
Berlabuh ke RB Leipzig Setelah Diincar Banyak Klub Besar Eropa
Mohamed Simakan akan meninggalkan RC Strasbourg Alsace di akhir musim ini untuk menggantikan pemain yang pindah ke Bayern Munich, Dayot Upamecano dari RB Leipzig, berdasarkan informasi dari situs resmi Ligue 1.
Bek tengah muda asal Perancis penuh potensi ini sempat menarik perhatian klub Inggris dan Italia, Liverpool dan AC Milan sebelum akhirnya tim asal Jerman membuat pergerakan.
Pemain ini memang masih berusia 20 tahun dan baru 2 musim bermain di tim senior Strasbourg, namun penampilan hebatnya sudah cukup untuk membuatnya pindah ke tim yang akan berlaga di Champions League.
Simakan tidak bisa bermain sampai pertengahan Maret karena cedera lutut, namun para penggemar Strasbourg bisa tetap berharap dirinya bisa membawa tim kebanggaan asal daerah Alsace untuk bertahan di Ligue 1 dan tidak terdegradasi.
Perjalanan Karir yang Tidak Selalu Mulus
Lahir di Marseille pada 3 Mei 2000, Simakan adalah adik tiri dari Ismaël Bangoura, mantan pemain Le Mans, Stade Rennais dan FC Nantes yang memiliki puncak karir sebagai penyerang Dynamo Kyiv di antara tahun 2007 sampai 2009.
Meskipun berjarak 15 tahun, akan tetapi dua saudara ini tetap hidup berdekatan.
Simakan menganggap bahwa Bangoura adalah idolanya.
Simakan sempat ingin menjadi penyerang seperti Bangoura, namun akademi Marseille membuat dirinya mengubah posisi menjadi pemain bertahan.
Sayangnya, Simakan tidak bisa menembus tim senior Marseille, namun dia tidak berkecil hati.
Simakan mendapatkan kepercayaan dirinya ketika bermain untuk tim divisi bawah seperti JO St. Gabriel dan SC Air Bel.
Bersama SC Air Bel, Simakan membawa tim tersebut finish di peringkat 3 dalam kompetisi U17 di Perancis, di belakang Toulouse dan AS Monaco pada tahun 2017.
Berkat penampilan tersebut, Simakan membuat Strasbourg kepincut meminang jasanya.
Simakan menghabiskan 2 musim bermain di tim muda Strasbourg sebelum akhirnya memulai debut di ajang Europa League pada Juli 2019 ketika tim senior menang 3-1 melawan Maccabi Haifa.
Setelah pertandingan itu, Simakan selalu rutin mengisi daftar susunan pemain tim senior Strasbourg.
Gaya Bermain yang Disebut Mirip Lilian Thuram
Pemain bertinggi 187 cm ini memiliki kekuatan dalam berupa kecepatan, tenaga dan antisipasi.
Simakan nyaman bermain di posisi bek tengah dalam posisi 3 bek tengah atau 2 bek tengah dalam 4 pemain bertahan.
Selain itu, Simakan juga bisa bermain di posisi bek kanan.
Setelah debutnya melawan Maccabi, Bangoura mulai membandingkan sang pemain muda itu dengan Lilian Thuram.
Tentu saja, penilaian Bangoura tersebut subyektif karena mungkin masih merupakan kerabat dekat.
Akan tetapi, Simakan punya karakteristik yang mirip dengan pemilik caps terbanyak di tim nasional Perancis tersebut.
Pencapaian Musim Ini
Simakan memulai musim ini sebagai bek tengah pilihan pertama dari sang manajer Strasbourg, Thierry Laurey.
Simakan selalu diduetkan dengan kapten klub, Stefan Mitrovic.
Duet keduanya berhasil membawa Strasbourg finish di peringkat 10 pada musim lalu.
Musim ini terbilang banyak lika-liku yang dilewati oleh Simakan.
Dirinya mencetak gol pertamanya untuk klub ketika timnya seri melawan FC Metz dengan skor 2-2 pada pekan 14.
Sayangnya, Simakan juga membuat 2 pelanggaran yang berujung 2 penalti.
Simakan juga tampil gemilang ketika menghadapi Kylian Mbappe pada Desember lalu.
Saat itu, Paris Saint-Germain hanya menang 4-0, padahal mereka punya 17 tembakan tepat sasaran.
Dua pertandingan selanjutnya, Simakan terpaksa harus menepi karena cedera, ketika Strasbourg mengalahkan Lens 1-0.
Apa Kata Mereka
“Itu terjadi di saat waktu terburuk karena aku merasa bahwa para pelatih percaya diri akan diriku dan aku ingin membayar itu. Aku pernah melewati masa di mana aku pikir keberuntunganku sudah habis, namun keluargaku terus menolongku. Kami saling percaya. Saat pertandingan di Haifa, dia memanggilku Lilian Thuram karena aku bermain di sebelah kanan!” Kata Simakan tentang bagaimana Bangoura menolongnya di awal naik-turunnya awal karirnya.
“Dia cukup biasa saja di beberapa tes, tapi kami sepenuhnya percaya dengan para pelatihnya. Kemudian kami paham bahwa kami sedang mengurus sebuah fenomena luar biasa. Dia menyapu semua lawan-lawannya sampai terjatuh. Aku sempat menempatkannya di kasta ketiga tapi itu tidak cukup untuknya. Aku suka memberikan perbandingan dan kita sedang melihat [Raphael] Varane yang baru. Dia atletis dan kuat, tapi juga bermain tenang,” begitu kata pelatih tim cadangan Strasbourg, François Keller.
“Aku suka berkomunikasi di lapangan. Itulah mengapa aku suka bermain di posisi bek tengah karena kamu bisa melihat seluruh permainan dan bisa berbicara. Ketika aku melihat seseorang tidak menjaga lawan, aku akan memberi tahu. Para pemain yang lebih tua, bilang kepadaku di ruang ganti bahwa itu tidak masalah!” kata Simakan tentang bagaimana dirinya mengembangkan kepercayaan diri di Strasbourg.

Pingback: Alasan Karim Benzema Tidak Dipanggil ke Tim Nasional Perancis