Connect with us

Artikel Top Peluit

Ada Apa Dengan Performa Italia Selama Kualifikasi Piala Dunia?

Gli Azzurri sedang dalam performa menurun pasca menjuarai EURO 2020. Lantas apa yang menjadi prahara selama European Qualifiers ini?

Timnas Italia Dalam Prahara Besar

Italia dalam sebuah masalah yang cukup rumit pada Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona eropa ini.

Kegagalan mereka mengamankan satu tiket langsung menuju Qatar tahun depan menjadi masalah amat besar.

Padahal, pada bulan Juli lalu, Timnas Italia sukses mengunci gelar EURO 2020 melalui penampilan pragmatis nan heroik.

Lantas, apa yang kemudian terjadi kepada Gli Azzurri sehingga gagal lolos otomatis ke Piala Dunia tahun depan?

Melihat barisan pemain, coaching staff dan strategi yang tersedia aneh rasanya melihat Italia tidak mampu berbuat banyak di kualifikasi Piala Dunia zona Eropa.

Sang allenatore, Roberto Mancini mengatakan sangat menyesal tidak bisa memaksimalkan kesempatan untuk mengamankan satu tiket otomatis yang tersedia.

Dalam wawancara dengan media ternama BBC, Mancini membeberkan beberapa hal.

Meskipun mengendalikan pertandingan, kami kesulitan untuk membongkar pertahanan dan mencetak gol melawan Irlandia Utara.

Irlandia Utara menempatkan hampir seluruh pemainnya di lini pertahanan dan kami kesulitan untuk menembusnya.

Ini memalukan, kami seharusnya bisa menyelesaikan grup ini lebih cepat.

Kami harus menemukan identitas kami kembali dan tetap tenang sampai Maret tahun depan ketika babak play-off berlangsung.

Kami seharusnya bisa memenangkan pertandingan melawan Bulgaria dan 2 kali ketika berjumpa Swiss.

Dua kali mendapatkan penalti melawan Swiss, seharusnya pertandingan tersebut bisa sangat menguntungkan Italia.

Walaupun begitu, pelatih berusia 56 tahun itu sangat percaya diri pada babak play-off nanti.

Rasa optimis jelas menyelimuti Giorgio Chiellini dan kawan-kawan karena kemungkinan besar mereka akan menjadi unggulan di babak play-off.

Akan tetapi, untuk peraih 4 kali gelar juara Piala Dunia plus 2 kali gelar EURO hal tersebut tidak patut untuk dibanggakan.

Lalu, apa saja faktor yang membuat Jorginho cs tampil lunglai pasca menjuarai Piala Eropa lalu?

Faktor-Faktor Gli Azzurri Tampil Tidak Optimal

Berbicara performa Gli Azzurri sejauh ini, sebenarnya Timnas Italia tidak bermain buruk.

Hanya saja, kurang beruntung.

Pertandingan pertama Italia di babak Kualifikasi Piala Dunia setelah menjuarai EURO 2020 adalah pada September lalu saat melawan Bulgaria.

Saat itu, Gli Azzurri harus puas bermain imbang 1-1 dalam matchday ke-4 Grup C.

Padahal, dalam match tersebut tercatat Timnas Italia memiliki penguasaan bola hingga 79% dan berhasil ciptakan 8 tembakan tepat sasaran.

Lagi-lagi, ketidakberuntungan kembali Italia alami ketika bertemu Swiss (6/9).

Italia mampu menciptakan total 10 tembakan, bahkan 7 di antaranya mengarah ke gawang.

Hasil nihil kembali Azzurri raih, lebih parahnya tidak ada gol yang berhasil Italia ciptakan padahal mendapatkan satu tendangan penalti.

Dalam dua pertandingan tersebut, faktor lini depan seakan menjadi main problem atau masalah utama anak asuh Mancini tersebut.

Sempat membaik di laga ke-6 ketika bersua Lithuania dengan mencetak 5 gol tanpa balas, tetapi hasil tersebut seperti sia-sia.

