Connect with us

Artikel Top Peluit

Kelanjutan Kasus Tuntutan Rp320 Miliar Marcelo Bielsa untuk LOSC Lille

Lille Dituntut Rp320 M oleh Marcelo Bielsa

Manajer Leeds United di Premier League saat ini, Marcelo Bielsa memberikan kesaksiannya pada Pengadilan Lille di hari Jumat (19/02) via video conference.

Sang manajer asal Argentina ini berbicara sekitar 45 menit dalam tuntutannya kepada mantan klub, LOSC Lille sebesar 19 juta euro atau sekitar Rp320 M akibat pemecatan yang salah.

Odile Le Van, pimpinan persidangan memberikan keputusan yang tidak umum dengan mengizinkan Bielsa untuk memberikan kesaksian, yang mana hal ini jarang terjadi.

Biasanya, proses ini diwakili oleh para pengacara dari masing-masing pihak untuk berbicara.

Bielsa diberikan waktu 15 menit untuk berbicara, yang mana waktu tersebut akan dikali 2 mengingat penerjemah yang mengalihbahasakan bahasa Spanyol dari Bielsa ke bahasa Perancis.

Sepanjang waktu itu, Benjamin Cabagno, selaku pengacara Bielsa, juga turut berbicara.

Setelah 45 menit berbicara, Bielsa mengaku frustasi: “Aku menunggu 3 tahun, aku belum berbicara satu kata pun di publik. Aku menerima beberapa gangguan dan kamu tidak mengizinkan aku untuk menyelesaikan presentasi?”

Marcelo Bielsa

“Gangguan yang aku derita terjadi pada September dan Oktober (2017), dengan sebuah upaya untuk memaksa aku keluar, menyabotase gaya manajemen aku, untuk menghalangi pekerjaan aku. Itu menurunkan otoritas aku.”

Terkait hubungannya dengan Luis Campos (direktur sepak bola Lille) dan Gérard Lopez selaku pemilik Lille, Bielsa punya hubungan yang tidak baik.

Mengenai Campos, Bielsa berkata: “Dia tidak pernah ingin membantu aku. Mustahil untuk berbicara mengenai sepak bola kepadanya, dia tidak tertarik akan hal itu.”

Bielsa seharusnya menerima 4,5 juta euro secara bersih atau sekitar Rp72 M di musim pertamanya bersama Lille dan 4 juta euro secara bersih atau sekitar Rp64 M di tahun keduanya sesuai kontrak.

Bukan kontrak yang ia tandatangani dengan Victory Soccer.

Marcelo Bielsa Diganggu Saat Menjadi Manajer Lille

Selain itu, Bielsa juga membeberkan proyek di tahun 2017 mengenai skuad Lille: “Aku sangat paham tentang masa depan dari proyek ini. Kenyataannya, dengan proyek yang berencana membangun tim 5 besar terbaik malah hanya menjadi tim yang mampu untuk berjuang di papan bawah.”

“Kami bekerja bersama Luis Campos dalam rekrutmen pemain. Dia menawarkanku 3 pemain untuk setiap posisi, 33 pemain dan kami setuju dengan pilihannya. Kami harus mengidentifikasi pemain pengganti sebelum menjual pemain yang sudah ada di klub. Akan tetapi, tidak ada 1 pun dari 33 pemain yang ditunjukkan kepadaku, datang ke Lille. Kami justru mendapatkan para pemain dengan opsi cadangan ke-4, 5 atau bahkan 8.”

Penjualan Nicolas de Préville adalah salah satu yang sangat membuat Bielsa marah: “Untuk menggantikannya, Campos menawarkanku seorang pemain yang tidak lebih baik dan harganya 50% lebih mahal ketimbang de Préville. Aku katakan kepadanya bahwa lebih baik menunggu sampai bursa transfer Januari. Campos kemudian berkata kepadaku: ‘Kita tidak bisa menunggu, uang yang diberikan kepada kita hanya bisa digunakan saat ini. Desember nanti, kita tidak bisa lagi diizinkan untuk mendatangkan pemain oleh DNCG (Direction Nationale du Contrôle de Gestion, pengawas keuangan sepak bola Perancis).”

Kontrak lain dengan Victory Soccer yang disetujui pada Februari 2017, membuat Bielsa dan para asistennya menerima total 8,5 juta euro atau sekitar Rp136 M, bahkan kalau kontraknya diputus.

Terlebih lagi, Bielsa akan menerima mobil Audi 8, kemudian para asistennya akan menerima masing-masing DS4 Citroën.

Bielsa mengklaim bahwa Lille memutus kontraknya karena alasan keuangan: “Klub membutuhkan biaya dari kontrakku untuk menyeimbangkan neraca keuangan.”

Situasi dengan Lopez dan Campos semakin buruk seiring berjalannya waktu.

Direktur asal Portugal tersebut mengadakan pertemuan dengan para pemain pada awal November.

“Dia [Campos] mengkritisi gaya manajemenku untuk membuatku tidak stabil dan para pemain membangkang kepadaku,” jelas Bielsa.

Terjadi Pemukulan, Kemudian Dipecat

Beberapa hari kemudian, sebuah pertemuan diadakan antara Marc Ingla, Direktur Umum Lille, Campos, Bielsa dan asisten Bielsa, Pablo Quiroga.

Mengenai pertemuan tersebut, pengacara Lille, Bertrand Wambeke, menjelaskan apa yang terjadi.

“Saat datang, Quiroga menyapa Campos. Kemudian, Bielsa mencela: “Bagaimana bisa kamu menyapa seorang bandit seperti itu?” Luis Campos kemudian bangkit dari tempatnya dan meletakkan tangannya di lengan Bielsa sambil berkata: “Kamu akan merespon hal itu di depan pengadilan.” Kemudian, Quiroga menghentikan Bielsa yang memukuli Campos.”

Marcelo Bielsa, photo by Icon Sport

Credit: Icon Sport

Bielsa bersikeras bahwa justru Campos yang memukulnya, bukan sebaliknya.

Pada 20 November 2017, Lille kalah 3-0 dari Amiens dan langsung turun ke peringkat 19 klasemen sementara Ligue 1.

Dua hari kemudian, 22 November, Lille secara formal membekukan Bielsa dari Lille.

Masalahnya, Bielsa tidak pernah diberi tahu oleh Lille mengenai pembekuannya secara formal.

Bielsa menolak untuk menerima surat resmi yang dibawakan oleh juru sita 2 jam sebelumnya ketika berada di hotel.

Kemudian, Bielsa tidak pernah diberikan pemberitahuan mengenai pemecatannya secara resmi.

Empat arbiter akan bersidang dalam beberapa minggu ke depan sebelum memberikan keputusan akhir pada 2 Juli 2021.

 

1 Comment

1 Comment

  1. Pingback: Mohamed Simakan, Bek Tengah Muda Penuh Bakat

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *