
Kebanggaan Athletic Bilbao atas Real Sociedad dalam Basque Derby
Ketika memikirkan derby terbesar di sepak bola Spanyol, pikiran kita tentu langsung tertuju kepada El Clásico.
Namun, ada 3 derby lain yang wajib untuk diketahui.
Pertemuan kedua klub ini disebut sebagai The Basque derby (dalam bahasa Basque disebut sebagai Euskal Derbia serta derbi Vasco dalam bahasa Spanyol).
Bilbao dan San Sebastián adalah dua kota terbesar di Negara Basque, daerah otonomis khusus di Spanyol.
Kedua kota tersebut terkenal akan cuacanya yang bersahabat serta penuh dengan wisata kuliner yang kaya akan rasa.
Persaingan ketat mereka terjadi di periode 1980-an dengan berbagi 4 gelar La Liga Spanyol secara beruntun di antara keduanya.
Namun, kedua klub itu kesulitan untuk mendapatkan trofi sampai saat ini.
Supaya bisa lebih kompetitif, La Real menanggalkan peraturan hanya memainkan pemain asli Basque di tahun 1989.
Athletic Bilbao masih memiliki aturan tersebut sampai hari ini.
Dengan peraturan itu, para penggemar Bilbao merasa lebih hebat dibandingkan fans Sociedad yang dirasa sudah ‘menjual’ marwah mereka.
Terlebih lagi, Bilbao adalah salah satu dari 3 klub (bersama dengan Real Madrid dan Barcelona) yang belum pernah terdegradasi dari La Liga.
Puasa gelar 30 tahun di antara kedua klub ini seharusnya sudah selesai pada tahun 2020.
Ajang Copa del Rey mempertemukan Athletic Bilbao dengan Real Sociedad, namun ditunda karena pandemi virus corona.
Final ini dijadwalkan akan digelar pada April 2021 agar para penggemar bisa datang dan menghadiri pertandingan bersejarah tersebut.
Pertemuan Sevilla dan Real Betis di El Gran Derbi
El Gran Derbi, begitulah sebutannya.
Semua fans berseragam merah putih selalu berseteru ketika berhadapan dengan sang hijau putih.
Sevilla didirikan pada 1890 diikuti oleh Sevilla Balompié (September 1907).
Namun, terjadi perpecahan internal klub Sevilla yang menyebabkan berdirinya klub Betis Football Club.
Pada tahun 1914, terjadi penggabungan antara Sevilla Balompié dengan Betis Football Club.
Dengan gelar patronase, gabungan 2 klub tersebut menjadi Real Betis Balompié.
Kekerasan dan pertempuran kedua pihak fans kerap terjadi di tahun 1990-an.
Namun, kematian tragis pemain Sevilla, Antonio Puerta pada tahun 2007 saat pertandingan melawan Getafe membuat tren buruk antar fans mereda.
Sevilla bisa berbangga karena memiliki gelar UEFA Europa League terbanyak sepanjang sejarah pergelaran sejauh ini (6), sedangkan Betis belum pernah menjuarai kompetisi Eropa apapun.
Rivalitas Tim Ibukota dalam Tajuk El Derbi Madrileño
Ketika El Clásico mendapatkan perhatian dunia, El Derbi Madrileño menjadi salah satu yang paling dinanti di Spanyol dan khususnya kota Madrid.
Tidak pernah ada kota yang pernah bertemu di final UEFA Champions League kecuali Madrid.
Madrid Football Club (sebelum menjadi Real Madrid) didirikan pada tahun 1902, 1 tahun sebelum didirikannya Athletic Club Madrid (1903).
Madrid FC kala itu kerap melakukan merger dengan klub-klub kecil serta membeli para pemain hebat dari klub yang tidak merger dengan mereka.
Kuatnya pengaruh Madrid FC tidak lepas dari pengaruh politik yang kuat.
Akibatnya, Madrid FC kala itu sangat berjaya di Spanyol.
Hanya Athletic Club Madrid yang tidak melepas pemain terbaiknya ke Madrid FC karena kekuatan finansial mereka yang aman.
El Clásico: Persaingan Paling Mendunia
Rivalitas Real Madrid dengan Barcelona tidak hanya terkenal di Spanyol, namun sudah mendunia.
Selama beberapa tahun terakhir, selalu bermunculan narasi terkait El Clásico.
Mulai dari pencarian siapa yang paling sukses, pertarungan pemain-pemain terbaik, duel manajemen klub, perang sponsorship serta tidak jarang adu fanatik dua kubu penggemar.
Mundur jauh lebih dari 100 tahun yang lalu, sejarah El Clásico dimulai dari pertempuran politik sengit antara ibu kota Madrid yang melabeli Katalan sebagai pemberontak.
Sejak saat itu, kebencian mulai merebak di antara kedua belah pihak.
Real Madrid memiliki banyak legenda seperti Cristiano Ronaldo, Iker Casillas, Luis Figo, Ronaldo Nazario, Sergio Ramos sampai Alfredo Di Stefano.
Sementara itu, Barcelona pernah diperkuat Diego Maradona, Xavi Hernández, Andrés Iniesta, Lionel Messi, Thierry Henry dan Carles Puyol.
Dengan latar belakang yang panjang, modernisasi rivalitas serta bertebarannya mega bintang, El Clásico selalu bisa membuat masyarakat dunia menghentikan aktivitasnya sejenak.

Pingback: Mario Balotelli Bertekad Bawa Monza ke Serie A