Dalam dua match terakhir, Timnas Italia seperti kehilangan taringnya di lini depan.

Banyak beranggapan, Mancini harus mengubah atau melakukan rotasi penyerang dengan mengganti nama Ciro Immobile dengan nama lain.

Nyatanya, ketidakhadiran sang bomber Lazio malah membuat lini depan Gli Azzurri tambah loyo.

Sempat mendapatkan angin segar dengan meraih peringkat pada UEFA Nations League pada Oktober nyatanya tidak membawa perubahan signifikan.

Pada laga menghadapi Swiss, bisa dikatakan dalam laga-hidup mati tersebut Italia yang harus banyak memaksimalkan banyak peluang hanya sanggup mencetak satu gol.

Gol Italia saat itu bahkan hanya datang dari seorang full-back kanan mereka, yaitu Giovanni Di Lorenzo.

Puncaknya dalam laga melawan Irlandia Utara di Windsor Park, Belfast, Azzurri yang tampil dominan sepanjang laga nyatanya kembali gagal.

Menguasai ball possession sebanyak 79% sepanjang laga dengan total 12 tembakan plus 6 yang mengarah ke gawang.

Dan kembali tidak ada peluang yang terkonversi menjadi gol oleh Federico Chiesa dan kawan-kawan.

Gli Azzurri harus berusaha mati-matian dalam laga play-off nanti karena hanya ada 3 tiket tersedia yang diperebutkan oleh 10 negara.

Peluang Timnas Italia Pada Babak Play-Off Kualifikasi Piala Dunia Zona Eropa

Berbicara kans Gli Azzurri di babak penentuan pada Maret nanti sebenarnya masih cukup terbuka lebar.

Apalagi Italia bersama Portugal dan Skotlandia tercatat sebagai tim unggulan pada play-off nanti dengan raihan poin tertinggi

Masih ada sekitar 4 bulan lagi untuk Timnas Italia berbenah atau Nico Barella dan kawan-kawan akan akan mengulangi nasib apes 4 tahun lalu.

Ya, 4 tahun lalu atau pada akhir tahun 2017, Italia gagal lolos ke Piala Dunia 2018, kala itu Italia yang diasuh oleh Gian Piero Ventura kalah 0-1 dari Swedia.

Pastinya, Roberto Mancini sebagai pelatih harus mengevaluasi lini depan yang dalam beberapa match Gli Azzurri minim mencetak gol.

Ada beberapa nama dalam skema tridente yang Mancini bisa ramu agar tampil ganas serta trengginas.

Jika sebelumnya dalam beberapa partita, Roby Mancio banyak mempercayakan kepada trio Chiesa, Immobile dan Insigne, mungkin Italia butuh penyegaran.

Nama-nama seperti Moise Kean yang mencetak brace (2 gol) kala Italia mengalahkan Lithuania bisa menjadi alternatif lain di lini serang.

Penyerang serba bisa asal klub Sassuolo, Domenico Berardi harus banyak mendapatkan banyak minute play daripada sebelumnya.

Dari lini kedua atau second-line nama yang bisa yang menjadi opsi adalah pemain yang namanya cukup mencuat di EURO 2020 lalu, Matteo Pessina.

Selain lihai bermain sebagai gelandang tengah, Pessina juga fasih bermain sebagai gelandang serang.

Seorang pemain berkaki kiri yang memiliki teknik baik dan dikenal karena kemampuannya untuk menciptakan peluang bagi rekan setimnya.

Pessina juga dikenal karena kualitas ketika menjaga pertahanan dan work-rate yang tinggi.

Ketiga nama tersebut bisa menjadi pilihan lain dari Mancio jika para pemain inti tidak dalam posisi on-form.

Akan menjadi masalah besar bagi Gli Azzurri apabila Roberto Mancini tidak secepatnya membenahi anak asuhnya.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *