
Cerita Hidup Seorang Emil Audero Mulyadi
Jika berbicara tentang seorang Emil Audero maka kita akan membayangkan sosok kiper tangguh dan berkualitas milik klub Sampdoria.
Penjaga gawang ini bernama lengkap Emilio Audero Mulyadi.
Familiar dengan nama Mulyadi?
Dugaan kamu betul, Audero adalah pemain keturunan Indonesia.
Emil Audero lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Indonesia pada 18 Januari 1997.
Darah Indonesia milik Audero mengalir dari sang ayah, Edi Mulyadi,
Lihat postingan ini di Instagram
Edi Mulyadi sendiri berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Oleh karena itu, beberapa waktu belakangan, ramai perbincangan mengenai kemungkinan Emil Audero memperkuat tim nasional Indonesia.
Meskipun begitu, status Audero nantinya bukanlah naturalisasi, melainkan pemain Indonesia keturunan, dengan konsekuensi melepas paspor Italia.
Sementara itu, darah Italia sang kiper ini berasal dari ibunda tercinta, Antonella Audero.
Setahun setelah menikah, Antonella dan Edi memutuskan untuk pindah ke Cumiana, sisi sebelah utara dari Italia.
Cumiana sendiri adalah kampung halaman dari Antonella.
Usut punya usut, Cumiana adalah daerah yang dekat dengan kawasan Turin atau sekitar 30 kilometer sebelah barat daya pusat kota Turin.
Karena faktor tersebut membuat kiper bertinggi 190 cm ini bergabung ke akademi Juventus pada tahun 2008 saat berusia 11 tahun.
Bermain di tim muda Juventus membuat kemampuan Audero sebagai seorang kiper semakin meningkat.
Bahkan, menjelang turnamen Primavera pada musim 2015-2016, berkat penampilan luar biasanya dirinya masuk ke dalam skuad asuhan Fabio Grosso.
Sayang, dalam kompetisi kelompok umur di bawah usia 19 tahun tersebut, Audero dan kawan-kawan harus kalah dari AS Roma.
Memasuki musim 2016-2017, Audero mendapatkan panggilan tim senior Juventus untuk menjadi kiper ketiga Bianconeri.
Hal tersebut terjadi lantaran kiper cadangan Juventus pada musim sebelumnya, Rubinho memutuskan untuk pergi.
Audero menjadi pelapis dari kiper utama Juventus sekaligus kapten saat itu, Gianluigi Buffon.
Lihat postingan ini di Instagram
Kemudian, kiper kedua Juventus saat itu adalah Neto Murara.
Menjadi Cadangan Di Juventus & Karir Moncer Di Timnas Italia
Walaupun hanya berstatus sebagai kiper ketiga, namun Audero rutin mendapatkan panggilan tim nasional Italia.
Hal itu ia dapatkan berkat penampilan konsistennya di tim muda Juventus.
Sejak tahun 2012 atau ketika Audero berusia 15 tahun, Timnas Italia U15 sudah beberapa kali memanggil Audero dan menjadikannya kiper nomor satu.
Bahkan pada tahun 2013, Audero sukses membawa Gli Azzurri muda atau Timnas Italia U17 melaju sampai babak final Piala Eropa U17.
Total 9 caps berhasil Audero catatkan bersama Timnas Italia U15.
Lihat postingan ini di Instagram
Pemanggil tersebut terus berlangsung ketika Audero sudah berada di tim senior Juventus.
Audero yang saat itu berusia 19 tahun mendapatkan panggilan Timnas Italia U20 pada 2016 akhirnya berhasil debut pada 1 September 2016.
Sayang, walaupun mendapatkan posisi reguler di Timnas Italia junior, karir di Tim ‘Si Nyonya Tua’ harus berbanding terbalik.
Sempat digadang-gadang akan menjadi suksesor seorang Gigi Buffon karena Audero adalah salah satu putra daerah Turin, nyatanya hal tersebut tidak pernah menjadi kenyataan.
Lihat postingan ini di Instagram
Selama berada di tim senior Juventus, Emil Audero hanya satu kali mengecap penampilan bersama Juventus.
Pertandingan tersebut terjadi pada akhir musim 2016-2017 saat Juventus sudah memastikan gelar scudetto ke-6 berturut-turut mereka.
Kala itu, Emil Audero turun laga dalam laga melawan Bologna dalam match yang berkesudahan 2-1 untuk kemenangan Bianconeri.
Karir Menanjak Emil Audero Pasca Meninggalkan Juventus
Memasuki bursa transfer musim panas 2017, manajemen ‘Si Nyonya Tua’ memasukan nama Emil Audero ke dalam daftar peminjaman.
Tujuan manajemen Juventus sangat jelas agar Audero mendapatkan jam terbang yang banyak.
Keputusan yang akhirnya diterima oleh Audero dan sang goalie pindah ke klub promosi di Serie B, Venezia.
Bersama I Lagunari, Emil Audero Mulyadi bermain sebagai kiper utama di Serie B pada musim 2017-2018.
Selama satu musim, ia menjadi andalan klub yang bermarkas di Pier Luigi Penzo, Emil menciptakan 14 kali nirbobol.
Sebuah statistik yang sangat bagus mengingat usia Emil Audero masih berusia 21 tahun saat itu.
Memasuki musim 2018-2019, manajemen Juventus mendapatkan proposal dari Sampdoria perihal transfer kiper muda mereka tersebut.
II Samp ingin meminjam Audero plus penebusan transfer permanen pada akhir musim.
Lihat postingan ini di Instagram
Juventus menyepakati hal tersebut, Emil Audero kembali menjalani masa peminjaman ke klub yang bermarkas di stadion Luigi Ferraris itu.
Belum genap satu tahun bermain di Sampdoria, pada bulan Februari 2019, manajemen Sampdoria menebus kontrak Emil Audero.
Kala itu nilai transfer seorang Emil Audero adalah sekitar 20 juta euro atau sekitar 344 miliar rupiah.
Mendapatkan kepastian bermain di II Samp membuat Emil Audero bermain semakin optimal di Sampdoria.
Memasuki musim kedua di Sampdoria alias musim 2019/2020, Audero total mencatatkan 109 penyelamatan dengan total 9 clean sheets.
Musim ke musim, penampilannya semakin berkembang, bahkan pada musim 2020/2021, Emil Audero sukses menorehkan 122 saves dalam satu stagione.
Lihat postingan ini di Instagram
Karena penampilan gemilang bersama II Samp tersebut namanya kerap dihubung-hubungkan dengan berbagai klub besar.
Sejauh ini, ada nama Inter Milan yang siap merekrut anak Lombok tersebut ke Giuseppe Meazza, markas mereka.
Apalagi, tidak lama lagi mereka akan kehilangan sosok Samir Handanovic, sang kiper legenda I Nerazzurri yang akan gantung sepatu.
Andiamo, Audero!
Andai Tidak Masuk ke Timnas Senior Italia, Apakah Audero akan Bermain untuk Indonesia?
Untuk saat ini, penjaga gawang utama dari tim nasional senior Italia adalah Gianluigi Donnarumma.
Penjaga gawang PSG ini baru saja menjuarai Euro 2020 sekaligus mendapatkan penghargaan pemain terbaik di turnamen tersebut.
Pada saat yang bersamaan, kontraknya di AC Milan sudah berakhir.
Oleh karena itu, ia akhirnya pindah ke tim yang bermarkas di Paris tersebut.
Selain itu, pada awal 2022 ini, Donnarumma baru saja masuk ke dalam 11 pemain terbaik tahun 2021 versi FIFA.
Meskipun begitu, kehidupan di klub Ligue 1 itu tidak semudah yang ia bayangkan.
Sejauh ini, kiper bertinggi 195 cm tersebut hanya bermain sebanyak 50% dari menit bermain PSG, yaitu 13 pertandingan.
Selain itu, apabila Audero ingin membela Italia, ia harus bersaing dengan kiper-kiper yang sebelumnya telah mendapat panggilan.
Mereka adalah Alex Meret, Alessio Cragno, dan Pierluigi Gollini.
Sebetulnya masih ada nama Salvatore Sirigu, namun mengingat usianya yang kini sudah menginjak angka 35, kemungkinan besar ia akan pensiun dalam waktu dekat.
Berikut di bawah ini adalah perbandingan statistik kiper Italia di kompetisi liga pada musim 2021-2022.

Statistik Emil Audero dengan kiper timnas Italia (sumber: Squawka)
Emil Audero unggul dari segi menit bermain dan banyaknya penyelamatan yang ia buat.
Kemudian, ia juga berhasil menyelamatkan 1 penalti dari 1 penalti yang ia hadapi.
Tanpa harus ke Inter Milan seperti rumor transfer yang ramai, Audero tetap berpeluang mendapatkan panggilan ke Italia.
Buktinya, Cragno yang hanya bermain untuk tim peringkat 18, Cagliari, bisa memperkuat Gli Azzurri.
Sampdoria selaku tim Audero sendiri kini berada di peringkat 16.
Andai tidak juga mendapat panggilan ke Italia, apakah Audero mau membela Indonesia?
Sang ayah menegaskan bahwa hal itu adalah “mimpi” belaka.
Berikut di bawah ini adalah videonya.
Emil Audero membela Timnas Indonesia? 🤔
Ini jawaban sang ayah:
pic.twitter.com/Kzp8YAjE2A— SPORT7 (@sport7trans7) November 26, 2021
Meskipun begitu, tidak ada yang tidak mungkin.
Peluang Emil Audero untuk membela tim nasional Italia masih ada, begitu pun dengan Indonesia.
