Connect with us

Piala Dunia

Menilik Piala Dunia 2006, Sundulan Zidane Menjadi Bumbu Manis Kemenangan Italia

Menilik Piala Dunia 2006, Sundulan Zidane Menjadi Bumbu Manis Kemenangan Italia – Piala Dunia 2022 Qatar akan segera berlangsung. Semua pihak pun kini akan siap melihat perhelatan Piala Dunia untuk pertama kalinya di Qatar. Piala Dunia kali ini pun terbilang unik karena di adakan di pertengahan musim, saat liga-liga top Eropa masih berlangsung.

Piala Dunia edisi-edisi sebelumnnya selalu digelar pada bulan Juni-Juli. Salah satu edisi Piala Dunia yang cukup memorable adalah Piala Dunia 2006. Di edisi Piala Dunmia 2006, Italia menjadi juara setelah menundukkan Prancis. Nyatanya, perjalanan Italia untuk menjadi juara Piala Dunia 2006 tidak lah mulus.

Yuk kita Tengok sejenak perjalanan Italia menjadi kampiun Piala Dunia 2006.

Fase Grup dan 16 Besar

Di wdisi kali ini, Italia berada di dalam Grup E yang berisikan Ghana, Amerika Serikat, dan Ceko. Italia juga tidak terlalu di unggulkan untuk juara di edisi tersebut. Italia kalah pamor dari Jerman, sang tuan rumah, atau Brazil si juara bertahan saat itu. Lagipula, Italia datang dengan skuad yang tidak terlalu muda, sehingga tidak terlalu di jagokan saat itu. Namun, dengan tidak terlalu di perhatikan, kekuatan Italia pun akhirnya mencuat di edisi tahun 2006 ini.

Menilik Piala Dunia 2006, Sundulan Zidane Menjadi Bumbu Manis Kemenangan Italia

Menilik Piala Dunia 2006, Sundulan Zidane Menjadi Bumbu Manis Kemenangan Italia

Di fase grup, perjalanan Italia tidak terlalu mulus. Italia berhasil menang dua kali dan sekali seri. Italia menang atas Ghana dan Ceko dengan skor 2-0, sedangkan seri 1-1 dengan Amerika Serikat. Di babak 16 Besar Italia bertemu dengan Australia dan menang tipis 1-0, itu pun di dapatkan dari penalti yang disepak Francesco Totti di menit 90+5.

Permainan Italia juga bisa di bilang keras di Piala Dunia kali ini, hal ini bisa di lihat dari dua kartu merah yang didapatkan saat bertemu dengan Amerika Serikat dan Australia. Duet ToTo (Toni-Totti) di lini depan juga tidak berkembang, hanya mencetak satu gol dari titik putih.

Perempat Final dan Semifinal

Biar pun tampak meragukan di fase grup dan 16 Besar, taji Italia mulai tampak di babak Perempat Final dan Semifinal. Di babak Perempat Final, Italia berhasil melibas Ukraina dengan skor 3-0. Gol-gol tersebut dicetak oleh Gianluca Zambrotta (6′) dan Luca Toni (59′, 69′).

Di Semifinal, Italia bertemu dengan raksasa tuan Rumah, Jerman. Pertandingan berjalan alot di waktu normal. Namun, di masa extra time, permainan jadi milik Italia. Italia berhasil menyarangkan dua gol ke gawang Der Panzer dari kaki Fabio grosso (119′) dan Alessandro Del Piero (120′).

Final

Di final, Italia bertemu dengan Prancis. Sama dengan Italia, Prancis juga tidak di jagokan juara di edisi tahun itu. Namun, setelah sukses melumat Brazil, semua mata pun tertuju kepada tim asuhan Raymond Domenech saat itu.

Pertandingan berjalan alot dan seru. di waktu normal, keduanya berbagi skor yang dicetak oleh Marco Materazzi (19′) dan penalti Zinadine Zidane (7′). Di babak extra time, ada insiden yang menjadi sorotan banyak orang. Tandukan Zidane ke dada Materazzi yang membuatnya dapat kartu merah menjadi highlight di laga itu.

Menilik Piala Dunia 2006, Sundulan Zidane Menjadi Bumbu Manis Kemenangan Italia

Menilik Piala Dunia 2006, Sundulan Zidane Menjadi Bumbu Manis Kemenangan Italia

Di babak adu penalti, Dewi Fortuna masih memihak untuk skuad Marcello Lippi kala itu. Italia pun menjadi juara di Piala Dunia 2006. Tandukan Zidane ke dada Materazzi menjadi sebuah “berkat” Gli Azzuri.

Kesuksesan Italia di Piala Dunia 2006 pun tidak membawa angin sejuk di periode kali ini, bahkan sangat buruk. Italia yang notabene-nya adalah juara Euro 2020 harus menerima fakta bahwa mereka tidak lolos ke putaran final Piala Dunia 2022 Qatar.

Baca Juga: Peserta Piala Dunia 2022 Aja Bukan, Ngapain Timnas Italia Ikutan Rilis Skuat?

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LIKE US ON FACEBOOK

P