
Ketidakadilan dari Barcelona untuk Frenkie de Jong
Mantan pemain Manchester United, Gary Neville, mengkritik Barcelona tentang perlakuannya kepada Frenkie de Jong.
De Jong sendiri telah berada di radar Manchester United sejak awal jendela bursa transfer musim panas ini.
Barcelona mematok harga 85 juta euro (Rp 1,3 triliun) untuk bisa mendapatkan gelandang tengah milik mereka.
Meskipun Barcelona terbuka dengan opsi penjualan, namun De Jong masih bersikukuh untuk tetap bertahan di Katalunya musim depan.
Setan Merah masih memantau keadaan pemain timnas Belanda tersebut yang mana tengah mengalami kesulitan negosiasi dengan Barcelona.
Presiden Barcelona, Joan Laporta, sebelumnya telah menegaskan bahwa De Jong harus memotong gajinya untuk tetap berada di klub dan dalam usaha menyeimbangkan keadaan finansial klub.
Namun, eks playmaker Ajax Amsterdam ini juga masih memiliki gaji yang belum dibayarkan di musim 2019-2020 plus perpanjangan kontrak secara otomatis di musim panas 2022.
Padahal, Barcelona baru saja menghambur-hamburkan banyak uang untuk membeli para pemain baru seperti Robert Lewandowski, Raphinha, Franck Kessie, Andreas Christensen serta kontrak baru Ousmane Dembele.
Maka dari itu, ada yang terasa ganjil bagi Neville.
“De Jong harus mempertimbangkan untuk mengambil keputusan hukum melawan Barcelona dan semua pemain harus mendukungnya!” begitu ucap eks pemain timnas Inggris itu di media sosial Twitter.
“Klub menghabiskan banyak uang untuk membeli banyak pemain baru tanpa membayar secara utuh kepada mereka-mereka yang sudah terikat kontrak dengan klub adalah hal yang tidak bermoral dan melanggar kontrak.”
“FIFPRO harus mengakhiri pelecehan seperti ini dan menghentikannya.”
De Jong should consider legal action v Barcelona and all players should be behind him!A club spending fortunes on new players whilst not paying the ones they have under contract their full money is immoral and a breach. @FIFPRO should be all over bullying like this and stop it.
— Gary Neville (@GNev2) July 25, 2022
Dalam 2 pertandingan persahabatan terakhir, De Jong selalu bermain dari bangku cadangan.
Tidak hanya itu, Barcelona juga memainkan De Jong di posisi bek tengah, bukan gelandang tengah selaku posisi utama sang pemain.
Hal itu diyakini sebagai upaya klub untuk mempercepat proses transfer De Jong ke Manchester United.
Berapa Hutang yang Barcelona Harus Bayar kepada Frenkie De Jong?
Total hutang Barcelona kepada Frenkie De Jong adalah sekitar hampir 17 juta euro (sekitar Rp 261 miliar).
Selama 2 musim terakhir, Barcelona telah melakukan pemotongan gaji kepada seluruh pemainnya akibat pandemi virus corona, sebesar 12%.
De Jong adalah salah satu pemain yang terdampak pandemi, dengan gaji awal yang seharusnya dia terima sebesar sekitar 14 juta euro (Rp 215 miliar) per tahun.
Namun, De Jong hanya menerima 3 juta euro (Rp 46 miliar) di musim 2020-2021 dan 9 juta euro (Rp 138 miliar) pada musim 2021-2022.
Oleh karena itu, Barcelona masih harus membayar gaji De Jong yang ditunda sebesar sekitar 17 juta euro.
Sementara itu, Barcelona berhasil bangkit dari keterpurukan finansial peninggalan presiden Josep Maria Bartomeu dengan cara menjual 10% hak siar mereka sehingga mendapatkan dana segar sebesar 207,5 juta euro (Rp 3,2 triliun).
Tidak hanya itu, Barca juga akan menjual BLM (Barca Licensing & Merchandising) sebesar 49% sehingga akan mendapatkan dana lebih banyak lagi.
Dana itu digunakan untuk belanja pemain, namun enggan membayarkan tunggakan gaji kepada De Jong.
Andai De Jong tetap berada di Barcelona, maka gajinya akan meroket ke angka 20 juta euro (Rp 307 miliar) per tahun dan akan semakin membebankan klub.
Oleh karena itu, Barcelona berniat melepas De Jong ke Manchester United.
De Jong sendiri sudah ditunggu oleh Erik ten Hag, pelatihnya di Ajax Amsterdam yang kini berstatus sebagai manajer Manchester United.
