Connect with us

Artikel Top Peluit

Karim Benzema: Singa Veteran yang Layak Mendapatkan Ballon d’Or

Penyerang ini semakin menjadi-jadi. Tidak hanya di Real Madrid, namun bersama Timnas Perancis, dia kembali menemukan performa terbaiknya.

Karim Benzema Untold Story

Jika mendengar nama seorang Karim Benzema, maka di kuping kalian pasti kalian akan membayangkan seorang predator ulung kotak penalti.

Ya, sosok bernama asli Karim Mostafa Benzema ini adalah seorang striker oportunis milik kesebelasan Real Madrid dan Timnas Perancis.

Benzema adalah pemain yang memiliki atribut lengkap untuk menjadi seorang striker berbahaya, baik kala bermain untuk klub maupun negara.

Keuletan dalam berduel di area kotak penalti, work rate yang tinggi serta kemampuan penyelesaian akhirnya menjadi nilai plus bagi dia.

Selain itu, Benzema juga sering kali bermain tidak hanya sebagai finisher tetapi acap kali mendapatkan role sebagai playmaker.

Terbukti dengan sumbangsih assist dari Benzema yang cukup tinggi per musimnya.

Etos kerja yang Benzema lakukan adalah semata-mata untuk membuktikan kepada publik Perancis bahwa namanya layak berada di papan atas.

Berbicara masa lampaunya, Benzema adalah seorang cucu dan anak dari seorang imigran Aljazair yang menetap di kota Lyon.

Benzema sendiri lahir di kota Lyon pada 19 Desember 1987 dan tumbuh berkembang di daerah Bron.

Bron sendiri adalah sebuah komune atau daerah di tengah kota Lyon, wilayah Auvergne-Rhone-Alpes, di timur Perancis.

Lahir dan besar dari keluarga imigran tidak lantas membuat Benzema muda rendah diri tetapi malah sebaliknya.

Benzema menjadi anak yang berani dan memiliki jiwa petarung layaknya orang-orang khas Afrika Utara.

Perjalanan Karir Seorang Benzema (1/2)

Karim Benzema memulai karir bermainnya ketika kedua orang tuanya Hafid Benzema dan Wahida Djebbara memasukkannya ke SSB dekat rumahnya.

Sebuah sekolah sepakbola yang bernama Bron FC, pada saat usia Benzema masih 8 tahun atau tepatnya tahun 1995.

Selang dua tahun, Benzema pindah ke tim akademi klub tersukses di kota Lyon yaitu Olympique Lyon pada 1997.

Saat usia 10 tahun itulah bakat serta potensi dari seorang Benzema mulai terasah dengan baik di kota yang sering menyelenggarakan Danone Cup yang sering diikuti oleh Indonesia tersebut.

Bersama tim junior Lyon, kemilau permainan Benzema sebagai seorang attaquant atau penyerang semakin terlihat.

Bersama tim akademi Lyon tersebut Benzema tercatat selama 7 tahun sebelum akhirnya naik pangkat bermain bersama Lyon B.

Tahun 2004 atau usia Benzema menginjak 17 tahun, untuk pertama kalinya Benz (panggilan akrab Benzema) bermain secara profesional.

Walau hanya berkompetisi di Championnat National selama dua musim hingga 2006, namun kompetisi tersebut membuat kemampuannya semakin terasah.

Terbukti dalam dua musim perdana bersama Lyon B, Benzema sukses mencetak 15 gol dalam 20 penampilannya.

Walau demikian, Benzema juga dimasukan ke dalam skuat senior Lyon guna menghadapi Ligue 1 pada musim 2004-2005.

Musim 2004-2005, Benzema juga tercatat memulai debut di Ligue 1 bersama Olympique Lyon asuhan pelatih Paul Le Guen.

Pada musim perdananya, Benzema bermain total sebanyak 6 pertandingan karena memang usia masih muda dan Benz banyak terlibat di Lyon B.

Musim 2005-2006, menit bermain Benz semakin banyak di Lyon senior, saat itu usia Karim Benzema masih 18 tahun.

Benzema bermain sebanyak 13 kali dengan mencetak 1 gol dan menjadi gol debut penanda Benzema di kasta tertinggi Liga Perancis.

Setelah itu, di musim 2006-2007, Benz mulai mendapatkan kepercayaan penuh dari coach Lyon saat itu, Gerard Houllier untuk rutin bermain.


Total musim tersebut, Benzema bermain sebanyak 27 kali dengan raihan 8 gol di semua kompetisi.

Dan musim 2007-2008 serta 2008-2009 nama Benzema semakin berkibar di Stade Gerland, markas Lyon saat itu.

Dalam dua musim tersebut, Benzema sukses bermain sebanyak 99 pertandingan dengan 54 gol.

Perjalanan Karir Seorang Benzema (2/2)

Hingga akhir musim 2009, Karim Benzema sukses menggelontorkan 66 gol dalam 148 pertandingan di seluruh kompetisi.

Tidak ketinggalan, ada 26 assist yang lahir berkat kreasi sang wonderkid.

Jumlah yang sangat tinggi mengingat usia Benzema masih 22 tahun saat itu.

Selain itu, Benzema juga bantu Lyon meraih 9 trofi!

Melihat performa apik Benz bersama Lyon membuat salah satu raksasa Eropa, Real Madrid menaruh perhatian kepada Benzema.

Dana 35 juta euro menjadi mahar untuk mendatangkan striker yang identik dengan kepala plontosnya ke stadion Santiago Bernabeu pada musim panas 2009.

Pada saat itu, jumlah tersebut menjadikan pria bertinggi 185 cm tersebut menjadi pemain termahal Perancis.

Seperti yang kita tahu, dari sana, the rest is history.

Sejumlah 289 gol dan 151 assist sudah Benzema ciptakan dari total 569 penampilan bersama Real Madrid.

Dalam kurun waktu tersebut, total 19 trofi sudah ia persembahkan untuk Los Blancos!

Trofi-trofi major seperti 3 La Liga dan 4 Champions League hadir ke publik Madrid berkat Benzema.

Karim Benzema Pantas Mendapatkan Ballon d’Or

Musim lalu, tepatnya 2020-2021, Benzema akhiri musim dengan 30 gol dan 9 assist dari total 46 pertandingan.

Sang penyerang berhasil mencetak gol melawan tim-tim besar seperti Atletico Madrid, Barcelona, Chelsea, Inter Milan, Valencia dan juga Sevilla.

Penampilan Benzema yang brilian membuat tim nasional Perancis bersedia memanggilnya kembali untuk ajang Euro 2020 di mana Benzema mencetak 4 gol dan mendapatkan penghargaan sepatu perunggu (top skor ke-3).

Minus trofi tim, performa Benzema sangat bagus dan pantas untuk masuk nominasi Ballon d’Or.

Musim ini, Benzema juga mampu membantu Perancis menjuarai UEFA Nations League dengan 2 gol dari 2 pertandingan.

Kebanyakan manajer di Ligue 1 kemungkinan besar akan memilih Karim Benzema.

Sementara itu, berbagai legenda seperti Zinedine Zidane, Arsene Wenger, Ronaldo Nazario, Carlo Ancelotti, Fabio Capello, Luis Figo dan masih banyak lagi, terang-terangan mendukung pria keturunan Aljazair ini untuk mendapatkan gelar pemain terbaik tahunan tersebut.

Hal yang membuat Benzema unggul dari Lionel Messi adalah bahwa sang pemain asal Perancis tersebut masih meledak di 2021 ini.

Sementara itu, Messi bersama Paris Saint-Germain masih kesulitan beradaptasi untuk menemukan performa terbaiknya seperti di Barcelona.

Pemain berusia 33 tahun ini sudah mencetak 10 gol dari 10 penampilan bersama Real Madrid musim ini plus membuat 7 assist.

Sedangkan, La Pulga hanya mampu cetak 1 gol dari 5 pertandingan dengan 0 assist bersama Les Parisiens.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LIKE US ON FACEBOOK

P