
Mantan-Mantan Manager Fellaini Bersua Bulan Lalu
Jose Mourinho katakan bahwa Tomas Soucek sebagai Marouane Fellaini yang baru di tim David Moyes, West Ham ketika seri 3-3 melawan Tottenham di Premier League, bulan lalu (18/10).
Pujian datang dari Mourinho lantaran Soucek memiliki banyak kemiripan dengan Fellaini.
Kala itu, Spurs sudah unggul 3-0 melalui 2 gol Harry Kane dan 1 gol Son Heung-min, namun The Hammers bangkit di 12 menit terakhir.
Gol dari Fabian Balbuena, bunuh diri Davinson Sanchez serta gol kemenangan Manuel Lanzini pastikan 1 poin bagi kedua kesebelasan di peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.
West Ham saat itu bermain tidak efektif dari permainan terbuka.
Alhasil, tim besutan David Moyes banyak mencoba peruntungan dari bola-bola mati serta bola-bola udara.
Dalam duel udara di pertandingan itu, West Ham memenangkan sebanyak 18 kali, sedangkan Spurs hanya 15.
Tomas Soucek memenangkan duel udara 8 kali sehingga Mourinho membuat perbandingan dengan Marouane Fellaini, pemain yang pernah ia tangani di Manchester United.
“Aku bilang kepada tim untuk mewaspadai bola-bola mati, yang mana kita tahu mereka sangat kuat di sana” kata Mourinho seusai pertandingan.
“Pertandingan ini sudah kami kuasai dan kami kehilangan 2 poin” lanjutnya.
Baca juga: Seven Sisters: Era Keemasan Sepak Bola Italia dan Serie A
Jose Mourinho Membandingkan Tomas Soucek dan Marouane Fellaini
Dalam laga melawan Tottenham, Soucek sudah memenangkan duel udara terbanyak (25 kali) di antara rekan-rekannya sejak ia bergabung dengan tim London tersebut di bulan Januari.
Dalam 21 penampilannya sejauh ini, Soucek sudah mencetak 4 gol yang 2 di antaranya datang dari sundulan kepala.
Ketika Fellaini bermain di Premier League bersama Everton di bawah David Moyes dan Manchester United di bawah Jose Mourinho, ia memenangkan 895 kali duel udara.
Mantan pemain tim nasional Belgia yang kini bermain di China bersama Shandong Luneng Taishan tersebut mencetak 15 gol melalui sundulan kepala ketika bermain di ajang Premier League sepanjang usianya.
Fellaini selalu tampil sebagai penentu oleh Moyes dan Mourinho ketika sedang mencari gol di menit-menit akhir atau sedang kekurangan pemain karena cedera.
“Semua orang tahu bahwa Marouane [Fellaini] bukanlah seorang Maradona, namun semua orang tahu apa yang bisa ia berikan.”
“Di momen seperti ini, khususnya musim ini dan musim lalu, ia banyak melakukan banyak hal yang tidak bisa banyak penyerang lakukan yaitu mencetak banyak gol di momen-momen penting.”
Pujian untuk Fellaini dilontarkan oleh Mourinho di tahun 2018 ketika mereka berdua bekerja sama.
Siapa Sebetulnya Tomas Soucek?
Thomas Soucek adalah pemain tim nasional Republik Ceko yang bermain untuk kesebelasan asal Inggris, West Ham United.
Soucek lahir di Havlickuv Brod, Republik Ceko pada 27 Februari 1995.
Saat ini, pemain bertinggi 192 cm dan memiliki berat 86 kg tersebut sudah berusia 25 tahun.
Sedangkan, Fellaini bertinggi 194 cm dan berbobot 85 kg.
Gelandang tengah dan gelandang bertahan adalah posisi yang bisa Soucek mainkan.
Soucek cakap bermain sebagai Ball winning midfielder atau box-to-box midfielder.
Prestasi Tomas Soucek
Enam tahun berkarir di dunia sepak bola profesional, Soucek sudah bermain untuk Slavia Praha, Viktoria Zizkov (dipinjamkan), Slovan Liberec (dipinjamkan) dan sempat dipinjamkan ke West Ham United sejak Januari 2020 sebelum akhirnya dipermanenkan pada musim panas 2020.
Pada 15 November 2016, Soucek memulai debutnya untuk tim nasional Ceko. Sampai hari ini, ia sudah bermain 28 kali untuk tim nasional Ceko dan membuat 3 gol.
Soucek sudah mencetak 40 gol untuk Slavia Praha serta membuat 14 assist di 158 penampilan di semua kompetisi.
Pada musim 2018-2019 bersama Slavia Praha, Soucek menjadi pemain terbaik klub musim tersebut.
Pasalnya, ia menjadi top skor di Liga dengan 13 gol serta di semua kompetisi (18).
Kapten kesebelasan tersebut kala itu juga meraih 2 gelar, yaitu Liga Ceko dan Piala Ceko.
Sayangnya, prestasi di kancah Europa League musim tersebut harus terhenti di babak perempat final ketika berhadapan dengan Chelsea.
Pada musim 2017-2018, Soucek mempersembahkan gelar Piala Ceko untuk Slavia Praha di mana semusim sebelumnya juga menjuarai gelar Liga Ceko.
Karakteristik dan Gaya Bermain Tomas Soucek
Dengan postur tubuh yang menjulang serta otot-otot yang kuat, wajar apabila Soucek cocok bermain di Liga Inggris yang mengedepankan benturan-benturan fisik.
Sejauh ini, Soucek sudah bermain sebanyak 21 kali penampilan untuk West Ham United di seluruh kompetisi, di mana hanya ajang Premier League saja ia diturunkan oleh manajer David Moyes.
Dalam 21 pertandingan tersebut, Soucek bermain selama 1761 menit dengan rataan 83 menit per pertandingan.
Soucek memenangkan duel udara sebanyak 119 kali dan kalah 79 kali.
Artinya, setiap pertandingan, Soucek menang 5,6 kali dalam duel udara.
Sedangkan, Soucek kalah 3,7 kali duel udara setiap pertandingannya.
Fellaini bermain sebanyak 260 pertandingan di Premier League dengan total 18.678 menit (71,8 menit bermain setiap pertandingan) dan duel udara menang 895 kali serta kalah 562 kali.
Dalam kurun waktu 11 tahun bermain di Premier League, artinya Fellaini menang 3,4 kali duel udara setiap pertandingannya.
Apabila dibandingkan, Soucek unggul dalam duel udara dibandingkan Fellaini.
Selain duel udara, Soucek unggul dalam hal umpan-umpan lambung serta penciptaan peluang di sepertiga daerah lawan kalau kita saksikan secara langsung.
Soucek kerap muncul dari second line guna mencetak gol, contohnya ketika West Ham menang 1-0 melawan Fulham pada 7 November lalu.
Untuk urusan pertahanan, Soucek bisa diandalkan dengan naluri bertahannya.
Soucek sukses lakukan 45 takel, 9 menahan tembakan, 33 intersep, 52 sapuan, 33 sundulan sapuan, 180 menang duel serta 83 recoveries dari 21 penampilan.
Selain itu, sebetulnya Soucek juga diandalkan untuk tendangan penalti ketika bermain di Slavia Praha.
Selama berkarir di Slavia Praha, Soucek sukses buat 10 gol dari titik putih, di mana 3 tembakan 12 pas tidak masuk.
Dengan banyak karakteristik serta gaya bermain Soucek yang sedemikian rupa, apakah Soucek akan memiliki karir yang bagus menurut kamu?

Pingback: Manchester City, Contohlah Liverpool!