
Jonathan Clauss: Panggilan Timnas Perancis Pertama di Usia 29 Tahun
Jonathan Clauss akhirnya mendapatkan panggilan timnas Perancis untuk pertama kalinya di usia 29 tahun.
Sebelumnya, ia belum pernah bermain untuk Perancis di segala kelompok umur.
Bertahun-tahun, Clauss hanya bermain di divisi bawah liga Perancis dan Jerman.
Tim nasional Perancis akan mengadakan 2 pertandingan persahabatan di negara mereka sendiri.
Pantai Gading akan menjadi lawan mereka pada 25 Maret di Stade Vélodrome, sedangkan 4 hari kemudian pindah ke Stade Pierre-Mauroy untuk berlaga dengan Afrika Selatan.
Lihat postingan ini di Instagram
Berpetualang ke Berbagai Tim Kecil
Clauss lahir pada tanggal 25 September 1992.
Pada tahun ini, ia akan berusia 30 tahun.
Pemain yang berposisi sebagai bek kanan ini lahir di Strasbourg, sebelah Timur dari Perancis, berbatasan langsung dengan Jerman.
Selama 10 tahun, Clauss berlatih di akademi RCSA Strasbourg (2000-2010), sebelum akhirnya pindah ke tim amatir, ASPV Strasbourg.
Tiga tahun berlatih di tim amatir itu, ia bergabung ke tim divisi 6 Jerman, SV Linx.
Selepas dari Linx (2013-2015), Clauss berpetualang ke 2 tim amatir Perancis seperti Raon-l’Étape (2015-2016) dan Avranches (2016-2017) sebelum akhirnya menandatangani kontrak profesional pertamanya bersama Quevilly-Rouen (2017-2018) di Ligue 2.
Dengan kehebatannya membuat asis (8 di Ligue 2) kali itu, Arminia Bielefeld yang kala itu berada di divisi 2 Jerman, 2.Bundesliga pun meminangnya.
Titik Balik Karir Jonathan Clauss
Meskipun begitu, Clauss hanya datang sebagai pelapis bek kanan utama Bielefeld yang cedera.
Namun, Clauss berhasil memanfaatkan situasi dengan berhasil membawa Bielefeld menjuarai 2.Bundesliga di musim 2019-2020 dengan torehan 5 gol dan 8 asis, sebuah catatan bagus untuk seorang bek kanan.
Lihat postingan ini di Instagram
Setelah juara, kontrak Clauss habis dan Lens pun merekrutnya secara free agent.
Saat itu, sama seperti Bielefeld, Lens juga baru promosi ke liga divisi teratas.
Clauss menandai kembalinya Lens ke Ligue 1 dengan 3 gol dan 6 asis dari 33 penampilan di musim 2020-2021.
Tidak hanya itu, ia juga berhasil membawa Lens langsung bercokol di papan tengah (peringkat 7) meskipun timnya berstatus tim promosi.
Bahkan, Clauss juga masuk ke dalam jajaran 11 pemain terbaik Liga Perancis musim itu (UNFP Ligue 1 Team of the Year: 2020–2021).
Lihat postingan ini di Instagram
Kata-Kata Pacar yang Menguatkan dan Kisah Pemanggilan ke Timnas
Secara permainan, bek kanan bertinggi 178 cm itu memiliki segalanya untuk menjadi pemain bagus.
Clauss memiliki kecepatan, umpan silang, kerja keras, keberanian serta fisik yang mumpuni.
Sebetulnya, para suporter Perancis sudah menginginkan Clauss sejak tahun lalu karena tidak puas dengan penampilan Benjamin Pavard.
Pavard memang lebih unggul dari segi pengalaman di timnas dan aspek pertahanan.
Lihat postingan ini di Instagram
Namun, Clauss menawarkan dimensi lain dari segi penyerangan.
Hal itu terbukti di musim keduanya di divisi teratas Ligue 1: 1 gol dan 3 asis dari 5 laga pembuka.
Sayangnya, setelah itu, performanya menurun: 1 asis saja dan tanpa gol selama 7 laga ke depan.
Sang pemain sendiri mengakui bahwa isu pemanggilan timnas turut mengganggunya.
“Itu [rumor pemanggilan ke timnas] tidak mengganggu secara fisik, tapi lebih ke mental. Aku memaksa diriku untuk tidak berbicara itu, bahkan tidak kepada kekasihku. Suatu saat, ia bilang kepadaku, “bukan yang lemah saja, kok, yang menangis.” Kata-kata itu sangat membantuku dan aku tidur sangat nyenyak malam itu. Lain kali, aku tidak pernah ragu lagi untuk menangis.”
Lihat postingan ini di Instagram
Kemudian, apa hasil dari tangisan itu?
Clauss kini sudah membuat 4 gol dan 9 asis, keduanya adalah rekor terbanyak sepanjang karirnya dalam semusim.
Selain itu, ia juga mendapat panggilan dari timnas Perancis besutan Didier Deschamps.
Mungkin, kini tangisan itu berubah menjadi air mata kebahagiaan.
