Union Berlin: Baru 2 Musim di Bundesliga, Sudah Berkuasa
Klub ibu kota Jerman, Hertha BSC dikenal sebagai satu-satunya tim yang mewakili Berlin selama puluhan tahun.
Namun, itu semua berubah pada musim 2019-2020 ketika Union Berlin memulai musim pertamanya di Bundesliga sepanjang sejarah mereka.
Debut di Bundesliga tidak berakhir buruk bagi Union Berlin, dengan mereka berhasil finish di peringkat 11 dari 18 tim yang ada, hanya beda selisih gol dengan Hertha BSC di peringkat 10.
Tidak sampai di situ, jumlah anggota klub Union Berlin juga bertambah signifikan, dengan berhasil mengalahkan jumlah anggota Hertha BSC.
Meskipun dilanda pandemi virus corona, Union Berlin masih bisa menyambut kehadiran 2,215 anggota baru.
Saat ini, tim yang baru 2 kali mencicipi kasta tertinggi sepak bola Jerman ini sudah memiliki 37,360 anggota baru.
Angka tersebut mengungguli rival satu kota yang sudah jauh lebih lama berkompetisi di Bundesliga, yaitu Hertha Berlin (37,192 anggota).
Hertha BSC hanya bisa menyambut kehadiran 481 anggota baru, masih kalah 168 anggota dari Union Berlin di tahun 2020 lalu.
Semua data dan statistik ini didapat dari State Sport Association of Berlin yang dipublikasikan oleh LSB pada 9 Februari 2021.
Saat ini, Union Berlin tampil gemilang dengan berhasil menempati peringkat 9 klasemen sementara, meski terhitung baru 2 musim berada di Bundesliga sepanjang sejarah mereka.
Sementara itu, Hertha Berlin ada di peringkat 15 klasemen sementara, berjarak 1 peringkat saja dari zona degradasi.
Terancam Degradasi, Hertha Berlin Tetap Ingin Jadi Seperti Juventus
Meskipun sedang terseok-seok, Hertha Berlin setidaknya tidak kekurangan ambisi, setidaknya itu yang bisa kita percaya dari ucapan sang investor, Lars Windhorst.
Salah satu pendiri Sapinda Group ini mengaku ingin mendirikan dinasti sepak bola seperti yang dilakukan keluarga Agnelli bersama Juventus di Italia, meskipun Hertha Berlin sedang bermasalah secara olahraga dan manajemen klub.
Sebelumnya, sang investor menjanjikan dana sebesar 374 juta euro atau sekitar Rp 6,3 T dan belum ada perkembangan lanjutan mengenai angka tersebut.
“Belum ada lagi yang direncanakan. Kami akan menemani Hertha BSC dengan jangka panjang dan akan melakukan semua yang bisa kami lakukan untuk memastikan proyek ini bisa menuju kesuksesan,” kata Windhorst.
“Kami berkomitmen untuk tidak kalah di tengah jalan,” lanjutnya kepada German Press Agency.
Saat ini, skenario untuk degradasi ke 2.Bundesliga tentunya sangat menghantui dan kemungkinan akan ada kerugian besar apabila hal itu terjadi.
“Aku tegaskan bahwa kami asumsikan kami tidak terdegradasi. Itulah mengapa aku bahkan tidak memikirkan itu,” katanya cukup percaya diri.
“Aku sangat percaya kepada kualitas tim dan pelatih yang bisa membawa semua kualitas ini menjadi satu kesatuan. Kami akan lihat dalam beberapa pekan ke depan. Jadi, pertanyaannya tidak muncul,” kata investor berusia 44 tahun ini ketika ditanya kemungkinan menghentikan investasinya andai tim ini terdegradasi.
Setelah 20 pertandingan, tim asal Berlin ini berada di peringkat 15 klasemen sementara, berjarak 1 peringkat dengan zona degradasi.
Terlepas dari kesulitan komunikasi dengan manajemen klub, yang mana Windhorst deskripsikan sebagai sesuatu yang “mengejutkan”, dia tetap ingin membentuk sebuah era baru bagi Hertha.
“Kami bisa membayangkan kami berada di sini untuk 10, 20 30 tahun ke depan. Ada contoh perusahaan lain yang terlibat dalam sepak bola dalam jangka waktu yang panjang, contohnya Juventus Turin dengan keluarga Agnelli. Aku akan senang apabila itu terjadi, tentunya itu adalah permintaanku,” kata sang investor.
“Aku tidak, tidak, tidak pernah menyesali komitmen yang aku bangun sejak tahun 2019” kata Windhorst.