Connect with us

Artikel Top Peluit

Bintang Muda La Liga Spanyol, Dijuluki Johan Cruyff dari Cadiz

Mirip dengan Johan Cruyff

Eibar baru sekali menang di kandang sendiri dalam ajang La Liga Spanyol musim 2020-2021 ini, yaitu saat mengalahkan Granada dengan skor 2-0.

Bryan Gil tampil sebagai bintang dengan berhasil mencetak semua gol.

Sebagai seorang pemain muda dan berstatus sebagai pemain pinjaman dari Sevilla, Gil langsung masuk sebagai pemain inti di Ipurua Municipal Stadium.

Sampai tulisan ini dibuat, Gil sudah bermain 12 kali dari 18 laga di La Liga Spanyol.

Berkaki kidal, bermain di sisi kiri, kurus, pemberani, gondrong dan hebat dalam menggiring bola membuat Gil dibandingkan dengan Johan Cruyff.

Sejauh ini, Gil tampak seperti anak yang polos dan baik.

Seusai tampil sebagai bintang di kemenangan atas Granada tersebut, dirinya diminta untuk berbicara kepada media ketika menerima penghargaan man of the match.

“Bisa orang lain saja tidak yang berbicara?” katanya.

José Luis Mendilibar selaku manajer Eibar punya tanggung jawab untuk mengarahkan Gil akan tidak terjerumus ke hal-hal di luar sepak bola.

Dengan kesadaran kedewasaan yang dimiliki oleh Gil, tampaknya hal tersebut tidak akan terlalu sulit.

Selain sikap yang sedemikian rupa, Gil juga dikenal sebagai seorang  pemuda yang ceria dan menghibur di ruang ganti, sebuah poin plus tersendiri.

Rekor-Rekor Bryan Gil

Lahir di Barbate, Cadiz, Spanyol pada 11 Februari 2001, Gil banyak menyabet rekor di usia mudanya.

Gil menjadi pemain yang lahir di abad 21 pertama yang bermain untuk level tertinggi di sepak bola.

Saat itu, Gil (17 tahun) membuat debutnya ketika Sevilla seri 1-1 melawan Atletico Madrid pada 6 Januari 2019 di Ramon Sanchez Pizjuan menggantikan Wissam Ben Yedder di menit 93.

Belum sampai di situ, rekor atas nama Gil terus berdatangan.

Bryan Gil debut untuk Sevilla melawan Atletico Madrid

Pada 7 April 2019, di Stadion Jose Zorrilla, Gil membuat assist untuk gol Munir El Haddadi di menit 92 yang membuat dirinya menjadi pemain pertama yang lahir di abad 21 yang membuat assist.

Saat peluit panjang ditiupkan, Sevilla saat itu menang 2-0 melawan Real Valladolid.

Di 5 liga terbaik di Eropa: Inggris, Spanyol, Jerman, Italia dan Perancis, rekor pemain yang lahir di abad 21 pertama yang membuat assist di level tertinggi sepak bola menjadi milik Gil.

Belum sampai di situ, pemain yang juga dijuluki The Beatles of Barbate juga menjadi pemain yang lahir di abad 21 pertama yang berhasil mencetak gol di level profesional tertinggi.

Pada 25 April 2019, gol dari Gil membuat Sevilla menang 5-0 melawan Rayo Vallecano di ajang La Liga.

Si Pekerja Keras dan Si Cepat Belajar

Pada usia 10 tahun, Gil bergabung dengan akademi Sevilla FC dengan mimpi berhasil tampil di La Liga Spanyol.

Dirinya mengidolai legenda klub tersebut, yaitu Jesus Navas.

Saat kecil dulu, sang ayah selalu mengantar Gil 5 kali dalam seminggu dari Berbate ke Sevilla yang memakan jarak sekitar 300 km lebih (pulang dan pergi).

Meskipun sibuk bermain sepak bola, Gil masih tetap harus mengerjakan PR dan belajar untuk memenuhi kebutuhan akademisnya.

Ketika Gil menandatangani kontrak profesional pertamanya, dia memutuskan untuk membeli rumah di ibu kota Andalusia tersebut untuk tinggal bersama sang orang tua dan adik laki-lakinya.

Saat ini, Gil tinggal sendirian di sebuah apartemen di Bilbao.

Bryan Gil dan keluarga

Keluarganya masih berkunjung, namun di kondisi pandemi seperti ini, intensitas tersebut jadi berkurang.

Kedewasaan Gil terlihat di dalam lapangan dan luar lapangan, termasuk ketika lockdown kemarin yang membuatnya harus tinggal sendirian.

Satu hal yang membuat takjub adalah bahwa Gil dinilai seorang yang cepat dalam belajar.

Pihak Eibar menjelaskan hal tersebut.

“Para pemain baru selalu kesulitan untuk beradaptasi dengan Mendi [Mendilibar] dan memakan waktu beberapa minggu atau bulan untuk bisa memahaminya.”

“Bryan [Gil] hanya butuh 15 hari,” kata mereka.

3 Comments

3 Comments

  1. Pingback: Derby della Capitale AS Roma vs S.S Lazio

  2. Pingback: West Brom Kunci Serge Gnabry di Bayern Munich

  3. Pingback: Prospek Cerah Mauricio Pochettino di Paris Saint-Germain

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LIKE US ON FACEBOOK

P