Connect with us

Artikel Top Peluit

3 Alasan Marco Rose adalah Pelatih yang Tepat untuk Borussia Dortmund

Gaya Bermain yang Cocok untuk Dortmund

Borussia Dortmund sudah mendekati Marco Rose sebagai calon kuat pelatih baru pada awal musim 2020-2021 ini.

Sejak berpisah dari Lucien Favre di bulan Desember 2020 serta masuknya Edin Terzic sebagai pelatih kepala sementara, nama manajer dari Borussia Monchengladbach itu terus berseliweran di tubuh internal Dortmund.

Dua bulan setelahnya, BVB resmi mengkonfirmasi kedatangan pelatih berusia 44 tahun tersebut usai keduanya berhasil mencapai kesepakatan.

Pertanyaan selanjutnya adalah: mengapa harus Rose?

Gaya bermain pelatih asal kota Leipzig itu adalah alasan utamanya.

Ketika dipresentasikan sebagai pelatih baru Gladbach pada 2019, Rose menjabarkan komponen terpentingnya dengan singkat dan padat: “Dinamis, cepat, aktif dan sepak bola kombinasi.”

Borussia Dortmund vs Borussia Monchengladbach

Bagi Rose, krusial untuk para pemainnya tidak hanya menonton dan menunggu bola, namun beraksi.

“Aku ingin merebut bola setinggi mungkin di lapangan sehingga kita akan memiliki jarak yang dekat dengan gawang [lawan].”

Gaya tersebut adalah gaya yang ingin dan pernah para penggemar Dortmund saksikan.

Dalam kurun waktu 2008 sampai 2015, Jurgen Klopp sudah bermain dengan sepak bola gaya demikian yang berhasil mendapatkan banyak gelar juara.

Rose Juara Dua Kali Bersama Salzburg dan Satu Kali Bersama Haaland

Rose sangat mengenal baik Klopp.

Ketika Klopp masih menjabat sebagai pelatih kepala Mainz, Rose adalah pemain bertahan di tim tersebut.

Sama seperti Klopp, Rose beralih menjadi pelatih sesudah pensiun sebagai pemain.

Rose juga pernah menjadi asisten dari Thomas Tuchel di Mainz sebelum akhirnya kembali ke kampung halamannya untuk melatih Lokomotive Leipzig di tahun 2012 dengan prestasi tetap membuat tim tersebut bertahan di liga regional.

Setahun kemudian, tepatnya 2013, Rose pindah ke RB Salzburg di mana dirinya dengan cepat beranjak dari melatih tim U!6 ke tim U18.

Rose pernah menjuarai UEFA Youth League di tahun 2017, sebuah ajang Champions League untuk kelompok usia muda.

Marco Rose dan Erling Haaland saat di RB Salzburg

Tidak lama setelah itu, Rose menjadi pelatih kepala dengan prestasi 2 gelar Liga Austria secara beruntun dan mencapai babak semifinal Europa League di tahun 2018.

Dalam perjalanannya, Rose berhasil menyingkirkan Borussia Dortmund.

Enam bulan terakhirnya di RB Salzburg, Rose melatih top skor Borussia Dortmund saat ini, Erling Haaland yang baru datang pada 1 Januari 2019 setelah didatangkan dari Molde, sebuah klub Norwegia di mana dirinya pernah juga dilatih Ole Gunnar Solskjaer.

Pada musim panas 2019, Rose akhirnya pindah ke Gladbach.

Bersama dengan Gladbach, Rose berhasil mencapai peringkat 4 klasemen akhir Bundesliga di musim pertama sehingga lolos ke Champions League.

Sesudah pengunguman kepindahannya ke Dortmund, performa Rose bersama Gladbach terus menurun sehingga kini di pekan 27 berada di peringkat 9 klasemen sementara.

Banyak Pemain Muda yang Masih Bisa Berkembang

Gaya bermain Marco Rose dan Borussia Dortmund dari tahun ke tahun selalu memerlukan fisik yang hebat, stamina yang kuat serta daya tahan yang lama.

Para pemain tua kurang cocok dengan kriteria tersebut dikarenakan semakin tua seorang pemain sepak bola, maka kondisi fisiknya akan semakin menurun.

Skuad Borussia Dortmund saat ini terdiri dari banyak pemain muda penuh potensial yang masih bisa bertumbuh lebih baik lagi.

Borussia Dortmund

Dua pemain Dortmund termahal versi Transfermarkt, yaitu Erling Haaland dan Jadon Sancho masing-masing berumur 20 dan 21, sangat muda dan berbahaya.

Belum lagi dengan Giovanni Reyna (18 tahun), Jude Bellingham (17), Julian Brandt (24 tahun) dan Youssoufa Moukoko (16 tahun) yang rutin mendapatkan menit bermain.

Akhir-akhir ini, Asngar Knauff (19 tahun) juga mulai diberikan jam terbang, bahkan bermain sejak menit awal ketika kalah 2-1 dari Manchester City.

Para pemain muda ini dipastikan mendapat bimbingan dari para pemain senior yang berkualitas seperti Marco Reus, Mats Hummels, Raphael Guerreiro, Thorgan Hazard, Emre Can dan lainnya.

1 Comment

1 Comment

  1. Pingback: 5 Alasan Dortmund akan Gugurkan Manchester City di Champions League

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LIKE US ON FACEBOOK

P