Connect with us

Artikel Top Peluit

Daftar Wasit Terbaik sampai Wasit Terburuk di Premier League

Wasit Menjadi Komponen yang Krusial dalam Pertandingan

Wasit Premier League akan mendapatkan bonus berdasarkan “performa” untuk yang pertama kalinya sepanjang sejarah di musim 2020-2021 ini.

Sebagai pengadil di lapangan, wasit tentu berhak mendapatkan bayaran lebih karena berhasil mengambil keputusan pada sebuah pertandingan.

Sebaliknya, wasit yang terbukti tidak tepat dalam mengambil keputusan, agaknya tidak pantas untuk mendapatkan bonus tahunan ini.

September 2020 lalu, SunSport mewawancara Mark Halsey, mantan wasit Premier League yang kini sudah pensiun.

Wawancara Halsey dimaksudkan untuk bertanya mengenai siapa saja wasit-wasit hebat di Liga Inggris ini dan sebaliknya.

Inilah pendapat Halsey mengenai siapa saja wasit yang punya kinerja baik maupun kurang baik.

Nilai A – Kelas Hebat

Martin Atkinson.

Wasit berusia 49 tahun ini seperti sebuah botol anggur merah kuno – semakin berumur, semakin baik.

Dia adalah wasit nomor 1, di atas Michael Oliver setelah banyak penampilan yang konsisten.

Michael Oliver

Michael Oliver

Salah satu wasit terbaik, namun dengan standar tingginya, aku yakin dia akan kecewa dengan beberapa aspek penampilannya termasuk ketika kontroversi teknologi garis gawang di Villa Park.

Mike Dean

Cinta dia atau benci dia, tapi dia adalah salah satu penampil paling konsisten di PGMOL (Professional Game Match Officials Limited atau Perusahaan Terbatas Pejabat Pertandingan Game Profesional).

Dia tidak pernah takut untuk membuat keputusan-keputusan besar.

Graham Scott

PGMOL pernah ingin mencopotnya dari Select Group One 2 tahun yang lalu karena penampilannya

Namun, dia memenangkan bandingnya dan tidak pernah melihat ke belakang lagi.

Manajemen-manusianya pada sebuah pertandingan adalah salah satu yang terbaik.

Nilai B – Sangat Bagus

Anthony Taylor

Dia adalah salah satu wasit yang sudah banyak memimpin pertandingan Premier League bersama Atkinson dan Oliver.

Anthony Taylor

Beberapa kali menunjukan penampilan yang sangat bagus namun belum memimipin secara maksimal mengingat statusnya.

Chris Kavanagh

Tiga musim di Premier League dan dirinya sudah berkembang ke level selanjutnya.

Dia bisa mengurus pekerjaannya secara tenang dan efisien.

Paul Tierney

Selalu stabil, selalu bisa memengaruhi para pemain agar bisa tenang, selalu memastikan dirinya memiliki waktu yang cukup untuk berpikir dan tidak mencari masalah.

Andre Marriner

Orang yang bisa dipercaya lainnya, dipercaya manajemen namun pergerakannya bisa lebih baik lagi untuk bisa mendapatkan sisi pengelihatan yang optimal yang mana akan membantu dirinya menentukan pilihan.

Nilai C – Bagus

Stuart Attwell

Stuart Atwell, wasit yang memimpin Chelsea 0-0 Manchester United

Bekerja keras dalam kerjanya sejak kembali ke Premier League pada tahun 2014 setelah tidak dipilih selama 2 tahun dan membuat progres yang bagus sejak itu.

David Coote

Musim kedua di level tertinggi, dia kembali bekerja bagus.

Tidak cerewet dalam penampilannya, akurasi pengambilan keputusannya bagus dan menuju ke jalan yang benar.

Andy Madley

Berpotensi menjadi wasit yang sangat bagus setelah debut yang cukup baik di Premier League.

Dia kalem, tidak dengan cepat mengeluarkan kartu kuning dan bisa mengelola pertandingan dengan baik.

Semoga, musim depan dia akan diuji dengan pertandingan yang lebih tinggi tensinya musim depan.

Peter Bankes

Sangat impresif di musim pertamanya di kasta tertinggi, dia adalah wasit dengan senyum di wajah yang disukai para pemain dan musim ini dia menumbuhkan tingkat kepercayaan diri di level ini.

Nilai D – Rata-Rata

Craig Pawson

Craig Pawson

Punya harapan yang tinggi untuk wasit asal Yorkshire ini namun dengan bercampur aduknya pengambilan keputusan dari wasit UEFA ini terlihat sebagai penampilan yang mundur.

Jonathan Moss

Tidak konsisten karena akurasi pengambilan keputusan dan terlebih lagi dia sering terlibat dalam kontroversi VAR.

Kevin Friend

Terlalu agresif dalam bahasa tubuhnya terhadap pemain yang membuat salah dalam irama permainan.

Lee Mason

Dipilih ke Select Group One pada tahun 2006 namun dengan fakta bahwa dirinya hanya diberikan 16 pertandingan musim ini (sampai interview ini dibuat, September 2020 lalu) menggarisbawahi kurang percayanya pihak manajemen ke dirinya.

Simon Hooper

Semua wasit menemukan levelnya.

Hooper adalah orang yang baik, sayangnya, aku percaya Premier League 1 langkah lebih jauh untuknya.

5 Comments

5 Comments

  1. Pingback: Juventus Tak Juara Serie A? Alvaro Morata: "Kami Akan Mati di Lapangan"

  2. Pingback: 8 Fakta Menarik Derby London Utara

  3. Pingback: 10 Transfer Pemain Terburuk di Premier League Musim 2020-2021

  4. Pingback: Tampil Baik di Liga Eropa Tak Cukup untuk Selamatkan Arteta di Arsenal

  5. Pingback: Sejarah Der Klassiker, Rivalitas Bayern Munich dengan Borussia Dortmund

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *