Connect with us

Artikel Top Peluit

Final Champions League 2022: Terancam Pindah Karena Perang

Wembley dikabarkan akan menggantikan Gazprom Arena sebagai tempat final Champions League 2022. Konflik Ukraina-Rusia menjadi penyebabnya.

Tempat Final Champions League 2022 Terancam Pindah Karena Perang (kredit foto: Getty Images)

Tempat final Champions League 2022 terancam pindah karena konflik Rusia-Ukraina.

Namun, bagaimana masalah sebenarnya yang terjadi di antara kedua negara itu dan stadion mana saja yang berpeluang menggantikan Gazporm Arena?

Selengkapnya 👇

Tempat Final Champions League 2022 Terancam Pindah Karena Perang

UEFA bisa saja memindahkan final Champions League tahun 2022 ke stadion baru.

Menurut rencana awal, final akan terselenggara di Gazprom Arena, St Petersburg, Rusia pada 29 Mei.

Akan tetapi, masalah politik yang serius datang dan membuat UEFA bingung.

Rusia bisa saja menyerang Ukraina karena perselisihan antar kedua negara ini.

Apabila perang benar-benar terjadi antara Ukraina dengan Rusia, maka UEFA tidak punya pilihan selain memindahkan tempat final.

Stadion Wembley Terdepan Jadi Alternatif

Dengan kapasitas sebanyak 68 ribu penonton, maka UEFA setidaknya harus mencari stadion dengan kapasitas yang serupa.

Nama Stadion Wembley di Inggris mendadak menjadi perbincangan hangat dan berpeluang besar menjadi alternatif final Champions League 2022.

Memiliki kapasitas 90 ribu penonton, mengadakan final Champions League diperkirakan akan menghasilkan keuntungan lebih dari 60 juta poundsterling (Rp 1,1 triliun).

Stadion Wembley, alternatif tempat final Champions League 2022 (kredit foto: Sports Illustrated)

Stadion Wembley (kredit foto: Sports Illustrated)

Dana itu masuk dari hak siar, penjualan tiket,merchandise, dan masih banyak lagi.

Wembley sendiri merupakan stadion terbesar kedua di Eropa setelah Camp Nou, markas milik Barcelona dengan kapasitas 99,354 penonton.

UEFA masih memonitor kondisi Ukraina-Rusia dengan seksama.

Musim lalu, final Champions League harus pindah dari Istanbul ke Porto, 3 minggu sebelum pertandingan.

Pasalnya, kota Turki tersebut masuk zona merah covid-19 di mana penggemar tidak boleh datang ke sana.

Sekilas Tentang Konflik Ukraina dengan Rusia

Menteri Pertahanan Britania Raya, Ben Wallace, menyatakan kepada parlemen “besar kekhawatiran bahwa Presiden Putin [Presiden Rusia] masih berkomitmen untuk menginvasi Ukraina.”

Saking seriusnya masalah ini, beberapa maskapai penerbangan di Eropa meniadakan penerbangan yang melibatkan Ukraina dan Rusia.

Sejauh ini, sekitar 190 ribu tentara Rusia sedang berada di dalam dan sekitar Ukraina, menurut Michael Carpenter, perwakilan Amerika Serikat untuk OSCE.

Kemudian, para tentara Rusia ini datang dengan 1200 tank, pesawat tempur serta rudal jarak jauh.

Oleh karena itu, ini adalah krisis terbesar antara Barat dan Timur sejak Perang Dingin.

Bisa jadi, akan ada kemungkinan Perang Dunia Ketiga.

Akan tetapi, Vladimir Putin, presiden Rusia, membantah pengepungan tersebut.

Konflik Rusia-Ukraina sudah terjadi sejak 1991, di saat Ukraina menyatakan merdeka setelah Uni Soviet pecah.

Terbaru, Ukraina ingin bergabung dengan NATO, namun Rusia menolaknya karena ingin negara dengan warna bendera kuning-biru itu tetap menjadi bagian dari peradaban Rusia.

Meskipun sama-sama berasal dari Uni Soviet, namun Ukraina memiliki bahasa dan kebudayaan yang berbeda dari Rusia.

Saking inginnya Ukraina tetap berada di bawah pengaruhnya, Rusia bahkan sempat mencaplok semenajung Krimea di Ukraina bagian selatan.

Hal itu terjadi pada 2014, plus Rusia mengirimkan pasukan untuk mendukung pemberontakan separatis di wilayah Donbass, Ukraina bagian timur.

Sejauh ini, sekitar 190 ribu tentara Rusia sedang berada di dalam dan sekitar Ukraina, menurut Michael Carpenter, perwakilan Amerika Serikat untuk OSCE.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *