Connect with us

Artikel Top Peluit

Keylor Navas: Underrated dan Menyelesaikan Masalah Kiper PSG

Ligue 1 Terkenal Banyak Kiper Bagus, Tapi Kiper PSG Medioker

Untuk yang mengikuti Ligue 1 akan paham bahwa liga dari Perancis ini selalu menghasilkan banyak penjaga gawang terbaik di Eropa.

Keylor Navas dengan segala kemampuan dan pengalamannya, berhasil masuk ke daftar kiper terbaik di negara tersebut.

Keylor Navas ketika baru datang ke Paris Saint-Germain

Terakhir, Salvatore Sirigu adalah penjaga gawang yang dicintai oleh Paris Saint-Germain, namun kemampuan menghentikan tembakan lawan, tidak cukup bagi ambisi klub asal ibu kota Perancis untuk terus berprestasi.

Kevin Trapp juga tidak bisa dipercaya berkat banyaknya error yang sering dilakukan.

Sementara itu, Alphonse Areola tidak memiliki konsistensi yang dibutuhkan.

Pada tahun 2019, barulah Navas datang dengan biaya 15 juta euro dan langsung membuat tenang pihak klub serta pendukung.

Kiper Hebat yang Kurang Diapresiasi

“Aku merasakan cinta dari semua orang di sini, di Paris. Ketika di Paris, ada hal yang sedikit berbeda (daripada di Real Madrid). Semua orang percaya dengan aku dan aku berusaha memberikan mereka kepercayaan diri juga di setiap pertandingan.”

Begitu kata Navas yang saat ini berusia 34 tahun.

Zinedine Zidane pun tidak bisa memberikan alasan pasti mengapa Navas dilepas ketika sedang berada di puncak karir.

“Aku tidak bisa membayangkan tim tanpa Keylor Navas. Dia selalu menjadi pemain yang penting bagi kami,” begitu terang manajer Real Madrid tersebut.

Keylor Navas juara Champions League

Padahal, Navas tidak bisa dibilang berada jauh di bawah level Thibaut Courtois.

Juara Perancis musim lalu ini dikabarkan ingin mendatangkan penjaga gawang mahal seperti Jan Oblak, Gianluigi Donnarumma atau David de Gea.

Namun, pembelian pintar dari Direktur Olahraga PSG, Leonardo jelas memberikan solusi atas mediokritas kiper selama ini.

PSG dinilai rela untuk mengorbankan rapuhnya lini belakang demi mempermewah pasukan serangan mereka.

Kiper Bermental Pemenang

Kiper hebat selalu muncul di momen yang tepat, tidak seperti Kevin Trapp ketika PSG dikalahkan 6-1 dan kemudian terkenal dengan kisah La Remontada dari Barcelona di tahun 2017.

Jika dibandingkan, Keylor Navas berhasil membuat 10 penyelamatan saat PSG mendapatkan hasil imbang 2-2 di markas Real Madrid di ajang UCL, November 2019.

Saat itu, pertahanan PSG bisa dibilang sangat buruk, namun Navas tetap tampil gemilang.

Minggu lalu, Navas juga berhasil menahan tendangan penalti dari Lionel Messi.

Kemampuan menahan tendangan penalti adalah sesuatu yang jarang dimiliki kiper PSG untuk waktu, terakhir mungkin sekitar 20 tahun yang lalu dalam diri Bernard Lama.

Navas jelas berhasil membawa PSG ke level berikutnya dan memberikan pengaruh langsung yang mirip seperti awal kemunculan Virgil van Dijk di Liverpool FC, Inggris.

Bukan sebuah kebetulan jika ketika PSG berhasil menyelesaikan permasalahan mereka di sisi kiper, mereka langsung melaju ke babak final Champions League.

Tiga gelar Champions League dan satu La Liga jelas menunjukan siapa diri Keylor Navas ini, yaitu seorang pemenang dengan mental juara.

Penyelamatan tendangan penalti Lionel Messi dari Keylor Navas

PSG menghabiskan sekitar 4 tahun untuk terombang-ambing dalam ketidakpastian konsistensi performa penjaga gawang.

Memang betul, untuk saat ini, mantan-mantan kiper mereka, yaitu Sirigu, Trapp dan Areola menjadi pilihan pertama masing-masing klub.

Namun, klub Sirigu (Torino) kini berada di peringkat 17 Serie A.

Kemudian, Trapp hanya mengoleksi 4 clean sheet dari total 26 penampilan Bundesliga bersama Eintracht Frankfurt yang kini berada di peringkat 4 dan sudah kemasukan 36 gol.

Areola juga terseok-seok bersama Fulham di Premier League, pasalnya tim promosi tersebut kini menghuni peringkat 18 klasemen sementara.

Sementara itu, Navas kini berada di peringkat 1 klasemen sementara Ligue 1 bersama Paris Saint-Germain dan berada di babak 8 besar Champions League.

Memang betul, bagus atau tidaknya kiper didasari dari banyak faktor, termasuk pemain bertahan dan kemampuan tim mencetak gol.

Namun, kalau betul memang para penjaga gawang yang sudah disebutkan itu berkualitas, pastilah mereka masih berada di Paris Saint-Germain.

PSG saat ini sudah berada di tangan yang tepat untuk menahan bola masuk ke gawang.

Kini, tinggal kita melihat bagaimana usaha Navas membantu para rekannya untuk memenangkan Champions League pertama bagi Paris Saint-Germain dan yang keempat bagi pria asal Kosta Rika ini.

1 Comment

1 Comment

  1. Pingback: Cara Menghitung Expected Goals Sepak Bola

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LIKE US ON FACEBOOK

P