Shinji Kagawa: Pemain Jepang Paling Sukses di Bundesliga Jerman
Kedatangan Shinji Kagawa ke Borussia Dortmund telah membuka jalan bagi para pemain Jepang lainnya untuk berkiprah di Bundesliga Jerman.
Daichi Kamada di Eintracht Frankfurt dan Ritsu Doan dari Arminia Bielefeld sedang dalam performa menuju kesuksesan seperti Kagawa.
Yasuhiko Okudera adalah pemain Jepang pertama di Bundesliga Jerman di tahun 1977.
Saat itu, Okudera bermain untuk FC Koln dan menjadi bintang di sana.
Makoto Hasebe melanjutkan tren Jepang di Jerman sejak tahun 2008 hingga saat ini di Eintracht Frankfurt.
Dampak dari Kagawa bisa dibilang yang paling hebat di antara semuanya.
Shinji Kagawa berposisi sebagai gelandang serang dan berperan sebagai playmaker.
“Dia bilang kepada aku bahwa Dortmund menjadi juara di Jerman karena aku bermain untuk mereka,” kenang Kagawa kepada Goal.com, mengenang percakapannya dengan Jurgen Klopp, mantan manajer Borussia Dortmund.
“Tentu saja ada banyak pemain lain, tapi hal itu benar-benar mengangkat kepercayaan diriku. ‘Kamu tidak perlu khawatir,’ kata Klopp kepadaku. Aku tidak khawatir. Kata-kata itu membuatku bahagia, aku tidak akan pernah melupakan momen itu” kata Kagawa.
Sebetulnya, Kagawa sudah diundang oleh banyak kesebelasan di Eropa untuk seleksi seperti Schalke, Bayer Leverkusen, Barcelona dan Real Madrid.
Namun, Kagawa lebih memilih Dortmund di musim 2010-2011.
Selama 2 musim di Bundesliga, Kagawa membantu Dortmund menjuarai Bundesliga di musim 2010-2011 dan 2011-2012.
Musim pertama, Kagawa bermain sebanyak 18 kali di Bundesliga dengan 8 gol dan 1 assist.
Musim depannya, Kagawa bermain sebanyak 31 kali dengan 13 gol dan 12 assist di Bundesliga ditambah 1 gelar DFB Pokal.
Setelahnya, Kagawa dipinang oleh Manchester United.
Baca juga: 10 Pemain Muda Terbaik di Bundesliga Jerman Musim 2020-2021
Daichi Kamada Meroket di Jerman usai Disekolahkan di Belgia
Daichi Kamada didatangkan Frankfurt dari Sagan Tosu pada Juli 2017.
Di musim pertamanya, Kamada hanya bermain sebanyak 4 kali di semua kompetisi tanpa kontribusi gol atau assist meskipun posisinya sama dengan Kagawa.
Musim depannya, Kamada langsung dipinjamkan ke kesebelasan asal Belgia, Sint-Truidense.
Di masa peminjamannya di Belgia, Kamada bermain sebanyak 32 kali dengan catatan impresif 16 gol dan 9 assist.
Sekembalinya Kamada dari masa peminjaman, manajer Adi Hütter terkejut dengan perkembangannya.
“Aku harus akui bahwa dia [Kamada] mengejutkanku – dalam cara yang baik!”
“Dia datang dengan sangat pesat, bukan hanya sebagai pemain tapi juga di sisi karakter juga” kata Hütter.
“Tentu saja kami memantau perkembangan dan capaiannya di Belgia, tapi niat kami awalnya untuk kembali meminjamkannya” lanjut Hütter.
“Setelah 3 hari latihan, kami melihat satu sama lain dan berkata ‘ini bukan Daichi yang kita tahu sebelumnya’. Kami bisa saja meminjamkannya, tapi aku bilang kepada [direktur olahraga] Fredi Bobic bahwa lebih baik kita tetap mempercayakannya di sini.”
