Connect with us

Artikel Top Peluit

Premier League Sedang Berada di Masa Generasi Emas Bek Sayap Kiri

Stok Pemain Melimpah

Sebagai sebuah posisi dalam permainan sepak bola, bek kiri kerap dianggap sebagai pos paling langka stok pemain hebat.

Selain bertugas untuk bertahan, di mana sebagian besar anak kecil sejak di tim muda tidak terlalu suka, mereka lebih suka untuk menyerang dan mencetak gol, harus berkaki kiri pula.

Dalam sebuah studi di University of Aberdeen di Skotlandia, jumlah persentase pemain sepak bola berkaki kiri hanya sejumlah 21% di seluruh dunia.

Artinya, hanya 2 dari 10 pemain sepak bola profesional yang dominan kaki kiri, sisanya kaki kanan.

Sudahlah jarang pemain berkaki kiri, harus disuruh bertahan pula, maka semakin sedikitlah jumlah bek kiri hebat.

Namun, hal tersebut berubah di sepak bola modern masa kini.

Luke Shaw

Andy Robertson, Aaron Cresswell, Luke Shaw, Kieran Tierney, Lucas Digne dan Sergio Reguilon adalah 6 bek kiri terbaik di Premier League saat ini.

Belum lagi ada nama-nama seperti Oleksandr Zinchenko, James Justin, Matt Target, Ryan Bertrand, Ezgjan Alioski dan juga Ben Chilwell.

Pertanyaan kemudian muncul: apakah kita sedang memasuki masa-masa emas bek kiri di Liga Inggris?

Kalau iya, apakah ini tidak disengaja atau sudah dipersiapkan sedemikian rupa?

Berkontribusi Nyata

Pertanyaan sebelumnya akan lebih cocok jika dijawab oleh sang pakar.

Graeme Le Saux, salah satu bek kiri hebat di generasinya yang punya 36 caps untuk tim nasional Inggris dan menjuarai Premier League di tahun 1995 bersama Blackburn.

Saat ini, Le Saux adalah pundit di televisi NBC di Amerika Serikat.

“Aku tidak melihat diriku berbeda dengan para bek kiri saat ini,” kata Le Saux yang juga bekerja sebagai direktur di Real Mallorca, klub sepak bola Spanyol.

“Saat di Blackburn, aku banyak diminta untuk lebih sering maju ke depan, lebih kreatif dan aku selalu menentukan target, untuk berapa banyak umpan silang yang aku ingin berikan ke kotak penalti kepada para pemain seperti Alan Shearer, Mike Newell dan Chris Sutton.”

Graeme Le Saux

“Kemudian, muncul nama-nama seperti Bixente Lizarazu dan tentu saja Roberto Carlos, kemudian ada Ashley Cole dan Leighton Baines,” sebut Le Saux.

“Semuanya adalah bek kiri yang sangat bagus. Namun, jumlah mereka sangat sedikit. Saat ini, kita bisa melihat suatu generasi bek kiri yang menonjol di lapangan seperti para pemain lainnya dan semua itu tergantung kepada pelatihan – bek kiri yang masih muda diajarkan untuk menjadi pemasok; untuk membawa bola ke depan.”

Selain tugas utama sebagai bertahan, semua pemain, tidak terkecuali bek kiri, juga diharuskan memiliki kontribusi tertentu akan penyerangan timnya.

Peran penting bek kiri dari sudut pandang serangan terlihat dari data statistik yang tersedia.

Lucas Digne adalah bek kiri dengan assist terbanyak (6) sampai pekan ke-23 ini, bahkan lebih banyak ketimbang para pemain seperti Roberto Firmino & Raheem Sterling (4), James Rodriguez, Mason Mount, Mohamed Salah, Sadio Mane dan Phil Foden (3).

Aaron Cresswell dan Andrew Robertson juga memiliki jumlah assist lebih banyak (5) ketimbang para pemain dengan karakter dan posisi yang lebih menyerang di atas.

