
Juara Piala Dunia dan Kutukannya yang Mengerikan – Piala Dunia adalah gelaran sepak bola paling akbar yang dinantikan semua orang. Gelaran ini akan membuktikan Timnas Sepak Bola mana yang paling baik di dunia ini. Digelar mulai tahun 1930, Piala Dunia selalu menyimpan cerita di setiap gelaran.
Bahkan, Piala Dunia juga punya misteri dan juga mitos. Meskipun hanya mitos, ternyata mitos ini terjadi sesuai fakta di lapangan. Salah satu mitos yang paling terkenal adalah kutukan juara Piala Dunia. Ya, setiap juara bertahan ternyata tidak pernah lolos babak penyisihan dan harus pulang lebih awal.
Benarkah hal itu? Yuk mari kita telusuri!
Negara yang Kena Kutukan
Mari kita lihat dulu negara mana saja yang kena kutukan ini.
-
Brasil
Tim Samba menjadi negara dengan rekor membawa pulang Piala Dunia terbanyak. Namun, ternyata, mereka juga pernah merasakan kutukan tersebut. Yaitu setelah menjuarai Piala Dunia 1962. Di Piala Dunia 1966, Pele dan kawan-kawan justru terseok-seok dan gagal lolos ke fase grup.
-
Italia
Italia berhasil membawa pulang Trofi Piala Dunia 2006. Pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, Italia justru finis sebagai juru kunci. Padahal, saat itu, mereka satu grup dengan Selandia Baru, Slovakia, dan Paraguay yang notabene tidak diunggulkan sama sekali dalam gelaran empat tahunan tersebut.
-
Spanyol
Spanyol memang superior di tahun 2008 sampai 2012 lalu. Setelah sukses menjuarai Piala Eropa tahun 2008, mereka menjadi jawara di tingkat dunia pada 2010 bahkan kembali jadi juara Eropa pada 2012 . Sayangnya, pada Piala Dunia 2014, mereka justru gagal lolos grup.
-
Jerman
Jerman menjadi juara Piala Dunia 2014. Namun, pada edisi 2018, mereka justru tampil buruk. Dari 3 pertandingan di fase grup, mereka hanya mampu mengumpulkan 3 poin.
-
Prancis
Timnas Prancis pernah meraih juara pada 1998. Namun, Tim berjuluk Les Bleus itu justru kocar kacir di Piala Dunia 2002. Prancis hanya mampu meraih satu poin di Grup A Piala Dunia 2002. Parahnya lagi, Prancis bahkan tak mencetak skor sama sekali dalam Piala Dunia 2002.
Logika di Balik Kutukan
Meskipun terdengar mengerikan apabila mengaitkannya dengan kutukan, namun hal ini tentu bisa dijelaskan secara masuk akal. Piala Dunia diselenggarakan setiap empat tahunan. Empat tahun adalah waktu yang cukup lama untuk di tengah dinamisnya kemampuan seorang pemain.
Pemain muda akan terasah dengan sangat baik sampai usianya matang selama empat tahun. Sedangkan, pemain veteran akan mengalami penurunan yang signifikan pula selama empat tahun. Pelatih tentu akan bingung menentukan akan memakai tim juara (veteran) atau memakai bibit-bibit muda yang sudah matang namun belum punya pengalaman di kancah internasional.
Hal inilah yang menyebabkan di tahun tertentu mereka bisa jadi juara, namun empat tahun kemudian justru terseok-seok. Entah itu karena pemain yang sudah terlalu tua, ataupun pemain muda yang belum punya mental juara.
Akankah Prancis Bisa Mematahkan Kutukan?

Prancis Juara Piala Dunia
Berstatus sebagai juara bertahan, Prancis kini sedang ‘panas dingin’ dikaitkan dengan kutukan tersebut. Beberapa pemain peraih juara dunia di Rusia masih menjadi pilihan utama squad Les Bleus. Meskipun squad Prancis kini menjanjikan, sejumlah pemain yang jadi tim juara Piala Dunia 2018 mengalami cedera.
Meskipun begitu, Akankah Les Bleus dapat mematahkan kutukan tersebut? Tulis prediksi kamu di kolom komentar, ya!
Baca Juga:
Squad Argentina Piala Dunia 2022, Messi Pimpin Tim Bertabur Bintang
Prediksi Meksiko vs Polandia di Piala Dunia 2022, Sama-sama Berambisi Lolos Babak Penyisihan
4 Pemain yang Mengikuti Ajang Piala Dunia Kelima Kali, Bakal Jadi yang Terakhir?
