
Kiprah Kedua Kesebelasan Sejauh Ini
Ajax akan menyambut kedatangan Atalanta di Johan Cruijff Arena pada laga terakhir di Grup D untuk memastikan tiket 16 besar ajang Champions League musim 2020-2021 ini.
Tim asal Belanda ini berada 1 poin di belakang Atalanta yang berarti hanya 3 poin tanda kemenangan yang bisa membawa mereka menemani wakil Inggris, Liverpool ke fase gugur.
Grup D di ajang Liga Champions musim 2020-2021 ini sudah memiliki juara grup, yaitu Liverpool dengan 12 poin.
Atalanta sementara berada di peringkat kedua dengan 8 poin, sementara Ajax mengikuti di peringkat 3 dengan 7 poin.
Midtjylland berada di peringkat 4 dengan hanya baru mengoleksi 1 poin dari 5 laga dan sudah dipastikan keluar dari kompetisi tertinggi antar klub di Eropa ini.
Hasil seri sudah cukup untuk Atalanta supaya memastikan lolos ke babak 16 besar.
Pada pertemuan pertama di Bergamo, kedua tim bermain sama kuat 2-2.
Gol Dusan Tadic (penalti) dan Lassina Traore di babak pertama dibalas oleh brace Duvan Zapata di babak kedua.
Pada matchday 5, Ajax harus takluk 1-0 dari Liverpool di Anfield karena kesalahan penjaga gawang Andre Onana.
Kemudian, Atalanta hanya bisa bermain imbang 1-1 melawan Midtjylland di Bergamo.
Jelang Laga, Atalanta Diuntungkan oleh Lapangan yang Menggenang
Ajax Amsterdam datang ke pertandingan ini dengan modal kekalahan 1-2 dari FC Twente di liga Belanda, Eredivisie.
Sementara itu, Atalanta seharusnya bermain melawan Udinese di ajang Serie A pada pekan lalu.
Namun, pertandingan tersebut ditunda karena lapangan dipenuhi dengan genangan air.
Akibatnya, Atalanta sedikit diuntungkan dengan waktu istirahat yang lebih banyak.
Atalanta mendapatkan waktu istirahat sebanyak 7 hari, sementara Ajax hanya 4 hari.
Atalanta Sedang Dalam Kondisi yang Buruk
Harapan berhembus untuk Ajax Amsterdam mengingat mereka akan bermain di kandang didukung dengan kondisi Atalanta yang sedang tidak baik-baik.
La Dea hanya bisa menang 3 kali dari 7 pertandingan terakhir mereka.
Ditambah lagi, tim yang dikenal sebagai mesin pencetak gol dalam beberapa musim terakhir, kini tengah mandul di depan gawang lawan.
Atalanta yang sukses karena sepak bola menyerang, musim 2020-2021 ini mulai memburuk karena mencoba mengubah gaya bermain menjadi bertahan.
Gaya bermain Atalanta yang banyak mengandalkan fisik (berlari) mulai terganggu.
Padatnya jadwal yang disebabkan oleh pandemi covid-19 ini mengakibatkan banyaknya pemain kunci mereka yang cedera.
Keberuntungan yang sering menghampiri mereka pun perlahan mulai hilang.
Sementara itu, keributan besar terjadi antara sang kapten tim, Alejandro Gomez dengan sang manajer, Gian Piero Gasperini.
Bintang asal Argentina tersebut diganti di awal babak kedua pada laga melawan FC Midtjylland di ajang Champions League yang berakhir imbang 1-1.
Kabarnya, Papu (panggilan untuk Alejandro Gomez) menolak untuk mendengarkan instruksi dari Gasperini.
Namun, kabar tersebut tidak bisa dikonfirmasi langsung oleh pihak terkait termasuk klub Atalanta.
Ajax Bertekad Ulangi Prestasi 2 Musim Lalu
Tim besutan Erik ten Hag bertekad untuk mengulangi pencapaian mereka di musim 2018-2019 ketika mereka berhasil sampai babak semifinal Champions League.
Sementara itu, Atalanta berhasil berjuang sampai babak perempat final di Champions League musim lalu, yaitu musim 2019-2020.
Rekor Ajax bisa dibilang bagus ketika berhadapan dengan tim asal Italia di kompetisi resmi UEFA.
Ajax tidak pernah kalah dari tim asal Italia di 7 pertandingan terakhir di ajang resmi UEFA, termasuk ketika seri 2-2 melawan Atalanta di matchday 2 Champions League musim 2020-2021 ini.
Apabila Ajax tidak bisa menang di laga ini, dipastikan mereka akan berlaga di Liga Eropa karena finish di peringkat 3.
Kedua tim baik Atalanta maupun Ajax memiliki gaya bermain yang menghibur.
Ajax dengan total football ala Belanda serta Atalanta yang mendobrak paradigma sepak bola Italia yang cenderung membosankan dengan bermain luar biasa menghibur karena sangat menyerang.
Apapun hasil pertandingan nanti malam, melihat gaya bermain kedua tim sepertinya sudah pantas untuk menemani Liverpool ke babak 16 besar Liga Champions.
Sisanya, 1 tim yang ke Liga Eropa akan memberi warna yang menarik untuk kompetisi antar klub di Eropa kasta kedua tersebut.
