
Clement Lenglet: Kambing Hitam Kegagalan Barcelona Dapatkan 3 Poin
Barcelona kembali kehilangan poin di Camp Nou dalam lanjutan La Liga.
Kali ini, mereka harus seri 1-1 melawan Cadiz.
Clement Lenglet, bek tengah asal Perancis, menjadi kambing hitam atas hasil seri rasa kalah tersebut.
Pasalnya, Lenglet menjadi penyebab terjadinya pelanggaran di kotak penalti yang berujung gol dari titik putih bagi tim yang baru promosi di musim ini.
Padahal, Barcelona punya peluang untuk mendekati Atletico Madrid di puncak klasemen.
Los Colchoneros baru saja yang kalah 0-2 dari Levante di pertandingan terakhir La Liga mereka.
Minggu lalu, Barcelona juga tidak menang di Camp Nou setelah dikalahkan oleh Paris Saint-Germain dengan skor 1-4 di leg pertama babak 16 besar UEFA Champions League.
Seusai laga melawan Cadiz, Lenglet tertangkap basah sedang menangis.
Pada sebuah video amatir yang direkam oleh seorang fans, Lenglet terlihat sedang menutupi wajahnya yang penuh air mata di dalam mobil.
Kemudian, mobil yang dikendarai oleh Lenglet meninggalkan Camp Nou.
Simpati Sesama Bek Tengah Asal Perancis
Dengan derasnya kritikan yang diterima oleh Lenglet, mantan pemain Barcelona, Jeremy Mathieu angkat bicara mengenai hal tersebut.
Lenglet dan Mathieu memiliki banyak kesamaan, mulai dari posisi bek tengah, pemain berkaki kidal serta sama-sama dari Perancis.
“Aku memiliki waktu yang sangat buruk di tahun terakhirku bersama Barcelona,” kata Mathieu kepada RAC1.
“Aku merasa kekalahan di Turin adalah kesalahanku,” lanjutnya.
Saat itu, Barcelona kalah 0-3 dari wakil Italia, Juventus di perempat final leg pertama Champions League.
Mathieu langsung diganti oleh pemain yang kini berseragam Everton di Inggris, Andre Gomes di awal babak kedua.
“Akan tetapi, aku tidak paham mengapa mereka menganggapku seperti 11 pemain yang bermain sepak bola,” ungkap Mathieu.
“Aku merasa sendirian di ruang ganti, tidak ada yang memberikanku dukungan,” kenang Mathieu dengan sedih.
“Untuk aku, itu bukan sepak bola.”
“Semua orang membunuh Lenglet saat ini dan aku tahu bagaimana rasanya,”
“Dia harus mencoba menjadi positif dan membalikkan semua keadaan ini serta mencoba yang terbaik,”
Pemain Perancis Lain yang Underperform
Pemain Barcelona yang sedang banyak dikritik adalah Antoine Griezmann, yang belum menunjukkan levelnya seperti di Atletico Madrid sejak pindah ke Barcelona.
Selama di Atletico Madrid, Griezmann berhasil mencetak 133 gol dan 50 assist (183 kontribusi gol) dari total 257 penampilan.
Artinya dengan 183 kontribusi gol dari 257 penampilan itu, Griezmann rata-rata mencetak gol atau membuat assist sebanyak 0,7 kali per pertandingan.
Sementara itu, Griezmann sudah mencetak 27 gol dan membuat 14 assist (41 kontribusi gol) dari total 82 pertandingan di Barcelona, dengan rataan 0,5 kontribusi gol setiap pertandingan, tidak lebih baik ketimbang di Atletico.
“Dia [Griezmann] tidak dengan level yang sama seperti di Atletico” kata Mathieu.
“Aku pikir, dia salah untuk datang ke Barcelona,”
“Saat di Atletico, dia adalah kepingan penting bagi tim dan aku tidak tahu apakah dia punya tempat di Barcelona,”
Musim ini, pemain serang yang bisa di banyak posisi ini sudah mencetak 12 gol dan membuat 10 assist dari total 34 penampilan di seluruh kompetisi.
Griezmann adalah pemain termahal ke-5 sepanjang masa sejauh ini.
Pada tahun 2019, Griezmann didatangkan Barcelona dari Atletico Madrid dengan mahar 120 juta euro.
