Connect with us

Artikel Top Peluit

Menantikan Musim Kedua “Pembuktian” Eden Hazard di Real Madrid

Musim Pertama yang Sulit untuk Bintang Belgia

Musim panas lalu, Eden Hazard adalah pembelian mahal Real Madrid di masa-masa yang sibuk dalam pembelian pemain. Pemain asal Belgia ini belum juga menunjukan apa yang ia bisa lakukan sepenuhnya seperti yang ia tunjukan di Chelsea. “Silahkan nilai saya di musim kedua” kata Hazard sendiri. Musim pertama Hazard di La Liga Spanyol dipenuhi oleh badai cedera. Eden Hazard diwarisi nomor 7 milik Cristiano Ronaldo, yang diharapkan bisa bersaing dengan Lionel Messi yang tampaknya akan pindah dari Barcelona.

Lalu, bagaimana dengan para “Los Galacticos” terdahulu lainnya? Apakah di musim kedua mereka bisa memuaskan hasrat dari Florentino Perez?

Cristiano Ronaldo


Di bawah kepemimpinan Jose Mourinho, mantan bintang Manchester United ini mencetak 53 gol dari 54 pertandingan Los Blancos di musim keduanya bermain di Santiago Bernabeu. Salah satu gol pentingnya datang saat final Copa del Rey, di mana tandukan kepalanya membuat Real Madrid mengangkat piala di tambahan waktu.

Kaka


Mantan pemain AC Milan dari Brazil ini mengecewakan di musim keduanya. Pasalnya, ia hanya bermain sebanyak 20 kali di semua kompetisi pada musim tersebut. Musim pertama, Kaka bermain sebanyak 33 kali. Selaku pemenang Ballon d’Or, karir Kaka cukup sering terganggu dengan cedera.

Karim Benzema


“Jika sang anjing tidak ada di sana, aku harus bermain dengan kucing,” kata Mourinho pada Desember 2010 untuk memotivasi Benzema di lini serang Real Madrid. Emmanuel Adebayor kemudian datang ke Real Madrid untuk berkompetisi di posisi penyerang bersama Benzema. Pemain asal Prancis tersebut merespon dengan baik, yaitu mencetak 26 gol di musim kedua. Musim pertama Benzema di Real Madrid terbilang kurang meyakinkan, yaitu hanya mencetak 9 gol dari total 33 penampilan.

Gareth Bale


Setelah mencetak gol yang penting di Copa del Rey dan final Liga Champions di musim pertamanya Bale untuk Los Blancos, pemain asal Wales ini tetap bermain dengan level tinggi di musim keduanya. Pemain sayap berkaki kiri ini mencetak 17 gol dari 48 pertandingan, walaupun terpaan cedera sudah menghantui Bale saat itu.

Luis Figo


Pemain bintang asal Portugal ini secara mengejutkan pindah dari Barcelona ke Real Madrid secara langsung. Walaupun begitu, ia tetapi bermain luar biasa di musim keduanya. Luis Figo mencetak gol lebih sedikit, 11 dibandingkan 14 di musim pertamanya. Meskipun mencetak gol lebih sedikit, Figo adalah bagian penting dari klub yang saat itu dimanajeri oleh Vicente del Bosque dan memenangkan Liga Champions Eropa.

Zinedine Zidane


Zinedine Zidane bermain lebih bagus di musim keduanya. Ia menuliskan sejarah yang sangat baik di Real Madrid.
Satu dari 12 gol yang Zidane ciptakan di musim 2001-2002 datang saat Final Liga Champions melawan Bayer Leverkusen. Gol tersebut sangat ikonik pada zamannya, menerima umpan silang dari Roberto Carlos, Zidane langsung menghajar bola dengan sepakan voli keras menghujam gawang Leverkusen.

Ronaldo Nazario de Lima


Penyerang asal Brazil ini bermain bagus di musim pertama dan musim keduanya di Real Madrid. Musim pertama, ia mencetak 30 gol, pada musim kedua, ia mencetak 31 gol. Penampilannya di depan gawang membantu Real Madrid menjuarai La Liga Spanyol pada saat itu. Sayangnya, Ronaldo tidak pernah memenangkan Liga Champions Eropa.

David Beckham


Pemain asal Inggris ini bermain cukup baik seusai kepindahannya dari Manchester United. Namun, hal tersebut sedikit terganggu dengan sedikit perselisihannya dengan Carlos Queiroz. Musim kedua Beckham di Estadio Santiago Bernabeu berjalan tidak semestinya. Real Madrid saat itu sudah berganti sampai 3 manajer dan tidak memenangkan 1 piala pun.

Michael Owen


Mantan pemain Liverpool ini gagal beradaptasi dengan baik di Madrid meskipun sudah mencetak 16 gol dari 45 penampilan untuk Los Blancos di musim pertamanya. Tidak ada musim kedua untuk sang pemain Inggris ini. Newcastle langsung membelinya kembali di musim kedua setelah setahun ia meninggalkan Premier League Inggris.

Menantikan Musim Kedua Kapten Timnas Belgia

Eden Hazard bisa dibilang sebagai salah satu talenta dengan skill individu terbaik yang pernah dimiliki Belgia. Pertandingan terakhirnya bersama Lille bisa dibilang luar biasa. Pasalnya, ia bermain dalam keadaan mabuk. Malam sebelumnya, ia bersama teman-temannya mengadakan pesta perpisahan Hazard yang sudah dibeli oleh Chelsea. Dalam keadaan mabuk, Hazard mampu mencetak 3 gol atau hattrick!.

Musim pertama Hazard di Chelsea berakhir dengan piala Liga Eropa. Selain gelar Eropa tersebut, ia mencetak 13 gol dan 24 assist dari 62 pertandingan di seluruh kompetisi. Musim kedua Hazard tidak sebaik musim pertama. Ia hanya mencetak 17 gol dan 10 assist dari 49 pertandingan dan tidak mendapatkan gelar untuk Chelsea sama sekali di musim keduanya tersebut. Walaupun pada akhirnya, Hazard adalah legenda di Chelsea dengan 2 gelar Premier League Inggris, 1 FA Cup, 1 League Cup, 110 gol, 92 assist dan 352 penampilan.

Musim pertamanya di Real Madrid berakhir dengan 1 gelar La Liga Spanyol dan 1 piala Super Spanyol. Sayangnya, kontribusi Hazard dari gol (1) dan assist (4) di 22 pertandingan yang ia mainkan bersama Real Madrid di musim pertama bukanlah pertanda yang cukup bagus. Hazard yang lincah dalam menggiring bola, akurat memberikan umpan, kreatif dalam membuat peluang dan mencetak gol adalah alasan mengapa Real Madrid membayar 103,5 juta poundsterling untuk menebusnya dari Chelsea. Dengan La Liga Spanyol yang akan dimulai 12 September ini, bisakah Hazard membuktikan harganya?.

2 Comments

2 Comments

  1. Pingback: Barcelona 1-3 Real Madrid: Cules Mandul Saat Menjamu Los Blancos

  2. Pingback: Los Rojiblancos Diunggulkan Menang Jelang Derby Madrid

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LIKE US ON FACEBOOK

P