
Perjalanan Karir Josip Ilicic Di Serie A
Josip Ilicic adalah salah satu pemain berkelas dalam komposisi skuat Atalanta dalam beberapa musim terakhir.
Pemain kelahiran Prijedor, Bosnia & Herzegovina 29 Januari 1988 adalah motor serangan La Dea sepeninggal Papu Gomez yang hijrah.
Sudah bermain di kompetisi teratas Liga Italia sejak musim 2010 bersama klub Palermo menjadi nilai plus sang second striker.
Bermain di Renzo Barbera, markas Palermo selama tiga musim, Ilicic sukses menciptakan 25 gol plus 18 assists dalam 107 pertandingan.
Performa yang semakin meningkat membuat Ilicic mendapatkan tawaran dari klub tradisional Italia, AC Fiorentina.
Ilicic tidak pikir panjang dan langsung mengambil kans untuk berpetualang di La Viola pada awal musim 2013-2014.
Fiorentina harus merogoh kocek hingga 9 juta euro atau sekitar 146 miliar rupiah untuk mendapatkan pemain potensial Slovenia ini.
Berseragam La Viola selama 4 musim, Josip Ilicic membayar kepercayaan manajemen Fiorentina dengan permainan impresif.
Total Ilicic mempersembahkan 37 gol serta 18 assists dalam 137 penampilan di seluruh ajang untuk klub yang bermarkas di Artemio Franchi ini.
Hingga pada akhirnya, menjelang musim panas 2017, Atalanta datang untuk memberikan proposal pembelian sang gelandang serang.
Ilicic setuju untuk bergabung bersama Atalanta dan melanjutkan karir sepakbola bersama klub yang berbasis di utara negara Italia tersebut.
Musim demi musim berhasil Ilicic lewati dengan baik bersama La Dea di Serie A.
Bahkan, pada stagione pertama bersama Atalanta, pemain Timnas Slovenia ini berhasil mencetak 11 gol & 8 assists serta membawa La Dea berhasil finish di peringkat ke-7.
Memasuki musim 2018-2019, performa Josip di Serie A semakin meningkat dengan bermain 31 kali yang di mana 23 penampilan sebagai pemain inti.
Torehan golnya juga meningkat dengan catatkan 12 gol selama satu musim kompetisi kasta teratas Liga Italia itu.
Namanya semakin mendapat tempat di setiap hati publik stadion Gewiss, Bergamo sebagai idola baru.
Akan tetapi, masalah timbul dalam kehidupan pribadi Josip Ilicic.
Tidak hanya terkena COVID-19, sebuah problem besar timbul di rumah tangga Ilicic.
Pentingnya Penanganan Mental Untuk Ilicic
Josip Ilicic mendapatkan fakta tidak sedap bahwa sang istri, Tina Polovina dikabarkan berselingkuh di kediaman mereka di Slovenia.
Hal tersebut membuat kesehatan mental pemain yang juga bisa beroperasi sebagai pemain sayap tersebut menjadi kacau balau.
Masalah yang terlampau berat yang menimpa Ilicic membuat sang pemain sempat berpikir untuk pensiun dini karena depresi berat
Padahal dalam musim tersebut, Ilicic berhasil menyumbangkan 21 gol dan 9 assists dalam 34 penampilan di berbagai kompetisi.
Apes bagi Atalanta yang saat itu sedang mempersiapkan tim guna menghadapi Paris Saint-Germain di babak 8 besar Liga Champions.
Kehilangan seorang Josip Ilicic jelas adalah sebuah kerugian besar, mengingat Josip Ilicic adalah gelandang serang terbaik andalan dari Gian Piero Gasperini.
Akan tetapi, sebuah langkah terbaik berhasil manajemen Gli Orobici lakukan dengan memberikan waktu untuk Ilicic.
This Josip Ilicic strike for Slovenia 👏 pic.twitter.com/z2kGmNXMLy
— GOAL (@goal) March 31, 2021
Tujuannya jelas, yaitu dengan memberikan waktu lebih untuk Ilicic, maka sang pemain bisa memulihkan mentalnya sedikit demi sedikit.
Tercatat pemain bertinggi badan 1,9 meter tersebut bermain pada 11 Juli 2020 dan setelah itu tidak ada dalam line-up La Dea dalam berbagai match penting.
Beruntung, kebijakan manajemen yang mengistirahatkan Josip Ilicic membuat sang pemain akhirnya comeback untuk merumput guna menghadapi musim 2020-2021.
Pada musim tersebut, Ilicic berhasil mengantarkan Atalanta kembali ke panggung di Liga Champions pada akhir musim, Ilicic juga sanggup ciptakan 6 gol serta tambahan 9 assists di Serie A.
Ilicic Kembali Dirundung Masalah Kesehatan Mental, Atalanta Menangguhkan Masa Depannya
Setelah berhasil bangkit dalam satu tahun terakhir bersama La Dea, Ilicic dikabarkan kembali mendapatkan isu tentang kesehatan mentalnya.
Sang pemain juga tidak terlihat dalam dua pertandingan terakhir Atalanta di awal bulan Januari ini.
Laga tersebut ketika Atalanta berhadapan dengan Venezia (12/1) dan Inter Milan, sepekan kemudian.
Lihat postingan ini di Instagram
Kali ini, situasi semakin complex untuk Ilicic, klub pun berharap agar Ilicic cepat untuk kembali merumput karena klub membutuhkan kontribusinya.
Hal tersebut juga senada dengan ucapan sang allenatore, Gian Piero Gasperini dalam wawancaranya bersama salah satu media olahraga Italia, Sky Sport.
Tidak pernah mudah bagiku untuk membicarakan situasi seperti ini karena sangat pribadi.
Aku hanya bisa bilang bahwa kami selalu dekat dengannya karena ini adalah situasi yang melampaui sepak bola, di luar profesi.
Banyak pihak yang menilai Ilicic ‘rapuh’, namun Gasperini mengingatkan bahwa siapapun memiliki masalah kesehatan mentalnya tersendiri.
Kami telah mengenalnya selama bertahun-tahun dan punya banyak momen bahagia bersama.
Ilicic adalah orang yang normal dan positif, tetapi bagian dalam pikiran setiap insan manusia itu ibarat seperti hutan, tidak ada yang tahu.
Seorang psikiater pun kesulitan untuk mengetahui apa yang ada dalam pikiran Ilicic, apalagi bagi kita orang awam.
Lalu, Gian Piero Gasperini menambahkan harapannya untuk seorang Ilicic saat ini;
Aku hanya berharap dia bisa kembali dan menemukan kembali kegembiraan bermain di lapangan.
Akankah Atalanta menunggu Ilicic pulih kembali atau ada kemungkinan bahwa pemain Slovenia itu dapat mengakhiri kontraknya dengan persetujuan bersama dan mencari pengalaman serta kehidupan baru?
Dia tahu sebagai pribadi kita akan menunggunya selamanya.
Sebagai mantan pemain & juga pelatih sepak bola saat ini, aku tidak bisa menjawabnya, semuanya sangat tidak terduga dan rumit.
Dengan zaman yang semakin modern, isu kesehatan mental sudah semakin sering dan masif dibicarakan di masyarakat umum.
Semua orang, termasuk pemain sepak bola, juga perlu memerhatikan hal ini.
Apabila kesehatan mental terganggu, ada baiknya untuk pergi ke tenaga profesional dan jangan melakukan diagnosa sendiri.
Semoga kesehatan Josip Ilicic semakin membaik ke depannya.
