Derby della Tonali: Perebutan “The New Andrea Pirlo” Duo Tim Kota Milan

Konflik Keinginan Antara Fans Inter dan Antonio Conte

Derby Milan dalam perebutan Sandro Tonali sudah berakhir. Milan sudah mendapatkan Tonali sesederhana Inter membiarkan mereka mendapatkannya. Sudah cukup lama sejak terakhir kali ada seorang pemain diperebutkan dan diperdebatkan oleh kedua Milan ini. Fans Nerazzurri kesal karena manajemen Inter dinilai lebih memikirkan jangka pendek, sedangkan fans Rossoneri beranggapan bahwa Tonalli adalah reinkarnasi dari Andrea Pirlo.

Dapat dipahami kemarahan para pendukung Nerazzurri. Inter melewatkan salah satu gelandang tengah potensial dari Italia ke rival satu kota. Bersama Nicolo Barella dan Stefano Sensi, seharusnya Tonali dapat bersinar terang. Sayangnya, Inter menarik diri dari negosiasi dengan Brescia yang sudah sepakat akan biaya 35 juta euro di bulan April.

Dilaporkan bahwa manajer Inter Antonio Conte lebih fokus kepada target lain seperti Arturo Vidal dan N’Golo Kante. Hal tersebut membuat Milan membuat kesepakatan untuk meminjam Tonali dengan harga 10 juta euro dengan opsi pembelian 20 juta euro di akhir musim. Walaupun tidak lebih banyak daripada persetujuan dengan Inter, tapi Brescia akan mendapatkan 10 sampai 15 persen penjualan Tonali di masa depan.

Lalu, mengapa Inter membiarkan hal itu terjadi? Meskipun penggemar Inter berpikir bahwa semua harus untuk masa depan, mereka juga harus memahami bahwa Antonio Conte berada di sana untuk suatu alasan. Conte ingin menang sekarang; ini tentang karirnya, meninggalkan kesan, dan mungkin saja pergi ke klub lain lagi. Conte ingin memenangkan Scudetto yang sudah absen selama 10 tahun.

Sandro Tonali sering disebut-sebut sebagai the new Andrea Pirlo. Tidak ada yang benar-benar tahu apakah Tonali akan menjadi pemain top di masa depan walaupun sejauh ini ia sudah menunjukkan kualitasnya. Hal tersebut juga berlaku untuk Andrea Pirlo di Juventus. Ditunjuknya Pirlo menjadi manajer Juventus bukan jaminan kesuksesan Juventus untuk menjuarai Serie A Italia musim depan. Kedua pria gondrong ini masih sama-sama harus membuktikan dirinya.

Pertanda Kebangkitan Sepak Bola Italia

Inter Milan musim lalu sudah menjanjikan kualitas yang bagus. Mereka berhasil masuk ke final Liga Eropa dan finish di peringkat 2 Serie A Italia. Tentu saja Antonio Conte membutuhkan pemain-pemain yang ia percaya untuk bisa mendapatkan Scudetto musim depan. Pertanyaannya adalah, apakah fans Inter mau menukar juara Serie A dengan Tonali? Semua tidak ada jaminan juga. Conte atau Vidal atau Tonali sekalipun tidak bisa menjamin hadirnya Scudetto. Conte tentu berjudi dengan pilihannya.

Apabila itu adalah perjudian Inter, Conte juga tetap akan dikritik apabila gagal. Milan bisa sedikit senang dengan usahanya mendapatkan Tonali. Rossoneri sudah mendapatkan pemain untuk masa depan dan pemain yang cocok untuk masa sekarang. Kebangkitan AC Milan agak sedikit berbeda dengan Inter di bawah Elliott Management dalam berselancar dalam dunia transfer pemain.

Terlepas dari mundurnya Inter dalam negosiasi, ini tetap menjadi suatu prestasi tersendiri bagi Milan. Salah satu talenta terbaik Italia setidaknya bisa menunda kepergian ke luar Italia. Paolo Maldini selaku direktur sepak bola AC Milan akan senang dengan ini. Ia bisa dengan santai duduk di kursinya sambil menenggak wine kesukaannya. Pembelian pemain seperti ini adalah sesuatu yang Milan butuhkan.

Mungkin bukan sesuatu yang lazim, tapi pemenang dari Derby Della Tonali ini dimenangkan oleh kota Milan itu sendiri. Rossoneri memiliki talenta muda yang bisa membuat mereka kembali melihat ke buku sejarah dan membuka kenangan indah mendominasi Italia dan Eropa. Strategi Inter yang fokus untuk mengejar Juventus juga patut diapresiasi.

Seperti pepatah terdahulu yang pernah ada: sepak bola Italia akan sukses jika Juventus dan dua tim Milan menjadi tim yang kuat. Tampaknya, Italia sedang menuju ke arah sana.