Connect with us

Artikel Top Peluit

Jorginho Frello: Pemain Timnas Italia Asal Brazil yang Sukses di Eropa

Lahir di kota pelabuhan dan pantai kecil di Brazil selatan tidak menyurutkan niat Jorji menaklukan benua biru di kemudian hari.

Awal Mula Kehidupan Jorginho Frello

Bernama asli Jorge Luiz Frello Filho, Jorginho lahir di Imbituba, sebuah daerah dari negara bagian Santa Catarina di Brazil pada 20 Desember 1991.

Imbituba adalah kota pelabuhan dan pantai di Brazil selatan.

Kota yang hanya berluaskan 184.8 km² tersebut juga merupakan rumah bagi keturunan Portugis, Jerman dan Italia.

Selain itu, kota ini terbilang cukup terpelosok, yaitu berjarak 1 jam dari ibu kota Santa Catarina, Florianópolis.

Jorginho muda memutuskan pindah ke Italia pada usia 15 tahun atau tepatnya pada tahun 2006 bersama keluarganya.

Jorji (panggilan akrab Jorginho) memiliki keturunan Italia dari kakek buyutnya, Giacomo Frello yang berasal dari daerah Lusiana di Veneto.

Hal tersebut akhirnya membuat Jorginho bisa mendapatkan kewarganegaraan Italia di kemudian waktu.

Jorginho memulai karirnya mengolah si kulit bundar ketika masuk ke dalam tim akademi Hellas Verona.

Saat itu, Jorginho baru berusia 16 tahun.

Jorginho berlatih dengan keras di tim akademi selama 3 tahun lamanya.

Hingga pada awal musim 2010, Jorginho masuk ke dalam proyeksi tim utama Hellas Verona.

Akan tetapi, sebelum itu, Jorginho harus ‘sekolah’ dahulu ke tim Serie C2, Sambonifacese.

Bermain untuk Sambonifacese, tim asal kota Veneto selama satu musim, Jorginho sukses menampilkan 31 pertandingan dengan raihan sebiji gol.

Berkat penampilan apik bersama II Sambo, Hellas Verona memanggil Jorginho pulang pada awal musim 2011.

Benvenuto In Serie A, Jorginho

Jorginho Frello memainkan debut di Serie A pada musim 2011-2012.

Kala itu, Jorginho masuk sebagai pemain pengganti di menit ke-76 dalam laga Hellas Verona kontra Sassuolo.

Jorginho Frello saat membela Hellas Verona (Kredit: Bleacher Report)

Jorginho Frello saat membela Hellas Verona (Kredit: Bleacher Report)

Bersama Hellas Verona, Jorginho sukses membukukan 96 penampilan di semua kompetisi dengan raihan 11 gol dan 8 assist.

Sebuah rekor impresif untuk Jorginho muda yang berposisi sebagai central midfielder.

Lalu, Jorginho bermain di I Gialloblu hingga pertengahan musim 2013-2014 saja.

Pasalnya, pada Januari 2014, Jorginho sepakat untuk pindah berseragam Napoli.

Berseragam Il Partenopei membuat nama Jorji semakin terkenal di jagat sepak bola Italia, bahkan Eropa.

Pemain yang mengidolakan Gheorghe Hagi ini bahkan langsung mengisi lini tengah Napoli bersama dengan legenda klub, Marek Hamsik.

Jorginho sukses mencetak gol pertama bersama Napoli kala melibas AS Roma pada semifinal Coppa Italia dengan agregat 5-3 pada 2014.

Gol tersebut membawa klub kebanggaan kota Naples itu ke final Coppa Italia 2014.

Pada pertandingan penentu kontra Fiorentina, Jorginho bermain 90 menit dan membawa Napoli menang 3-1.

Secara keseluruhan, Jorginho bermain selama 4,5 musim di Napoli dengan raihan 160 penampilan di semua kompetisi serta berhasil mengukir 6 gol dan 14 assist.

Selain Coppa Italia, Jorginho turut membantu Napoli merengkuh gelar Supercoppa Italiana setelah mengalahkan Juventus dalam final yang dihelat di Doha, Qatar.

Jorginho Frello (tengah) ketika di Napoli bersama trofi Supercoppa Italiana (Kredit: Instagram @jorginhofrello)

Jorginho Frello (tengah) ketika di Napoli bersama trofi Supercoppa Italiana (Kredit: Instagram @jorginhofrello)

Pada final yang digelar di 2014 tersebut, Napoli menang 6-5 dalam adu penalti setelah bermain imbang 2-2 selama 120 menit.

