Borussia Dortmund resmi mendatangkan Gregor Kobel dengan mahar sebesar 15 juta euro [Rp 259 M] dari VfB Stuttgart.
Penjaga gawang asal Swiss ini dikontrak oleh Dortmund selama 5 tahun, sampai 2026.
Kobel adalah kiper kedua termahal di Bundesliga sepanjang masa setelah Manuel Neuer yang bergabung ke Bayern Munich dari Schalke dengan nominal 30 juta euro [Rp 366 M] di tahun 2011.
Kemudian, Kobel akan menerima gaji sebesar 3,5 juta euro [Rp 60 M] per tahunnya di Signal Iduna Park.
Kobel adalah pembelian pemain pertama di era pelatih baru Dortmund, Marco Rose.
Kobel lahir pada 6 Desember 1997 di kota Zurich, Swiss.
Peter Kobel, ayah dari Gregor, adalah seorang pemain hoki es sehingga banyak membantu perkembangan anaknya secara atletis.
Pemain berusia 23 tahun ini memulai karir sepak bola dengan bergabung ke tim muda Grasshopper Club saat masih berusia 16.
Tiga tahun kemudian, Kobel pindah ke Hoffenheim yang saat itu dibesut oleh Julian Nagelsmann.
Selama berseragam Hoffenheim, Kobel lebih sering dipinjamkan ke klub-klub seperti Augsburg dan Stuttgart.
Saat bersama Stuttgart, Kobel menjalani masa-masa puncaknya sebagai pemain sepak bola.
Musim 2019-2020, Kobel menjadi kiper utama yang berhasil membawa Stuttgart promosi ke Bundesliga, divisi tertinggi di sepak bola profesional Jerman.
Sedangkan pada musim 2020-2021 lalu, Kobel juga masih menjadi yang utama sehingga Stuttgart menyelesaikan Bundesliga di peringkat 9 dengan status tim promosi.
Sweeper keeperĀ merupakan penjaga gawang yang tidak hanya mahir dalam menahan bola, namun juga mendistribusikan kepada rekan satu tim lainnya.
Musim lalu di Bundesliga, rataan operan akuratnya terbilang tinggi dengan 80% (24,4 operan per laga).
Dari angka itu, 21,6 operan Kobel berkutat di daerah sendiri (akurasi 92%).
Statistik tersebut cukup bersaing dengan Manuel Neuer (28,8 operan per laga dengan akurasi 84% dan 27,1 operan di daerah sendiri per laga dengan akurasi 92%).
Kemudian, persentase penyelamatan Kobel dan Neuer memiliki angka yang sama, yaitu 66%.
Namun, Kobel membuat lebih banyak penyelamatan ketimbang Neuer.
Kobel membuat 3,2 penyelamatan dari 35 laga, sedangkan Neuer 2,5 penyelamatan dari 33 laga.
Lalu, Kobel hanya 1 kali melakukanĀ errorĀ yang berujung kepada tendangan lawan.
Sementara, Neuer melakukan 3 kali errorĀ yang 2 di antaranya berujung gol.
Neuer masih unggul dengan 9Ā clean sheet (tidak kemasukan gol dalam 1 pertandingan), sedangkan Kobel hanya 5.
Hal tersebut terbilang masuk akal karena Bayern Munich hampir selalu mendominasi pertandingan karena kualitas skuadnya yang mendunia sehingga lini pertahanan jarang menerima serangan.
Sedangkan, Stuttgart dengan sumber daya dan kualitas skuad yang secukupnya tentu saja akan menerima banyak serangan lawan.
Secara keseluruhan, kedatangan Kobel adalah angin segar bagi Dortmund di era yang baru bersama pelatih Marco Rose.
Tentu, Kobel masih belum mencapai puncak karir dan masih bisa berkembang jauh lebih baik lagi.
Kita masih akan melihat momen-momen di mana Kobel mengalamiĀ upsĀ danĀ downsĀ dalam permainannya.
Sama seperti Neuer, Kobel datang ke salah satu tim besar di Jerman dari tim Jerman lainnya.
Akan tetapi, mengingat usianya yang masih muda dan sudah cukup membuktikan tingkat konsistensi yang baik, jangan terkejut kalau Kobel suatu hari nanti bisa menjadi salah satu penjaga gawang terbaik di dunia, seperti Manuel Neuer.