
Ragam Perjalanan di Perempat Final
Inter akan bertanding melawan Shakhtar Donetsk di semifinal Liga Eropa. Pertandingan akan dijadwalkan pada Senin 17 Agustus 2020 di Dusseldorf Arena pukul 20.00 setempat atau 02.00 WIB.
Setelah berakhirnya babak perempat final, maka 2 semifinal sudah dipastikan tim-timnya. Dua semifinal tersebut adalah: Inter vs Shakhtar Donetsk dan Sevilla vs Manchester United.
Inter Milan berhasil lolos ke babak semifinal setelah mengalahkan Bayer Leverkusen 2-1. Gol Inter diciptakan oleh Nicolo Barella dan Romelu Lukaku, sedangkan Bayer Leverkusen membalas lewat Kai Havertz.
Shakhtar Donetsk memporak-porandakan FC Basel dengan kemenangan 4-1 di Arena AufSchalke. Semua gol diciptakan oleh pemain asal Brasil: Junior Moraes, Taison, Alan Patrick, dan Dodo.
Sementara itu, Sevilla di bawah asuhan Julen Lopetegui berhasil mengalahkan Wolves 1-0 dengan gol yang diciptakan oleh Lucas Ocampos. Manchester United menang 1-0 melawan Kobenhavn dan gol diciptakan oleh Bruno Fernandes lewat penalti di extra time.
Final dari Liga Eropa musim 2019-2020 ini akan dilangsungkan pada tanggal 21 Agustus 2020. Tempat yang dipilih UEFA untuk menyelenggarakan final adalah Stadion Koln di Jerman.
Pertemuan Terakhir dari Kedua Tim
Pertandingan ini akan menjadi pertemuan ketiga antar Inter dan tim dari Ukraina ini. Sebelumnya kedua tim bertemu dalam babak ketiga kualifikasi untuk Liga Champions musim 2005-2006. Leg pertama yang diselenggarakan di Ukraina, Inter yang waktu itu dimanajeri oleh Roberto Mancini berhasil menang 2-0 dengan gol diciptakan oleh masing-masing Obafemi Martins dan Adriano Leite. Pada leg kedua di San Siro yang waktu itu dihelat tanpa penonton, Alvaro Recoba mencetak gol untuk Inter. Dari Shakhtar Donetsk, Elano yang mencetak gol untuk The Pitmen. Pertandingan berakhir sama kuat 1-1. Setelah itu, Inter Milan berhak untuk berlaga di Liga Champions Eropa musim 2005-2006.
Shakhtar sempat memenangkan UEFA Cup (belum bernama UEFA Europa League) pada tahun 2009. Mereka mengalahkan Werder Bremen dengan skor 2-1 di final. Pada 2016, The Pitmen berhasil finish sampai babak semifinal Liga Eropa tapi disingkirkan oleh Sevilla.
Sedangkan pada 2010, Inter Milan berhasil menjuarai Liga Champions di bawah asuhan Jose Mourinho. Selain itu, mereka juga mendapatkan gelar Serie A Italia dan Coppa Italia yang melengkapi treble mereka.
Tim Pesakitan dari Liga Champions
Shakhtar Donetsk sedang dalam musim yang hebat musim ini. Dengan manajer Luis Castro asal Portugal, mereka menjuarai Liga Ukraina meskipun gagal di Piala Ukraina (kalah 1-2 dengan Dynamo Kyiv). Pada kancah Eropa, mereka finish di peringkat 3 di grup C Liga Champions sebelum akhirnya mereka bermain di babak 32 besar, 16 besar, dan 8 besar Liga Eropa.
Inter Milan bisa dibilang cukup sukses di kancah domestik. Mereka berhasil menggoyang dominasi Juventus di Serie A Italia walaupun akhirnya hanya finish di posisi 2. Inter Milan finish di peringkat 3 Liga Champions, di grup F. Setelah tidak dipastikan lolos ke fase gugur Liga Champions, Inter bisa meroket di Liga Eropa sampai babak semifinal.
Persiapan dari Kedua Manajer
Ditanya mengenai lawannya, Luis Castro selaku manajer Shakhtar Donetsk memberikan pendapatnya: “Tidak terlalu spesifik saat ini. Hal-hal yang semua orang bisa lihat dan tahu karena saya menonton pertandingan-pertandingan mereka. Mereka adalah tim yang hebat, kuat, dan sangat rapi. Kami juga tahu bahwa mereka adalah calon kuat juara Liga Eropa, sama juga seperti kami. Departemen Analisa kami baru saja memulai Analisa terhadap permainan Inter. Mulai dari besok, kami akan mencoba berbicara lebih detail tentang Inter. Kemudian saya baru bisa memberikan komentar yang mana yang harus saya antisipasi kekuatan dan kelemahan tim ini.”
Ditanya mengenai perjalanan Liga Eropa pasca menang 2-1 lawan Leverkusen, Conte memberikan pandangannya: “Semua orang sangat senang karena kami bermain sangat baik. Kami mempersiapkan pertandingan dengan cara yang benar dan kami berhasil menghentikan laju permainan Bayer Leverkusen. Lebih lanjut lagi, saat sedang menguasai bola, kami mengimplementasikan apa yang kami latih. Kami bisa saja bermain lebih santai, namun dengan fakta yang mengatakan bahwa kami belum terlalu aman, hasilnya memang sangat ketat. Bagaimanapun juga, saya hanya bisa memuji para pemain karena mereka menunjukan apa yang kita harapkan di musim ini. Sekarang kami bisa merasakan kesempatan untuk bermain di semifinal Liga Eropa dan kami harus senang akan hal ini. Mulai besok, kami akan mulai berpikir tentang jadwal selanjutnya, karena kami ingin meraih dengan maksimal tanpa penyesalan sedikitpun.”