Jorginho pada saat itu baru masuk di menit 106 dan eksekutor pertama di adu penalti.

Sayangnya, tendangan penalti Jorginho yang pada saat itu belum dengan gaya lompat seperti saat ini berhasil ditepis Gianluigi Buffon.

Meskipun begitu, pada akhirnya Napoli tetap menang.

Petualangan Di London

Jorginho saat pertama kali diperkenalkan sebagai pemain Chelsea (Kredit: The42)

Jorginho saat pertama kali diperkenalkan sebagai pemain Chelsea (Kredit: The42)

Keputusan besar akhirnya membuat Jorginho menerima pinangan Chelsea pada awal musim 2018-2019.

Transfer fee sebesar 50 juta poundsterling dengan bonus hingga 7 juta poundsterling adalah biaya transfer yang harus dikeluarkan oleh The Blues untuk mendatangkan Jorginho.

Ternyata, biaya transfer sebesar itu adalah nilai yang pantas dengan apa yang Jorginho berikan untuk tim London Biru tersebut.

Walau pada penampilan perdananya, Chelsea harus mengakui keunggulan City dalam laga Community Shield, tetapi sepekan kemudian Jorginho langsung debut di Premier League.

Adalah laga melawan Huddersfield Town yang berakhir 3-0 untuk kemenangan Chelsea.

Jorginho sendiri sukses mencetak gol melalui sepakan dari titik putih.

Terhitung selama tiga musim pertama berseragam biru kebanggaan kota London Barat, Jorginho berhasil mempersembahkan 3 gelar juara.

Uniknya, semua gelar berhasil datang dari kompetisi klub antar benua Eropa, bukan dari Inggris.

Pada musim 2018-2019, Jorginho sukses mengantar Chelsea juara Europa League setelah mengalahkan Arsenal 4-1 di Baku, Azerbaijan.

Lalu, pada akhir musim 2020-2021, Jorginho kembali juara dengan membawa Chelsea juara UEFA Champions League setelah mengalahkan City 1-0 di Porto.

Kemudian, satu gelar UEFA Super Cup mendarat ke London berkat mengalahkan juara Europa League 2020-2021, Villarreal melalui drama adu penalti.

Bahkan dalam babak adu penalti tersebut, Jorginho sukses mengeksekusi si kulit bundar dengan apik.

Peran Sentral Jorginho Frello

Lahir dan besar di Brazil, Jorginho paham betul makna dari frasa Joga Bonito yang berarti permainan cantik.

Terlepas dari posisi dan peran seorang pemain, anak Brazil selalu berusaha sekuat hati untuk menampilkan sesuatu yang cantik.

Jorginho memiliki posisi natural sebagai central midfielder, otomatis sang pemain memiliki peran untuk mengatur jalannya pertandingan.

Sempat ‘bersekolah’ di Verona membuat Jorginho handal dalam memainkan peran sebagai regista.

Regista adalah seorang pengatur serangan (playmaker) yang beroperasi di depan area pertahanan dan di belakang lini tengah tim.

Untuk informasi, Italia kerap melahirkan regista-regista andal, sebut saja salah satunya legenda Timnas Italia, Andrea Pirlo.

Bahkan banyak jurnalis yang mengatakan setelah era Andrea Pirlo berakhir, Italia masih memiliki Jorginho sebagai centrocampista atau gelandang tengah yang komplet.

Seorang yang pandai mengatur tempo pertandingan, ball-winner sejati dan satu lagi, eksekutor bola mati andalan di dalam setiap tim yang dibelanya.

Selain berprestasi di Chelsea, terakhir Jorginho merengkuh supremasi tertinggi antar negara di benua Eropa.

Ya, Jorginho turut membantu Gli Azzurri mendapatkan gelar EURO 2020 setelah terakhir kali mendapatkannya di tahun 1968.

Dalam turnamen tersebut, Jorginho sukses menampilkan permainan yang luar biasa memukau sehingga mampu merengkuh gelar gelandang terbaik Euro 2020 dari UEFA.

Selain itu, Jorginho adalah seorang regista sejati yang namanya layak keluar sebagai UEFA Player Of The Year 2021.

Bravo, Jorginho!

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *