
Villarreal sedang dilanda banyak masalah.
Meskipun Yellow Submarine lolos ke 16 besar Champions League, namun masalah mereka justru terletak pada sang manajer: Unai Emery.
Berada di papan bawah La Liga, apa saja masalah klub ini?
Selengkapnya 👇
Villarreal Punya Masalah Serius di La Liga
Bagaimana bisa sebuah tim yang baru saja juara di Eropa musim lalu kini berada di papan bawah La Liga?
Villarreal, kampiun Europa League 2020-2021, saat ini menempati peringkat 16 klasemen sementara Liga Spanyol.
Dari 16 pertandingan yang sudah Yellow Submarine lakoni, hanya 4 yang berakhir dengan kemenangan.
Jumlah itu tidak lebih banyak ketimbang kekalahan (5) dan hasil imbang (7).
Produktivitas gol pun tidak memuaskan: 18.
Gawang kawalan Geronimo Rulli dan Sergio Asenjo pun sudah terbobol sebanyak 17 kali.
Padahal, Villarreal adalah klub dengan belanja terbanyak kedua di La Liga musim ini.
Total dana sebesar 47 juta euro (Rp 759 miliar) sudah keluar untuk mendatangkan Arnaut Danjuma, Juan Foyth, Boulaye Dia, Manu Morlanes, Aissa Mandi dan Serge Aurier.
Sejauh ini, Danjuma menjadi top skor Villarreal di La Liga dengan 5 gol.
Villarreal’s top scorer in La Liga this season:
◉ Arnaut Danjuma (5)
Villarreal’s top scorer in the #UCL this season:
◉ Arnaut Danjuma (3)
Another game, another goal. ⚽️ pic.twitter.com/SpYYBumZ0X
— Squawka Football (@Squawka) December 9, 2021
Selain itu, pembuat assist terbanyak Villarreal di La Liga adalah pemain sayap cepat Yeremi Pino dan playmaker veteran Dani Parejo.
Secara permainan, sebetulnya Villarreal terbilang cukup baik dari segi rataan penguasaan bola per laga (59,3%), begitu pula dengan operan sukses (84,6%), total tembakan (11,8), total peluang besar (3,5) serta nirbobol (7).
Namun, dengan pola strategi yang mudah terbaca, para lawan Yellow Submarine mulai paham cara menahan tim ini.
Andai Unai Emery Pergi, Siapa Penggantinya?
Isu kepergian Emery sudah berhembus sejak kepemilikan baru Newcastle United silam.
Namun, The Magpies akhirnya memilih Eddie Howe sebagai manajer baru mereka dengan kontrak 4 tahun ke depan.
Presiden klub Villarreal, Fernando Roig, terkenal tidak sabar untuk menunggu hasil dalam hal ini konteks pemecatan pelatih kepala atau manajer.
Javi Calleja pada 2020 harus dipecat meskipun selesai di peringkat 2020 La Liga.
Sementara itu, Ernesto Valverde harus berkemas ketika Villarreal berada di peringkat 9 pada 2010.
Apabila tren itu terus berjalan, maka pertanyaan selanjutnya adalah siapa yang pantas menggantikan Emery?
Kota Villarreal yang hanya berpopulasikan 50 ribu penduduk tentunya tidak mudah untuk mencari pengganti yang sepadan.
Terlebih lagi, harus membawa Villarreal keluar dari papan bawah dan berkompetisi di Champions League.
Diego Martinez adalah pelatih yang kemungkinan besar akan menjadi pengganti Emery.
Martinez adalah mantan manajer Granada yang cukup legendaris.
Masuk ke Granada pada musim 2018-2019, ia menghabiskan masa baktinya selama 3 musim kontrak di Estadio Nuevo Los Cármenes.
Pada musim pertama, Martinez langsung berhasil membawa Granada promosi ke La Liga.
Penghargaan manajer terbaik dari media Marca, yaitu Miguel Muñoz Trophy, berhasil Martinez dapatkan pada 16 Desember 2019 bersama dengan Jose Bordalas untuk musim sebelumnya.
Pasalnya, semusim sebelumnya, Granada berhasil finish di peringkat 7 pada musim debut berlaga di La Liga.
Selain itu, ia juga membawa Nazaríes melaju ke kompetisi Eropa untuk pertama kalinya sepanjang sejarah klub, yaitu UEFA Europa League.
Tidak main-main, Granada pun mampu melaju sampai babak perempat final.
Mereka pun kalah dari finalis musim itu, yaitu Manchester United.
Barulah pada musim panas 2021 ini, Martinez pergi dari Granada setelah kontraknya habis.
Diego Martínez, mito de nuestra historia.
¡ETERNAMENTE, 𝗚𝗥𝗔𝗖𝗜𝗔𝗦! ❤️⚪️ #GraciasDiego pic.twitter.com/HUIPVxWBSx
— Granada CF ❤️⚪️ (@GranadaCdeF) May 27, 2021
Belum lagi, pelatih ini kelahiran 16 Desember 1980 ini pun terbilang muda, yaitu 40 tahun.
Dengan semua pencapaian yang begitu gemilang, tentunya Martinez pantas untuk bisa menangani klub sebesar Villarreal.
Masih Harus Berjuang di Liga Champions
Villarreal berhasil lolos ke babak 16 besar Champions League dengan cara yang dramatis.
Tim yang bermarkas di Estadio de la Cerámica ini memastikan tiket ke babak gugur UCL pada pertandingan terakhir.
Bertandang ke Atalanta, Villarreal sudah unggul 0-3 sampai menit 51.
Barulah pada menit 80, Atalanta mengejar menjadi 2-3, namun gagal meraih kemenangan untuk lolos ke babak selanjutnya.
Pada babak 16 besar nanti, Villarreal akan bertemu dengan Juventus.
Kedua tim tampil tidak konsisten di masing-masing liga, namun I Bianconeri jelas lebih memiliki kualitas skuad lebih baik ketimbang Villarreal.
Pertemuan itu akan menjadi ajang bagi Emery dan Villarreal dalam membuktikan diri dan berbenah.
Nasib tidak konsisten dari Villarreal memang bukan 100% kesalahan Emery.
Kesalahan individu seperti Aissa Mandi di markas Atletico Madrid, Geronimo Rulli ketika kontra Manchester United dan kemandulan Gerard Moreno di markas Sevilla adalah buktinya.
Tidak ada yang bisa Emery dan pelatih lain yang bisa menghentikan gol bunuh diri, operan yang payah dan kegagalan penyerang bintang untuk mencetak gol ke gawang yang kosong.
Selain itu, anak buah Emery kerap bergantian mengisi ruang perawatan karena cedera.
Jadi, selain karena strategi Emery yang mulai terbaca lawan, kemudian cedera serta kesalahan individu pemain merupakan beberapa masalah utama dari Villarreal.
