Connect with us

Artikel Top Peluit

Kisah Heroik BVB Dortmund Saat Juara Liga Champions untuk Kali Pertama

Pada musim 1996-1997, Dortmund berhasil juara Liga Champions untuk pertama kali dalam sejarah klub mereka. Bagaimana kisah heroiknya?

Kisah Klasik BVB Dortmund & Juara Liga Champions 1997

Kisah BVB Dortmund juara Liga Champions kali pertama dalam sejarah klub itu berdiri masih menjadi perbincangan beberapa pihak.

Kala itu tim berjuluk Die Borussen untuk pertama kali menapaki stage final Liga Champions.

Sebuah kompetisi elite dan akbar yang mempertemukan klub-klub terbaik seantero benua Eropa.

Banyak surat kabar saat itu memberitakan bahwa tangan dingin dan pengalaman sang pelatih menjadi salah satu faktor sukses besar tim.

Nama tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah pelatih legendaris asal Jerman, Ottmar Hitzfeld.

Pelatih kelahiran Lörrach, Jerman Barat pada 12 Januari 1949 menjadi kunci keberhasilan BVB Dortmund menjuarai trofi ‘Si Kuping Lebar’ pada 1997.

Sosok yang sudah menangani BVB Dortmund sejak musim 1991 ini lah yang membuat permainan Die Borussen menjadi lebih menarik.

Buktinya adalah, ketika pada musim perdana mengarsiteki Dortmund, Hitzfeld langsung membawa Dortmund bercokol sebagai runner up.

Hal tersebut membawa BVB bermain di Europa League (saat itu masih bernama Piala UEFA) untuk musim 1992-1993.

Bahkan pada akhir musim 1992-1993, Hitzfeld mampu membawa BVB Dortmund meraih peringkat kedua atau runner-up Piala UEFA.

Saat itu Tim Kuning-Hitam harus tanduk dari tim raksasa asal Turin, Juventus dengan skor 6-1 dalam pertandingan dua leg/pertemuan.

Kala itu, Hitzfeld dan asisten andalannya, Michael Enke langsung membawa Dortmund dalam momentum yang terbaik sepanjang sejarah klub ini berdiri.

Dua gelar Bundesliga pada medio 1990an atau tepatnya musim 1995-1995 dan 1995-1996 menjadi pembuktian kapasitas sang pelatih.

Bagaimana dengan game-set yang Ottmar Hitzfeld terapkan mampu membawa BVB Dortmund sebagai klub besar tidak hanya di Jerman, tapi Eropa.

Hal yang membuat manajemen tanpa pikir panjang mempercayakan kursi kepelatihan kepada Hitzfeld selama 6 musim lamanya.

Sebuah Cerita Besar: Perjalanan Dortmund Menjuarai UCL 1996-1997

Liga Champions yang saat itu masih berisi 16 klub kontestan berebut supremasi tertinggi di sepakbola Eropa.

Pada UCL musim 1996-1997, Ottmar Hitzfeld kembali menjadi arsitek untuk BVB Dortmund dengan segala pengalaman dan determinasi yang ia miliki.

Berstatus raja dari Bundesliga tidak membawa tim ini menjadi jumawa, sebaliknya, Matthias Sammer dan kawan-kawan tampil hati-hati sepanjang musim.

Hasilnya, dalam first round group, Andreas Möller Moller cs tampil luar biasa dan mengesankan.

Tergabung dalam Grup B bersama Atletico Madrid, Widzew Lodz (Polandia) dan Steaua București (Rumania), Die Borussen tampil prima.

Mereka sukses mengumpulkan 4 kemenangan, 1 hasil draw dan 1 kekalahan.

Kekalahan yang mereka derita adalah saat Dortmund bertemu perwakilan asal Spanyol, Atletico Madrid.

Memasuki babak knock-out di perempat final 1996-1997, perjalanan mereka mulai mendapatkan sandungan terjal.

Adalah kuda hitam asal negara Perancis yang sukses mereka tumbangkan kala itu, Auxerre.

Mereka sukses mengunci agregat 4-1 dalam laga yang berlangsung dua pertemuan tersebut.

Di semifinal, lawan lebih berat sudah menunggu saat itu.

Raksasa Premier League menjadi lawan tangguh berikutnya, beruntung Paul Lambert dan kawan-kawan mampu menjinakkan perlawanan Setan Merah, Manchester United.

Yang lebih hebatnya lagi, anak asuh Ottmar Hitzfeld mampu mengalahkan Manchester United dalam dua pertemuan tersebut.

Masing-masing dengan skor 1-0 baik ketika berstatus tuan rumah di Westfalenstadion dan dengan skor yang sama ketika bertandang ke Old Trafford.

Tiket final berhasil Die Borussen amankan dan tim besar Serie A sudah menunggu di Grand Final Liga Champions 1996-1997.

Mengusung misi balas dendam atas kekalahan di final Piala UEFA 1992-1993, Ottmar Hitzfeld mempersiapkan tim nya dengan sangat baik.

Revenge alias balas dendam adalah harga mati untuk BVB Dortmund dalam laga final tersebut.

Laga Final Liga Champions 1996-1997 & Para Pemain Bintang BVB Dortmund

Semangat yang membara dalam diri pelatih berusia 48 tahun itu membuat dirinya berpikir keras untuk menumbangkan Super-Juve.

Status Juventus sebagai juara bertahan tidak membuat Stefan Klos dan kawan-kawan gentar, sebaliknya mereka semakin bersemangat.

Menurunkan pola 3-4-1-2, Hitzfeld mencoba memaksimalkan dua full-back yang ia miliki untuk menopang serangan serta membantu pertahanan.

Kedua pemain itu adalah Stefan Reuter di sisi kanan dan Jorg Heinrich sebagai flank kiri.

Di lini depan, Ottmar Hitzfeld memasang trisula Andreas Moller sebagai penyerang lubang serta playmaker dan Stephane Chapuisat berduet dengan Karl-Heinz Riedle.

Hasil terbaik BVB Dortmund raih dengan sukses mencetak dua gol cepat di separuh akhir babak pertama.

Aktor utamanya adalah Karl-Heinz Riedle, sang striker Timnas Jerman yang menciptakan brace ke gawang Juventus kawalan Angelo Peruzzi.

Dua gol cepat langsung direspon dengan cepat pada awal babak kedua oleh nahkoda Juventus, Marcello Lippi.

Don Marcello memasukan sang anak emas berusia 23 tahun, Alessandro Del Piero pada menit ke-46.

Alhasil, ADP10 sukses menciptakan gol yang menipiskan skor menjadi 1-2 untuk Juventus.

Tahu akan menjadi masalah masalah untuk BVB Dortmund apabila Juve mampu mengembangkan permainan, Hitzfeld memasukan satu gelandang berbakat, Lars Ricken.

Pemain muda sekaligus legenda hidup BVB Dortmund pada kemudian waktu, Lars Ricken menggenapkan kemenangan Dortmund atas Juventus 3-1.

Laga yang berlangsung pada 28 Mei 1997 di Olympiastadion Muenchen akhirnya menasbihkan BVB Dortmund sebagai juara Liga Champions 1996-1997.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LIKE US ON FACEBOOK

P