
Perjalanan Karir Gianluigi Donnarumma
Gianluigi Donnarumma adalah kiper jempolan dunia asal Italia.
Dengan usia yang masih sangat muda, sang kiper sudah menjadi andalan klubnya saat ini serta tim nasional Italia.
Portiero kelahiran Castellammare di Stabia, 25 Februari 1999 ini awalnya berlatih selama 10 tahun di ASD Club Napoli, di kampung halamannya.
Gigio memutuskan untuk pindah menuju akademi AC Milan pada tahun 2013 hingga 2015.
Melihat potensi besar Donnarumma, pada musim 2015, allenatore Milan kala itu, Sinisa Mihajlovic membawa Gigio ke tim utama.
Kiper bertinggi 1,96 meter ini sebenarnya hanya menjadi pelapis dua kiper senior, yaitu Diego Lopez dan Christian Abbiati.
Namun, karena memiliki kualitas, kondisi semula mendadak berubah.
Pada 25 Oktober 2015, Gianluigi Donnarumma mencatatkan debut profesional di kompetisi resmi bersama AC Milan.
Kala itu, Mihajlovic mempercayakan Gigio menjaga gawang I Rossoneri dalam kemenangan 2-1 atas US Sassuolo.
Usia Gigio saat itu baru menginjak 16 tahun 242 hari dan menjadi kiper kedua termuda yang bermain di Serie A sepanjang sejarah.
Kualitas terbaik selalu Gigio persembahkan setiap partita dan membuat Donnarumma melesat menjadi penjaga gawang utama kala itu.
Total dalam musim perdananya, Gigio bermain sebanyak 30 kali penampilan sebagai pemain inti di Serie A, yang artinya Donnarumma menjadi andalan utama.
Musim silih berganti, Donnarumma selalu menjadi andalan klub AC Milan.
Banyak pihak yang mengatakan bahwa kiper muda ini akan menjadi legenda besar di AC Milan, layaknya senior Gigio seperti Paolo Maldini & Franco Baresi.
Sayang, harapan tinggal harapan saja karena sekelumit cerita pelik terjadi menjelang berakhirnya masa bakti Gigio di akhir musim 2020-2021.
Pihak AC Milan sudah menyodorkan nilai kontrak baru dengan gaji yang sangat tinggi untuk pemain junior.
Namun, pihak klub mendapat penolakan secara halus.
Melalui sang agen, Mino Raiola, Donnarumma memutuskan hengkang menuju klub lain.
Kebersamaan selama 6 musim dengan total 251 penampilan bersama AC Milan di level teratas harus berakhir dengan sebuah prahara.
Hal tersebut membuat Gigio banyak mendapatkan kritikan dari berbagai pihak termasuk para tifosi setia Il Diavolo Rosso.
Pahlawan Untuk Italia Di EURO 2020 & Sebutan Dollaruma Untuk Dirinya
Kemarahan para fans sangat jelas saat itu, Donnarumma adalah aset berharga AC Milan yang datang dari akademi sendiri.
Bahkan, ia mendapatkan kesempatan bermain di top tier sepakbola Italia di usia yang terhitung masih sangat belia.
Akan tetapi, alih-alih bertahan di San Siro, Gigio memutuskan mencari tantangan baru.
Hal tersebut membuat pendukung garis keras AC Milan, Ultras Milan menjadi berang, tidak hanya mereka tetapi berapa firm suporter AC Milan.
Mereka mulai meneriaki Gigio dan membentangkan banner yang berisi ”Gigio silahkan pergi dari markas Milan, San Siro”.
Tidak ambil pusing, Donnarumma lebih mementingkan fokus untuk Gli Azzurri yang sedang bersiap menghadapi EURO 2020 pada Juni lalu.
Lihat postingan ini di Instagram
Selama gelaran EURO 2020, Donnarumma bermain sangat apik, performa di bawah mistar membuat pertahanan Gli Nazionale sangat kokoh.
Total Gigio menciptakan 3 clean sheets sepanjang turnamen tersebut.
Selepas membawa Timnas Italia juara EURO 2020, Donnarumma mengambil sebuah keputusan besar dalam hidupnya.
Gigio memutuskan hijrah ke klub kaya raya asal Perancis, Paris Saint-Germain.
Sang portiero mendapatkan gaji tahunan sebesar 12 juta euro atau sekitar 204 miliar rupiah.
Hal tersebut semakin melukai hampir seluruh tifosi AC Milan dan menyebut Donnarumma dengan julukan:
Dollar-umma.
Padahal, sebelumnya AC Milan sudah menawarkan gaji yang cukup besar untuk Gigio agar mau memperpanjang kontrak.
Donnarumma yang memutuskan cabut ke PSG akhirnya pulang ke rumah yang pernah ia singgahi selama 6 musim lamanya, San Siro.
Gigio menuju San Siro untuk bermain bersama Italia guna menghadapi Spanyol di babak semifinal UEFA Nations League.
Sepanjang pertandingan Donnarumma mendapatkan siulan dan spanduk yang berisi ejekan dan celaan kepada dirinya.
Poster-poster untuk ‘menyambut’ mantan bintangnya juga terlihat di luar stadion San Siro, Milan.
Bagaimanapun Donnarumma memiliki cerita panjang bersama I Rossoneri.
Sikap Donnarumma & Karir Barunya Bersama PSG
Donnarumma tidak ambil pusing dengan apa yang terjadi di San Siro saat pertandingan UEFA Nations League lalu.
Gigio menegaskan bahwa selamanya akan menjadi fans Milan dengan apapun yang sudah terjadi.
Akan tetapi, di mata tifosi sejati AC Milan, Gigio tak ubahnya bak traitor atau pengkhianat karena lebih memilih bergabung dengan Paris Saint-Germain.
Lihat postingan ini di Instagram
Tersematlah julukan Dollarumma untuk seorang penjaga gawang Timnas Italia tersebut.
Hal tersebut sangat lumrah karena memang Gigio benar-benar mendapatkan kesempatan besar di kompetisi elite berkat andil AC Milan.
Saat ini, bersama Paris Saint-Germain, Gianluigi Donnarumma sudah bermain sebanyak 10 kali penampilan di Ligue 1.
Hal tersebut terjadi lantaran sang portiero harus berbagi tempat dengan kiper Les Parisien lainnya yakni Keylor Navas.
Selama merumput bersama PSG musim ini di kompetisi domestik, Gigio sukses menciptakan 4x nirbobol atau clean sheets.
Selain itu, kiper jangkung tersebut total melakukan 26 penyelamatan selama 10 pertandingan yang artinya Gigio sukses melakukan 2,6 penyelamatan per pertandingan.
Sedangkan di Liga Champions, Gigio bermain sebanyak 3 kali di fase grup.
Yaitu saat PSG menjamu Manchester City & Club Brugge plus ketika bertandang ke RB Leipzig.
Perlahan tapi pasti, penampilan stabil dan impresif coba ditunjukan oleh Gigio untuk mendapatkan pos utama penjaga gawang PSG di bawah kendali Mauricio Pochettino.
