Connect with us

Artikel Top Peluit

Lyon vs Bayern Munich: Finalis yang Sulit Diprediksi

Sejarah Panjang yang Berbanding Terbalik di Kancah Eropa

Pertandingan yang timpang terpampang di pertandingan semifinal Liga Champions antara Bayern Munich melawan Lyon. Kedua tim akan bertanding pada Kamis (20/08) dinihari WIB di Stadion Jose Alvalade, Portugal. Secara statistik, Lyon berhasil lolos dengan oportunis (ball possession 47%, pass completion 80%, menang 4 pertandingan dari 9 yang sudah dimainkan). Hal tersebut berbeda jauh dengan Bayern yang rata-rata statistik ball possession 61%, pass completion 88%, dan memenangkan 9 pertandingan yang dimainkan).

Kedua tim sudah saling bertemu sebanyak 8 kali di pertandingan kompetitif. Bayern Munich mendominasi dengan 4 kemenangan, kemudian 2 kali seri dan 2 hasil kemenangan untuk Lyon. Pertemuan terakhir mereka terjadi 10 tahun yang lalu di semifinal Liga Champions. Pada pertemuan tersebut, Bayern Munich mendominasi 2 pertandingan dengan kemenangan 1-0 di kandang dan 3-0 di Perancis. Para fans Bayern akan selalu mengingat hat-trick sempurna dari Ivica Olic di mana ia mencetak dengan kaki kanan, kaki kiri, dan kepala. Walaupun begitu, kali ini Bayern hanya akan bertandang 1 leg, tidak seperti dulu yang bertemu sebanyak 2 kali.

Sama seperti Bayern Munich, Lyon pun juga mengganti manajer di awal musim. Rudi Garcia menggantikan manajer asal Brasil, Sylvinho pada Oktober 2019. Sylvinho dinilai gagal di Lyon dalam kurun waktu 3 bulan tersebut. Lyon akhirnya mengakhiri musim 2019-2020 Ligue 1 di posisi 7. Lyon juga kalah 2 kali kepada PSG di kompetisi Cup (kalah 5-1 di semifinal), dan kalah di League Cup (kalah 6-5 adu penalti di final). Menjuarai Liga Champions adalah harapan terakhir Lyon untuk bermain di kancah Eropa musim depan.

Bayern Munich hampir memenangkan semua gelar yang tersedia di Jerman pada musim ini. Mereka adalah tim yang sangat bersejarah. The Bavarians menjadi tim pertama di Jerman yang memenangkan 30 gelar Bundesliga dan yang paling penting 8 kali beruntun, pertama sepanjang sejarah. Mereka juga memenangkan Piala Jerman melawan Bayer Leverkusen, walaupun kalah melawan Borussia Dortmund di Supercup. Pada kancah Eropa musim ini, tim asal Jerman ini sudah memainkan 9 pertandingan Liga Champions dan memenangkan semuanya.

Perjalanan Kedua Tim di Kompetisi Kontinental Musim Ini

Lyon finish di peringkat 2 di babak grup Liga Champions. Mereka berada 1 peringkat di bawah RB Leipzig yang juga berhasil sampai semifinal. Peringkat 3 dan 4 masing-masing dihuni oleh Benfica dan Zenit St. Petersburg. Lyon berhasil menyingkirkan Juventus dengan mega bintang Cristiano Ronaldo di babak 16 besar. Lyon kembali mengejutkan dunia dengan mengalahkan Manchester City, tim besutan Pep Guardiola dengan skor 3-1.

Bayern Munich berhasil menyingkirkan lawan-lawannya dengan mudah. Mereka mengalahkan Chelsea (0-3 & 4-1). Pada babak perempat final, mereka memporak-porandakan Barcelona dengan Lionel Messi-nya dengan skor 8-2. Dengan kemenangan tersebut, mereka semakin dijagokan untuk menjadi juara. Mereka punya skuat yang luar biasa dengan mengkombinasikan talenta dan pengalaman. Dengan pemain sekaliber Robert Lewandowski sang pencetak gol terbanyak di Liga Champions dengan 14 gol, kemudian ada pemain serba bisa di diri Thomas Muller, serta kiper berpengalaman Manuel Neuer.

Setelah kemenangan melawan City, Rudi Garcia selaku manajer Lyon memberikan kabar terbaru mengenai timnya: “Setelah pertandingan melawan City, para pemain tentu kelelahan. Marcal sedang kram, jadi penting untuk kami memulihkan diri secepatnya karena akan melawan Bayern Munich,” kata Garcia setelah pertandingan di konferensi pers. Lyon memiliki tim yang cukup imbang dengan pemain-pemain bagus seperti Anthony Lopes di kiper, Jason Denayer di bek tengah, Houssem Aouar di lini tengah, serta pemain-pemain depan seperti Maxwel Cornet, Memphis Depay, Moussa Dembele, dan Bertrand Traore.

Hans-Dieter Flick membeberkan pendapatnya saat konferensi pers jelang pertandingan melawan Lyon: “Mereka yang kenal saya, tidak perlu mengingatkan bahwa saya menolak untuk hidup di masa lalu. Tentu saja kami senang dengan hasil melawan Barcelona. Meskipun begitu, kami tetap punya rencana dan kami semua tahu bahwa di sepak bola semua hal dapat terjadi dengan cepat. Kami harus melihat ke depan, mengumpulkan tenaga, dan kemudian pertandingan dimulai dari 0-0. Kami punya pemain-pemain berpengalaman yang memahami pertandingan seperti ini, tapi kami tetap harus mempersiapkan dengan cara terbaik. Masih ada hal-hal yang bisa kami tingkatkan.”

Pertandingan diprediksi oleh banyak media sebagai salah satu yang tidak bisa ditebak. Pasalnya, sebelum pertandingan ini pun banyak yang memprediksi bahwa Lyon akan gugur sejak bertemu Juventus. Nyatanya, mereka sudah ada di semifinal. Namun di sisi lain, Bayern bisa berada di semifinal sesuai dengan ekspektasi yang diberikan kepada mereka. Jadi, akan menjadi pertandingan yang menarik antara tim yang tidak diduga-duga akan lolos sampai sejauh ini melawan tim yang dijagokan akan menjadi juara.

 

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LIKE US ON FACEBOOK

P