Connect with us

Artikel Top Peluit

Bermain Seperti Sampah, Jerman Kalah 6-0 dari Spanyol

Spanyol Pantas Menang dengan Selisih Gol Sebanyak itu

Tim besutan Joachim Low ini kalah 6-0 dari Spanyol pada Rabu (18/11) dini hari tadi dalam ajang Nations League, semakin meyakinkan betapa terpuruknya mereka dalam beberapa tahun terakhir.

Toni Kroos dkk diobok-obok oleh Spanyol sejak peluit panjang babak pertama dan bahkan Serge Gnabry pun mengakuinya.

Spanyol 6-0 Jerman

“Tidak ada yang berhasil kami lakukan malam ini” kata Serge Gnabry, pemain Jerman ini kepada situs resmi UEFA setelah pertandingan.

“Kami tidak bisa mengimbangi mereka.”

“Mereka sangat pantas untuk menang dengan selisih sebanyak ini.”

“Kami saat ini tahu kami berada di level apa” tutup mantan pemain kesebelasan Premier League Inggris ini, Arsenal.

Hasil pertandingan ini adalah kekalahan terbesar yang pernah dirasakan oleh Jerman di ajang internasional resmi.

Ditambah lagi, gawang Manuel Neuer sudah dibobol 3 kali bahkan sebelum turun minum.

Terakhir mereka merasakan rekor buruk tersebut adalah tahun 2006 ketika melawan Italia.

Saat itu, di laga persahabatan, Italia menang 4-1 melawan Jerman.

Baca juga: 10 Pemain Muda Terbaik di Bundesliga Jerman Musim 2020-2021

Spanyol Mengajari Jerman cara Menyerang

Tadi malam, Jerman tidak memberikan perlawanan yang berarti di depan gawang Spanyol.

Toni Kroos mengaku “Spanyol mengajarkan kami bagaimana cara menyerang”.

Jerman hanya membuat 2 tembakan sepanjang pertandingan dan yang lebih membuat tidak habis pikir adalah tidak ada yang tepat sasaran.

Padahal, Jerman menurunkan pemain-pemain berkarakter menyerang yang hebat seperti Serge Gnabry, Leroy Sane dan Timo Werner.

Toni Kroos saat Jerman kalah 6-0 dari Spanyol

Hal yang membuat lebih memalukan adalah sang juara Piala Dunia tahun 2014 ini sangat buruk di sisi pertahanan.

Matthias Ginter dan Phillip Max di sisi bek sayap selalu terlihat dipermainkan oleh Ferran Torres yang mencetak hattrick serta Dani Olmo.

Robin Koch dan Niklas Sule sangat kesulitan untuk membendung Alvaro Morata.

Tim besutan Luis Enrique itu selalu terlihat mencetak gol ketika mereka menyerang.

Spanyol membuat 14 tembakan di 45 menit pertama. Bagaimana dengan Jerman? Hanya 1 tembakan.

Tim Nasional Jerman terus Mengalami Penurunan

Pertandingan ini sungguh sangat mengejutkan dan memalukan untuk Jerman.

Padahal, mereka hanya butuh 1 poin untuk melaju ke babak finals Nations League yang akan digelar tahun depan.

Meskipun memang tidak ada 1 orang pun yang menyangkal bahwa Jerman saat ini sedang dalam masa transisi atau bahkan penurunan yang drastis, namun hasil ini tetap saja mengejutkan.

Jerman selalu kesulitan untuk bermain bagus sejak Piala Dunia 2018 di Rusia, ketika mereka gugur di fase grup.

Jerman disingkirkan Korea Selatan di Piala Dunia 2018 Rusia

Disinyalir, para pemain senior yang sudah tua dirasa sudah tidak produktif lagi.

Low mengetahui hal tersebut dan langsung mengakhiri karir internasional dari Thomas Muller, Mats Hummels dan Jerome Boateng.

Namun, nama 3 pemain tersebut sering diperbincangkan dalam beberapa hari terakhir.

Seusai pembantaian tadi malam, Mesut Ozil langsung membuat cuitan di Twitter “Saatnya untuk memanggil kembali Jerome Boateng” sambil menyebut atau mention akun tim nasional Jerman.