Insting Hütter terbukti benar.
Kamada adalah kunci kreativitas lini serang Frankfurt setelah mereka kehilangan Sebastian Haller ke Premier League (West Ham), Ante Rebic ke Serie A (AC Milan) dan Luka Jovic ke La Liga (Real Madrid).
Kamada mencetak 10 gol dan membuat 9 assist 48 penampilannya bersama Frankfurt musim lalu.
Prestasi terbaiknya adalah ketika berhasil membawa Die Adler menembus babak 16 besar UEFA Europa League.
“Dia luar biasa dan pemain yang hebat” kata Bobic setelah melihat Kamada mencetak 2 gol saat menang 2-1 melawan Arsenal di babak grup Europa League.
Pemain tim nasional Jepang ini kemudian mencetak hattrick ketika melawan Red Bull Salzburg di babak 32 besar Liga Eropa tersebut.
Berkat penampilan tersebut, kontrak Kamada diperpanjang oleh Frankfurt sampai musim panas 2023 pada awal musim ini.
“Daichi Kamada adalah contoh sempurna bagaimana kami mengembangkan dan mendidik pemain muda” kata Bobic usai kontrak baru sang gelandang serang.
“Masa peminjaman sangat bermanfaat untuknya. Dia membuat progress hebat di Belgia dan bermain sangat luar biasa musim lalu. Kami senang Daichi bertahan bersama kami. Kami yakin dia bisa berperan penting di tim kami dalam beberapa tahun ke depan” lanjut Bobic.
Musim ini, Kamada sudah mencetak 1 gol dan membuat 4 assist di 7 penampilan Bundesliga.
Ritsu Doan Membantu Perjuangan Tim Promosi Sekaligus Mencari Tempat untuk Olimpiade
Ritsu Doan adalah pemain pinjaman dari PSV Eindhoven untuk bermain di Arminia Bielefeld.
Mantan pemain Gamba Osaka ini sudah bermain di 3 klub di Eropa, di mana yang pertama adalah FC Groningen di Belanda.
Posisi sayap kanan merupakan wilayah kekuasaan dari Kamada.
Selain itu, ia juga bisa bermain sebagai gelandang serang dengan peran playmaker atau sayap kiri, sama seperti Kagawa.
Doan bermain luar biasa di klub yang baru promosi ini untuk memastikan posisinya di tim nasional Jepang dalam ajang Olimpiade.
“Ritsu adalah seorang pemain sayap yang pintar dengan memiliki kecepatan” kata manajer Arminia, Uwe Neuhaus setelah Doan datang.
“Dia memiliki kualitas di depan gawang dan saat membangun serangan. Artinya, dia bisa bermain secara fleksibel di sisi serangan.”
Ritsu Doan mencetak 2 gol dan 3 assist di 25 penampilan bersama PSV Eindhoven di semua kompetisi musim lalu.
Musim ini, Ritsu Doan bermain 7 kali di ajang Bundesliga dan sudah mencetak 1 gol serta membuat 1 assist.
“Aku sangat bersemangat” kata Doan seusai dinominasikan sebagai pemain pendatang terbaik di bulan Oktober atau Rookie of the Month.
“Aku sangat senang karena mencetak gol melawan tim terbaik di dunia [Bayern Munich]. Aku akan terus bekerja keras untuk membantu timku meraih banyak kemenangan.
Meskipun terseok-seok di Bundesliga, Doan tetap mendapatkan pujian dari manajer kesebelasan Premier League, Manchester City yaitu Pep Guardiola.
Guardiola menyebut Doan adalah “pemain yang sangat menarik”.
Ritsu Doan bisa saja mengikuti jejak kesuksesan playmaker Shinji Kagawa bersama Daichi Kamada di Bundesliga.
Menurut kamu, apakah mereka berdua akan sukses?
Pingback: Schalke 04 Terancam Bangkrut