mental bermain. Banyak yang menyangka bahwa para pemain muda ini belum siap mental dan pengalaman ketika diperlukan 1 atau 2 orang yang muncul sebagai pahlawan. Persamaan dengan Bayern Munich adalah, kedua tim ini tidak bisa memanfaatkan dominasi ketika berhadapan dengan masing-masing Augsburg dan Hoffenheim. Berbeda dengan Augsburg dan Hoffenheim, kedua tim tersebut memanfaatkan sedikit peluang yang mereka punya untuk mencetak gol yang kuncinya adalah efektifitas.

Bayern vs Hoffenheim

Kedalaman skuad juga menjadi sebuah pertanyaan bagi kedua klub. Musim lalu, ketika Bayern Munich mengalami kebuntuan, mereka masih punya beberapa pemain pinjaman di bangku cadangan seperti Philippe Coutinho dan Ivan Perisic yang saat ini sudah kembali ke klub asal. Borussia Dortmund juga sedikit mengalami hal yang sama. Meskipun begitu, ketika kalah 2-0 melawan Augsburg, mereka menurunkan Marco Reus dan Julian Brandt dari bangku cadangan. Akan tetapi, para pemain candangan Bayern dan Dortmund bisa dibilang lebih baik ketimbang para pemain inti dari beberapa klub Bundesliga lainnya. Perdebatan juga muncul apakah kedua klub ini masih bisa bersaing di kancah Eropa dengan kedalaman skuad yang ada.

Baca juga: Bayer Leverkusen vs RB Leipzig: Duel Pasca Havertz dan Werner

Pertanyaan selanjutnya kemudian: apakah ini adalah awal keruntuhan dominasi Jerman? Mungkin terlalu dini untuk menilai, tapi apabila tidak bisa ditemukan solusinya bukan tidak mungkin untuk terjadi. Pasalnya, Wolfsburg yang pernah menjuarai Bundesliga musim 2008/2009 pun pernah harus melewati playoff degradasi di 2 musim beruntun, yaitu musim 2016-2017 dan 2017-2018. Belum lagi dengan kemunculan banyak tim yang bermain cukup bagus seperti Leverkusen, Frankfurt, Monchengladbach dan Leipzig. Perkembangan zaman juga memantik kemajuan dalam sepak bola baik di dalam maupun luar lapangan. Pergeseran kekuatan sepak bola Jerman bukan suatu hal yang mustahil. Namun, kalau ini hanya off-form, rasanya penguasa Jerman baru masih belum akan kita lihat dalam waktu dekat.

2 Comments

2 Comments

  1. Pingback: Transfer Deadline Bundesliga Jerman 2020

  2. Pingback: 10 Pemain Muda Terbaik di Bundesliga Jerman Musim 2020-2021

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LIKE US ON FACEBOOK

P