Connect with us

Artikel Top Peluit

Kalah dari Atletico Madrid, Manchester United Pecahkan 5 Rekor Buruk

Menyusul gugurnya Setan Merah di ajang Liga Champions, 5 rekor buruk pun datang menghampiri klub. Apa saja itu? Baca selengkapnya!

Manchester United harus gugur dari Liga Champions di babak 16 besar.

Setelah seri 1-1 di markas Atletico Madrid, kini The Red Devils kalah 0-1 di Old Trafford.

Oleh karena itu, pasukan Ralf Rangnick angkat koper lebih dulu setelah armada Diego Simeone berhasil memulangkan mereka lebih cepat.

Dengan kekalahan ini, ada banyak rekor baru yang Manchester United pecahkan.

Sayangnya, rekor itu adalah rekor-rekor buruk.

Apa saja rekor-rekor itu?

1. Puasa Gelar Terlama Selama 40 Tahun Terakhir

Dengan gugurnya mereka dari Liga Champions, maka Manchester United sudah pasti tidak akan memenangkan 1 trofi pun setidaknya untuk 6 tahun.

Kurun waktu tersebut adalah kurun waktu terlama yang pernah mereka alami dalam 40 tahun terakhir.

Puasa gelar juara terlama Manchester United terakhir kali terjadi pada tahun 1977 sampai 1983.

Terakhir kali Manchester United mengangkat trofi adalah ketika mereka juara Liga Eropa di tahun 2017 bersama manajer Jose Mourinho.

Sebetulnya, Manchester United secara matematis masih bisa menjuarai Liga Inggris.

Namun, secara realistis, hal tersebut sangat tidak masuk akal karena perbedaan jarak poin yang sudah terlalu jauh.

Liga Inggris musim 2021-2022 kemungkinan besar akan diperebutkan oleh Manchester City dan Liverpool saja.

2. Tingkat Persentase Kemenangan Paling Kecil Dalam 32 Tahun Terakhir

Persentase kemenangan Manchester United di musim 2021-2022 semua kompetisi, terendah dalam 32 tahun

Persentase kemenangan Manchester United di musim 2021-2022 semua kompetisi, terendah dalam 32 tahun (Sky Football)

Win rate atau tingkat kemenangan Manchester United pada musim ini, yaitu musim 2021-2022 sangatlah menyedihkan.

Bahkan, tidak hanya di 1 kompetisi saja, melainkan di seluruh kompetisi, mulai dari Liga Inggris, Liga Champions, Piala Liga hingga Piala FA.

Musim ini, menurut data Sky Football, Tim Setan Merah hanya mampu menangi 45% laga di seluruh kompetisi.

Artinya, MU bahkan tidak mampu memenangi setengah dari laga yang sudah mereka lalui.

Sementara itu, persentase paling rendah yang pernah mereka alami selanjutnya adalah pada musim 1989-1990.

Saat itu, Manchester United memiliki win rate sebesar 41%.

3. Gugur di Piala Liga, Piala FA dan Liga Champions di Old Trafford

Ironi tidak berhenti sampai di 2 rekor sebelumnya.

Manchester United harus gugur di Piala Liga (Carabao Cup), Piala FA (FA Cup) dan Liga Champions (UEFA Champions League) di kandang mereka sendiri, Old Trafford.

MU gugur di Piala FA dari tim divisi kedua Inggris, Middlesbrough, melalui adu penalti.

United imbang 1-1 sampai 120 menit sebelum akhirnya kalah 7-8 dari babak tos-tosan.

Sementara itu, United gugur di Piala Liga dari West Ham dengan skor 0-1.

Lebih ironisnya lagi, MU langsung kalah di pertandingan pertama Piala Liga, tepatnya di babak ketiga.

Kemudian terbaru, Paul Pogba dkk gugur di Liga Champions kontra Atletico Madrid di Old Trafford.

Hal tersebut adalah ironi mengingat julukan Old Trafford berupa The Theatre of Dreams, teater mimpi untuk kesuksesan Manchester United.

4. Musim Pertama Cristiano Ronaldo dalam 16 Tahun Tanpa Trofi

Dalam 16 musim terakhir, bahkan ketika Cristiano Ronaldo masih di Manchester United, ia rutin mengangkat piala setiap musimnya.

Tradisi itu bahkan terus berlanjut ketika Ronaldo pindah ke Real Madrid dan kemudian pindah lagi ke Juventus.

Oleh karena itu, Ronaldo terkenal sebagai pemain yang memiliki mental juara.

Kedatangannya ke Manchester United musim ini pun juga dimaksudkan untuk mengakhiri puasa gelar selama 5 musim.

Sayangnya, hal tersebut urung juga terjadi dan United pun masih harus berpuasa gelar.

Sebetulnya, Manchester United secara matematis masih bisa menjuarai Liga Inggris.

Namun, secara realistis, hal tersebut sangat tidak masuk akal karena perbedaan jarak poin yang sudah terlalu jauh.

Liga Inggris musim 2021-2022 kemungkinan besar akan diperebutkan oleh Manchester City dan Liverpool saja.

5. Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi Gugur di 16 Besar untuk 2 Musim Beruntun

Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi

Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi

Setiap musim, perdebatan siapa pemain sepak bola terbaik sepanjang masa akan selalu berkutat kepada Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.

Hal tersebut juga mereka buktikan di Liga Champions di mana mereka kerap membawa tim masing-masing menjuarai kompetisi antar klub tertinggi di Eropa.

Namun, mengingat usia yang sudah tua dan performa yang kian menurun, Messi dan Ronaldo pun semakin tidak berprestasi.

Kini, Ronaldo dan Messi pun akhirnya gugur di babak 16 besar Liga Champions untuk 2 musim beruntun, hal yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya di puncak karir.

Musim lalu, Ronaldo bersama Juventus kalah agregat gol tandang 4-4 melawan FC Porto.

Sementara itu, Messi bersama Barcelona takluk dengan total 2-5 dari PSG.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LIKE US ON FACEBOOK

P