
Daftar Tim yang Promosi ke Liga Inggris Musim 2021-2022
The Bees melengkapi daftar tim yang promosi ke Liga Inggris, Premier League musim 2020-2021, menyusul Norwich City dan Watford yang lolos otomatis.
Lihat postingan ini di Instagram
Tiga tim ini akan bersaing dengan 17 tim yang sebelumnya sudah ada di Premier League.
Berikut adalah posisi ketiga tim di klasemen akhir EFL Championship 2020-2021, satu divisi di bawah Premier League.
Posisi | Tim | Main | M | S | K | CG | KG | SG | Poin |
1 | Norwich | 46 | 29 | 10 | 7 | 75 | 36 | +39 | 97 |
2 | Watford | 46 | 27 | 10 | 9 | 63 | 30 | +33 | 91 |
3 | Brentford | 46 | 24 | 15 | 7 | 79 | 42 | +37 | 87 |
*M = menang, S = seri, K = kalah, CG = cetak gol, KG = gol kemasukan, SG = selisih gol
Norwich City keluar sebagai juara EFL Championship musim 2020-2021.
Sedangkan, Watford adalah runner-up di kompetisi tersebut.
Kemudian, Brentford yang kebetulan berada di peringkat 3, lolos melalui skema play-off.
Bagaimana sepak terjang dan peluang ketiganya di Premier League musim 2021-2022?
Norwich City
Teemu Pukki di Premier League:
👟 36 pertandingan
⚽️ 11 gol
🅰️ 3 assist
🏆 1 gelar pemain terbaik bulan AgustusSiap kembali musim ini? 🤔 pic.twitter.com/4mHnF7XoXp
— PeluitPanjang.id (@peluitpanjangid) July 15, 2021
Tim berjuluk The Canaries ini lolos sebagai juara dari kasta kedua kompetisi sepak bola di Inggris tersebut.
Daniel Farke, pelatih Norwich berkebangsaan Jerman, berhasil membawa tim ini lolos sebagai tim dengan jumlah kemenangan terbanyak dan kekalahan paling sedikit (bersama dengan Brentford).
Sebelumnya, Norwich terdegradasi dari Premier League di musim 2019-2020, namun langsung promosi di musim selanjutnya.
Tidak seperti kebanyakan tim pada umumnya yang memecat pelatih seusai degradasi, Norwich tetap percaya pada Farke dan proses.
Dengan permainan sepak bola modern ala Jerman yang menghibur, formasi 4-2-3-1, penguasaan bola dan gegenpressing, Norwich berhasil kembali ke divisi tertinggi sepak bola Inggris di bawah Farke.
Namun, pemain Norwich, Emiliano Buendia yang tampil sebagai pemain terbaik EFL Championship 2020-2021 (15 gol dan 16 assist dari 39 penampilan), sayangnya harus pindah ke Aston Villa.
Meskipun begitu, mereka masih memiliki top skor ketiga di EFL Championship musim lalu Teemu Pukki (26 gol).
Watford
𝑪𝒂𝒍𝒎 𝒂𝒏𝒅 𝒄𝒐𝒎𝒑𝒐𝒔𝒆𝒅 😌@izosarr finding the bottom corner 🎯 pic.twitter.com/nJ5zR5Jdor
— Watford Football Club (@WatfordFC) July 14, 2021
Perjudian Watford untuk mengganti manajer di pertengahan kompetisi berbuah manis.
Xisco, seorang pelatih asal Spanyol yang hanya pernah melatih Dinamo Tbilisi selama 11 pertandingan, mampu membawa The Hornets mendapatkan jatah promosi otomatis.
Sedangkan, kembali lagi, Xisco adalah seorang pelatih yang minim pengalaman.
Dengan para pemain seperti Tom Cleverley, juara Premier League bersama Manchester United, kemudian ada senior seperti Troy Deeney, Ben Foster dan Andre Gray, tim ini tidak kekurangan kepemimpinan di ruang ganti.
Kemudian, dengan mengubah formasi awal 4-4-2 menjadi 4-3-3, Xisco berhasil membuat permainan Watford menjadi lebih cair dan menyerang tanpa harus mengorbankan pertahanan.
Buktinya, Watford menjadi tim dengan pertahanan terbaik dengan 30 gol kemasukan saja.
Selain itu, Ismaila Sarr, pemain yang menjadi incaran banyak klub besar, tampil gemilang dengan mencetak 13 gol dan membuat 4 assist dari 39 penampilan.
Brentford, Pelengkap Daftar Tim yang Promosi ke Liga Inggris via jalur play-off
📺 We’ll be providing a free, live stream from Plough Lane on Saturday as we get our pre-season campaign underway #BrentfordFC #WIMBRE pic.twitter.com/HPatq5R76D
— Brentford FC (@BrentfordFC) July 15, 2021
Meskipun Thomas Frank, sang pelatih The Bees, hanya pernah bermain sebagai pemain amatir di Denmark, namun tim besutannya terbukti profesional dan gemilang.
Dalam 2 musim terakhir di Championship, Brentford terbukti berhasil 2 kali lolos ke babak play-off berkat kepiawaiannya membina tim.
Brentford harus kalah 1-0 dari Bournemouth di babak pertama playoff sebelum akhirnya membalas 3-1 di kandang sendiri.
Kemudian, pada partai puncak, Brentford menyingkirkan Swansea City dengan skor 2-0.
Dengan formasi 4-3-3, strategi menyerang yang dinamis, tempo tinggi dan pergantian antar posisi yang cepat seperti heavy-metal football-nya Jurgen Klopp, Brentford berhasil tampil menggila.
Dalam putaran final (46 pertandingan, tanpa play-off), tim ini berhasil menjadi yang paling produktif dengan 79 gol.
Kemudian, Ivan Toney, mantan pemain Newcastle United, berhasil menjadi top skor kompetisi dengan 33 gol dari 48 penampilan dengan tambahan 10 assist.
Oleh karena itu, menarik untuk dinanti gebrakan selanjutnya Brentford di Premier League musim 2021-2022.