Mungkin saja, kritik Low 2 tahun lalu bukanlah tentang pemainnya – melainkan tentang sang pelatih itu sendiri.

Spanyol Mendominasi Pertandingan, Sedangkan Jerman Tidak Berkutik

Sulit membayangkan banyak pemain kelas dunia dipermalukan sebegitu hebatnya tadi malam.

Performa Jerman belum juga konsisten meskipun sudah banyak pemain muda berbakat yang dikombinasikan dengan pemain senior kelas dunia.

Toni Kroos, Ilkay Gundogan dan Manuel Neuer adalah para pemain senior yang hebat dengan banyak pencapaian selama mereka berkarir.

Timo Werner, Serge Gnabry, Leroy Sane dan Leon Goretzka terbukti pemain penting di Chelsea dan Bayern Munich.

Niklas Sule, Matthias Ginter, Robin Koch dan Phillip Max juga bukan pemain sembarangan dan punya masa depan di tim nasional Jerman.

Tim nasional Spanyol pun sedang mengalami masa transisi.

Jerman kalah 6-0 dari Spanyol

Skuad Spanyol saat ini tidak lebih berkualitas jika dibandingkan dengan skuad juara Piala Dunia dan Piala Eropa mereka.

Hanya Sergio Ramos yang tersisa dari skuad juara Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012.

Sisanya? Unai Simon, Sergi Roberto, Pau Torres, Jose Gaya, Rodri, Ferran Torres, Koke, Sergio Canales, Dani Olmo dan Alvaro Morata adalah pemain yang belum betul-betul terbukti kualitasnya.

Bahkan, banyak penggemar tim nasional Spanyol yang tidak terlalu yakin dengan susunan pemain Spanyol ketika diumumkan 1 jam sebelum kick off.

Kenyataannya? Spanyol mendominasi pertandingan, sedangkan Jerman bertahan secara penuh.

Spanyol menguasai 70% penguasaan bola dengan umpan sukses 93%.

Jerman? 30% penguasaan bola dan 84% umpan sukses.

Jumlah peluang pun Jerman (2) kalah jauh dengan Spanyol (23).

Kalau boleh jujur, padahal kualitas susunan pemain Jerman bisa dikatakan lebih baik ketimbang Spanyol.

Namun, Joachim Low menginstruksikan para pemainnya untuk bermain tidak sesuai kapasitas para pemainnya (mendominasi dan menyerang).

Joachim Low justru memberikan arahan untuk para pemainnya bermain tidak sesuai dengan kapasitas mereka, yaitu bertahan penuh.

Sudah Cukup Joachim Low, Mungkin Anda Harus Pergi

Kekalahan Jerman ini adalah yang pertama sejak September tahun lalu.

Jerman datang ke kota Seville tadi malam dengan rekor 1 clean sheet sejak November tahun lalu.

Buruknya pertahanan Jerman dapat diekspos oleh 3 pemain depan Spanyol yang tampil luar biasa.

Tentu saja Joachim Low adalah pelatih dengan pencapaian yang hebat di tim nasional Jerman dan mungkin bisa saja adalah salah satu pelatih terbaik di dunia.

Namun, masa jaya Jerman di dunia sudah lewat 6 tahun.

Joachim Low sudah memasuki tahun ke-14 dalam menangani Jerman.

Sejak tahun 2006, Joachim Low resmi diangkat menjadi manajer setelah sebelumnya hanya asisten pelatih sejak tahun 2004.

Jerman sudah mengalami banyak hal baik dan hal buruk di bawah arahan Joachim Low.

Di dunia sepak bola modern saat ini, perubahan terjadi begitu cepat dan pelatih harus adaptif dengan hal-hal baru.

Joachim Low harus bisa mengubah demi bisa beradaptasi dengan sepak bola masa kini.

Kalau tidak bisa mengikuti zaman, tentunya Joachim Low dan Jerman akan semakin jauh tertinggal di belakang.

Mungkin, ini saatnya untuk perubahan, untuk sesuatu yang baru: Joachim Low harus pergi.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LIKE US ON FACEBOOK

P