
Penjaga Gawang Mulai Diapresiasi Lebih
Seorang penjaga gawang bisa sangat menentukan nasib suatu tim di momen-momen penting.
Menahan bola demi gelar, menjadi pahlawan kabur dari jeratan degradasi atau bahkan terkadang mencetak gol.
Musim ini, Marko Dmitrović dan Yassine Bounou adalah contoh nyata dari kiper yang tak hanya tangkas menahan bola, namun juga menceploskan si kulit bundar ke jala lawan.
Sepak bola dewasa ini, seorang kiper tidak dipandang sebagai pelengkap di lapangan saja.
Mereka adalah superstar, digaji dengan nominal tinggi setara dengan para penyerang dan pemain outfield lainnya.
La Liga kembali menunjukan tajinya sebagai kompetisi yang secara rutin memproduksi kiper berkualitas dari masa ke masa.
Jan Oblak, Thibaut Courtois dan Marc-André ter Stegen secara rutin didiskusikan sebagai 3 kiper terbaik di daratan Spanyol masa kini.
David Soria, kiper Getafe punya pandangannya sendiri: “Ter Stegen adalah yang paling lengkap, dia mendominasi semua aspek permainan.”
Rising star pertahanan terakhir tim lainnya ini juga muncul dalam diri Édgar Badía dari Elche, selain Bono dari Sevilla dan beberapa nama lainnya.
Baca juga: Rentetan Masalah yang Membuat Karim Benzema Tidak Dipanggil ke Tim Nasional Perancis
Performa Apik Para Penjaga Gawang
Beberapa hari terakhir, perebutan gelar La Liga semakin seru berkat gugurnya 2 tim andalan dari kompetisi Champions League.
Barcelona datang dengan rentetan puluhan pertandingan tidak terkalahkan.
Atletico Madrid yang sudah berbulan-bulan di puncak klasemen bisa fokus di kompetisi lokal.
Oblak memberikan Atletico Madrid 3 poin penuh berkat penyelamatan tendangan penalti dari Joselu di menit 86 ketika mereka menang 1-0 melawan Alaves.
“Suarez mencetak gol dan Oblak menghentikannya. Semua tim hebat memiliki pemain yang menentukan,” kata Diego Simeone mengenai kiper utamanya.
Édgar Badía, salah satu anugerah terbaik La Liga tahun ini, sudah menghentikan 3 tendangan penalti yang membuat Elche berpeluang selamat dari degradasi.
Belum lagi dengan Bono yang berhasil menghentikan selebrasi Real Valladolid dengan mencetak gol penyama kedudukan di menit 94.
Tidak hanya Bono, namun Dmitrovic juga berhasil mengelabuhi Oblak melalui titik putih penalti, sehingga sang manajer Eibar, José Luis Mendilibar memberikan tugas eksekusi 12 pas kepada dirinya.
Sebelum akhirnya Jeremías Ledesma dari Cadiz berhasil menghentikan upaya Dmitrovic mencetak gol kedua musim ini.
Baca juga: Cara Menghitung Expected Goals (xG), Statistik Terbaru di Sepak Bola
Selamatkan Banyak Tendangan Penalti
Elche belum aman dari ancaman turun kasta.
Édgar Badía, kiper Elche saat ini, berada di peringkat 1 dalam hal pembuatan penyelamatan (91) diikuti oleh Jaume Doménech (77) yang menjadi kunci Valencia bangkit dari keterpurukan musim ini.
Meskipun menjadi yang terbaik, Édgar Badía tidak ingin fokus kepada dirinya saja: “Tidak ada gunanya menjadi yang terbaik jika tim tidak bisa diselamatkan.”
Setiap tahun, akan selalu muncul kiper yang hebat dalam menghentikan tendangan penalti.
Musim ini, sejauh ini, sudah ada Rui Silva dari Granada yang menghentikan 4 tendangan penalti sehingga tim besutan Diego Martínez cukup aman berada di papan tengah klasemen sementara.
Kemudian ada Édgar Badía yang sudah menyelamatkan 3 penalti, lalu Sergio Herrera dan Bono dengan 2.
Baca juga: Chelsea Era Awal Thomas Tuchel: Kuat di Pertahanan, Lemah di Serangan
Oblak Incar Trofi Zamora ke-5
Kiper Slovenia milik Atletico Madrid ini ingin mencuri kembali gelar tersebut dari Courtois.
Oblak sudah mengoleksi 4 trofi tersebut sepanjang karirnya.
Total 14 clean sheet sudah dikoleksi Oblak, terbanyak di liga.
Bono (12) mengikuti di peringkat 2, sedangkan Courtois dan Remiro mengikuti di bawahnya dengna 11.
Hebatnya performa para kiper La Liga ini menjadi sakit kepala yang menyenangkan untuk Luis Enrique.
Meskipun David De Gea memiliki jaminan nomor 1 di Spanyol, diikuti oleh Unai Simon, namun Badía, Remiro, Aitor dan lain-lain sudah mulai mengantri untuk menggeser mereka.
Baca juga: Penjelasan Kasus Barcagate, Skandal Penangkapan Josep Bartomeu
Deretan Kiper Spanyol yang Tampil Baik di Luar Spanyol
Ada 2 kiper asal Spanyol yang bersinar di luar negeri matador: Adán dan Robert Sanchez.
Nama pertama tampil gemilang di Sporting Lisbon dengan hanya kemasukan 16 gol dan membuat 18 clean sheet dari total 29 penampilan di semua kompetisi musim ini.
Sementara itu, Robert Sánchez yang baru debut di kasta tertinggi sepak bola profesional musim ini sudah tampil sebanyak 18 kali, kemasukan 17 gol dan membuat 7 clean sheet.
Selain itu, ada Vicente Guaita di Crystal Palace dan Pepe Reina di Lazio yang tampil cukup baik di masing-masing liga.
Baca juga: 20 Pemain Sepak Bola Pintar yang Memiliki Gelar Akademik Tinggi

Pingback: Meski Real Madrid Diremehkan Zidane Siap Hadapi Liverpool
Pingback: Ulang Tahun ke-90, Granada Ingin Kalahkan Manchester United
Pingback: Tuchel Menginspirasi Havertz, Chelsea Juara Champions League?
Pingback: Prediksi Pires Villarreal Arsenal, Mantan Pemain 2 Klub, Unggulkan Siapa?
Pingback: Gelandang Bertahan Terbaik Dunia 2021: 10 Pemain Versi Peluit Panjang