Dari 27 pembuat assist terbanyak di Premier League sejauh ini, 5 di antaranya pemain bertahan, khususnya bek kiri, bahkan tidak ada bek kanan ataupun bek tengah.

Selain itu, jumlah bek kiri dalam jajaran top 27 pembuat assist hanya selisih 2 pemain dengan penyerang tengah (7) yang masuk dalam daftar ini.

Kemudian, 4 pemain bek kiri (Robertson, Shaw, Cresswell dan Digne) masuk dalam jajaran 19 pemain dengan statistik pembuat peluang besar terbanyak.

Robertson terbanyak dengan membuat peluang besar terbanyak (8) di jajaran bek kiri, diikuti oleh Shaw (7) beserta Cresswell dan Digne (6).

Artinya, bek kiri di Premier League saat ini punya kontribusi nyata dalam aspek penyerangan.

Masa Depan Cerah

Kemudian, melihat dari masa lalu yang tidak terlalu banyak bek kiri hebat sampai masa kini, bagaimana prediksi masa depan bek kiri menurut Le Saux?

“Dari segi taktik, sepak bola saat ini sudah menjadi permainan yang lebih sempit dalam segi jarak antar pemain – saat ini tidak banyak pemain sayap yang maju ke depan serta melebar, justru bek sayap yang menyediakan ruang lebar ke depan,” kata Le Saux.

“Aku punya perasaan yang kuat bahwa beberapa tahun ke depan, anak-anak kecil yang bermain di posisi bek sayap dalam permainan 11 lawan 11 atau level apapun, akan diminta untuk lebih ke depan dan membiarkan gelandang bertahan untuk menjaga keamanan dua bek tengah dan itu akan menjadi sesuatu reaksi terhadap jalannya pertandingan,” lanjutnya.

“Semua bek sayap saat ini harus nyaman ketika menguasai bola dan secara taktik harus cerdik sehingga mereka tahu kapan harus maju dan kapan harus tidak maju,” menurut analisa Le Saux.

Andrew Robertson

“Secara fisik, mereka harus berada di level yang tinggi untuk bisa berlarian ke sana ke mari menguasai lapangan.”

“Itulah yang membuat Robertson begitu impresif – tidak begitu terlihat seberapa keras dia bekerja di pertandingan, dia masih akan selalu terlihat masih memiliki tenaga yang banyak. Dia adalah atlet yang fantastis,” kata Le Saux, membuat Robertson sebagai contoh bek kiri yang kuat secara fisik.

“Saat ini, dia bermain di levelnya dan kunci untuk melakukan hal tersebut adalah mempercayakan dirinya sendiri dengan fisiknya,” kata Le Saux.

“Akan selalu ada masa di sebuah pertandingan ketika dia berdiri tegak dan menghembuskan nafasnya terus menerus, berpikir bahwa dia sudah tidak kuat lagi.”

“Tapi, dia selalu bisa melalui hal tersebut dengan permainannya dan dia memiliki kepercayaan diri terhadap kemampuannya untuk terus naik dan turun di lapangan.”

“Sebagai seorang bek kiri, tidak ada perasaan yang lebih baik daripada hal tersebut.”

5 Comments

5 Comments

  1. Pingback: 7 Pemain Manchester United Ini Bisa Debut atau Comeback

  2. Pingback: Kelanjutan Kasus Tuntutan Marcelo Bielsa untuk LOSC Lille

  3. Pingback: Spurs Kalah Terus, Jose Mourinho: "Metode Saya Tiada Duanya di Dunia"

  4. Pingback: Beginilah Cara Borussia Mönchengladbach Mengalahkan Manchester City

  5. Pingback: Gelandang Bertahan Terbaik Dunia 2021: 10 Pemain Versi Peluit Panjang

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LIKE US ON FACEBOOK

P