Connect with us

Artikel Top Peluit

Bek Tengah Jepang, Naomichi Ueda Resmi Dipinjam oleh Nimes

Juru Selamat Tim Baru?

Olympique Nimes resmi menyelesaikan dokumen terkait kepindahan pemain bertahan klub Belgia, Cercle Brugge, bernama Naomichi Ueda asal Jepang.

Masa peminjaman bek tengah ini akan dilangsungkan sampai akhir musim Liga Peracis, Ligue 1, musim 2020-2021.

Manajer Nimes, Jerome Arpinon mengumumkan kedatangan pemain pinjaman ini tidak memiliki opsi pembelian di akhir masa peminjaman.

Cercle Brugge ini adalah tim satelit dari tim top di Ligue 1, yaitu AS Monaco.

Ueda

Bek tengah bertinggi 186 cm ini total sudah bermain sebanyak 13 kali untuk tim nasional Jepang dengan torehan 1 gol.

Pria kelahiran Uto, Kumamoto tanggal 24 Oktober 1994 ini akan memperkuat tim dengan pertahanan terburuk di liga dengan catatan kemasukan 41 gol dari 20 laga.

Rekan-rekan Ueda di tim nasional yang saat ini bermain di Ligue 1 adalah Eiji Kawashima di Strasbourg beserta duo Marseille, Yuto Nagatomo dan Hiroki Sakai.

Ueda terhitung bukan pilihan utama di lini bertahan Cercle Brugge, di mana pemain ini hanya terlibat di 36% menit bermain tim tersebut.

Ueda baru bermain 8 kali di Liga Belgia musim 2020-2021 ini.

Dari Taekwondo, Penyerang, Lalu Bek Tengah

Pemain Asia, khususnya Jepang, identik dengan tubuh yang kecil.

Sangat jarang pemain asal negeri matahari terbit tersebut memiliki postur yang tinggi.

Meskipun saat ini berposisi sebagai bek tengah, namun, saat masih sekolah, Ueda adalah seorang penyerang tengah.

Meskipun berpostur tinggi dan besar, Ueda memiliki kecepatan yang tinggi.

Kombinasi kecepatan yang tinggi serta postur besar membuat Ueda dicap sebagai material yang sangat langka di Jepang.

Jauh sebelum mengenal sepak bola, Ueda adalah juara taekwondo di Jepang dan beberapa kali mengikuti turnamen tingkat dunia.

Setelah diperkenalkan kepada sepak bola oleh seorang teman, Ueda mendadak jatuh cinta dan fokus berkarir di sana sampai hari ini.

Carles Puyol dari Jepang

Sebagai jantung pertahanan, seorang bek tengah diharuskan memiliki kriteria penting tertentu.

Karakter seperti bermain keras, kuat dalam menghalau serangan lawan serta tidak pantang menyerah adalah elemen penting.

Tidak heran apabila Ueda mengidolai legenda Barcelona dan Spanyol, Carles Puyol, berdasarkan wawancara pada tahun 2012.

Naomichi Ueda

“Pemain favoritku adalah [Carles] Puyol. Aku suka dengan bagaimana dia memiliki semangat berjuang. Salah satu impianku adalah sampai berdarah-darah saat pertandingan, jadi aku pikir itu luar biasa. Puyol tidak pernah takut, jadi aku ingin seperti itu.”

Puyol memang dikenal sebagai sosok bek tengah keras di Spanyol dan dunia saat masih bermain.

Kini, Ueda memiliki karakter bermain yang mirip seperti Puyol.

Yuto Toyokawa (saat ini penyerang Cerezo Osaka), mengingat masa-masa Ueda di sekolah.

“Aku tidak pernah melihat orang ini (Ueda) kalah di pertahanan. Baik para siswa maupun pemain profesional, semuanya disapu bersih.”

Dirinya pernah terhitung bisa mencapai catatan 6,1 detik di nomor lari 50 meter.

Perjalanan Karir Ueda Sejauh Ini

Ueda bermain di tim sekolahnya, yaitu Kumamoto Prefectural Otsu High School dari tahun 2010 sampai 2013.

Setelah lulus, kapten tim ini diincar oleh banyak klub besar di Jepang, sebelum akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan Kashima Antlers.

Selama 5 tahun berkarir di klub tersebut, Ueda mempersembahkan 4 trofi, yaitu Liga Jepang, Piala Jepang, Piala Liga Jepang dan Piala Super Jepang.

N. Ueda

Total 133 penampilan dengan 6 gol dan 5 assist sudah dilakoni oleh Ueda di klub pertamanya itu.

Pada musim panas 2018, Cercle Brugge dari Belgia mendatangkan Ueda dengan kontrak 4 tahun.

Di level tim nasional, Ueda sudah pernah membela tim U17, U19, U21, U23, Tim Olimpiade dan tim senior.

Total 13 caps sudah didapatkan Ueda dari laga persahabatan, Copa America 2019 di Brazil, 2015 EAFF East Asian Cup di Wuhan, China dan Pra-Kualifikasi Piala Dunia 2022 Qatar.

Pada Piala Asia 2015 Australia dan Piala Dunia Rusia 2018, Ueda dipanggil ke skuad namun tidak pernah dimainkan.

3 Comments

3 Comments

  1. Pingback: Rahasia Sukses Jepang di Dunia Sepak Bola Asia dan Dunia

  2. Pingback: Bidone d’Oro, Penghargaan Pemain Terburuk di Serie A

  3. Pingback: Martin Ødegaard Selangkah Lagi Gabung Arsenal

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LIKE US ON FACEBOOK

P