Connect with us

Artikel Top Peluit

Ole Gunnar Solskjaer & Red Manchester 2021-2022: Atmosfer Angker!

Dengan dana ratusan juta untuk pemain baru, serta prestasi The Red Devils sejauh ini, akankah trofi Premier League mendarat ke Old Trafford?

Ole’s At The Wheel!

Hubungan Ole Gunnar Solskjaer bersama skuat Manchester United (MU) sudah berjalan selama kurang lebih tiga musim.

Sebuah mimpi yang mungkin tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

Bagaimana tidak, selepas pensiun sebagai pemain pada tahun 2007, sang pelatih banyak berkarir di klub kampung halamannya, yaitu Molde.

Walau sempat melatih Manchester United Academy, namun hati dan pilihannya jatuh kepada klub yang bermarkas di Aker Stadion, Norwegia pada 2011.

Kemudian di tahun 2014, Ole sempat melatih Cardiff City, tetapi tidak berlangsung lama karena Ole kembali melatih Molde.

Baru setelah itu, pada tahun 2018, selepas MU melepas Jose Mourinho, Ole Gunnar Solskjaer terpilih sebagai manajer tim walau masih berstatus caretaker.

Berangkat sebagai caretaker tim pada Maret 2019, Ole berhasil mendapatkan kontrak permanen sebagai pelatih utama Red Devils.

Perjalanan berliku yang sangat dinikmati oleh Solskjaer.

The Solskjaer Soldiers!

Ole paham betul tekanan ketika melatih Manchester United, saat pertama menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di Old Trafford.

Manchester United sudah tanpa gelar juara Premier League sejak akhir musim 2013.

Gelar tersebut adalah sesuatu yang sangat dinanti oleh klub Manchester United dan suporternya.

Ole pun mendaratkan nama-nama beken macam Harry Maguire yang kemudian menjadi kapten klub, sayap lincah timnas Wales, Daniel James serta salah satu bek sayap termahal EPL, Aaron Wan-Bissaka pada awal musim 2019/2020.

Total dana transfer sebesar 145 juta poundsterling berhasil keluar dari kas klub untuk ketiga pemain tersebut. Wow!

Tidak berhenti di situ, pada winter transfer 2019/2020, Ole kembali mendapatkan nama hebat, yaitu Bruno Fernandes.

Bruno seakan menjadi roh baru dari tim Setan Merah.

Lewat sepakan jarak jauh, segala macam sudut, free-kick hingga penalti, sang gelandang asal Portugal itu selalu sukses menjaringkan si kulit bundar untuk Manchester United.

Manchester United kemudian kembali mendatangkan beberapa pemain terbaik hingga musim kemarin, nyatanya gelar EPL tetap gagal berlabuh ke Old Trafford.

Prestasi Manchester United Era Ole Gunnar Solskjaer Sejauh Ini

Sir Alex Ferguson bersama David De Gea setelah Manchester United kalah dari Villarreal di final Europa League (Kredit CaughtOffside)

Sir Alex Ferguson bersama David De Gea setelah Manchester United kalah dari Villarreal di final Europa League (Kredit: CaughtOffside)

Ole Gunnar Solskjaer tahu ekspektasi besar dari segala sudut agar Manchester United kembali berjaya.

Sejauh ini, Ole belum juga bisa menuntun tim besutannya untuk mendapatkan trofi.

Musim 2020-2021 lalu adalah puncak prestasi The Red Devils era The Baby Faced-Assassin Manager.

United berhasil brace runner-up alias 2 kali mendapatkan peringkat 2, yaitu di Europa League dan Premier League.

Prestasi peringkat 2 di Premier League adalah peningkatan dari musim sebelumnya, yaitu peringkat 3.

Selain itu, Manchester United juga sudah 4 kali melaju ke babak semifinal, yaitu EFL Cup (2 kali) dan masing-masing 1 untuk FA Cup serta Europa League.

Artinya, tim ini sebetulnya tidak buruk-buruk amat secara prestasi di atas kertas.

Namun, tentunya ada faktor x yang belum tim ini punya, baik keberuntungan, konsistensi, atau lainnya sehingga isi lemari trofi Old Trafford belum bertambah lagi sejak terakhir kali terjadi di era Jose Mourinho.

It’s Time, Ole!

Menanggapi itu, maka pada awal musim 2021/2022, Manchester United kembali berbelanja guna menambah amunisi bagi skuat asuhan Solskjaer.

Tidak tanggung-tanggung, Jadon Sancho mendarat ke kota Manchester dengan dana transfer 102 juta euro plus centre-back tangguh Prancis, Raphael Varane (40 juta euro).

Kemudian, Manchester United juga mendatangkan mantan kiper akademi mereka yang kontraknya habis di Aston Villa, Tom Heaton.

Jelas, kehadiran mereka, terutama dua nama pertama, semakin membuat tangguh permainan MU.

Dalam pertandingan pertama EPL 202/2022, MU sukses menggasak Leeds United dengan skor besar 5-1.

Walau belum banyak diperkuat pemain baru mereka, (tercatat hanya Sancho yang bermain selama 15 menit), tetapi duet Paul Pogba & Bruno Fernandes sukses menampilkan penampilan terbaik.

Paul Pogba berhasil membuat 4 assist, sementara itu Bruno Fernandes sarangkan 3 gol ke gawang Illan Meslier.

Kedua pemain juga berhasil membuktikan kembali kualitas mereka terhadap fans setia Manchester United.

Start ideal tersebut semakin menambah kepercayaan diri seluruh pemain di skuat Setan Merah guna menyongsong 37 sisa pertandingan di Liga Inggris.

Ole Gunnar Solskjaer seakan memberikan atmosfer angker untuk para kontestan lain ketika menghadapi anak asuhnya.

Terlebih lagi, dengan kembali bisa digunakannya 100% kapasitas stadion di kompetisi Premier League, Old Trafford selaku kandang Manchester United akan membuat bulu kuduk semua lawan bergidik ketika menginjakkan kaki di venue yang sudah berdiri sejak 1910.

Namun, Manchester United harus tetap membumi, konsisten dan terus disiplin.

Pasalnya, mereka pun pernah membuka Premier League dengan mengalahkan Chelsea 4-0 di musim 2019-2020.

Klasemen akhirnya? Poin Chelsea dan Manchester United sama-sama 66, tapi The Red Devils berhak menempati peringkat 3 karena selisih gol +30, lebih unggul ketimbang The Blues yang hanya setengah dari itu (+15).

Masa lalu di musim tersebut bisa menjadi pelajaran berharga bagi skuad asuhan Ole saat ini.

Sekarang, dengan skuat yang mewah seperti ini, apakah musim 2021/2022 akan menjadi momen yang tepat untuk Solskjaer mendaratkan kembali gelar juara EPL ke pangkuan The Red Devils serta menjadi yang pertama atas nama dirinya?

Ole Gunnar Solskjaer, juara Liga Inggris, Premier League sebagai pemain Manchester United di musim 2006-2007. Bisakah terulang sebagai pelatih? (Kredit: situs resmi Manchester United)

Ole Gunnar Solskjaer, juara Liga Inggris, Premier League sebagai pemain Manchester United di musim 2006-2007. Bisakah terulang sebagai pelatih? (Kredit: situs resmi Manchester United)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LIKE US ON FACEBOOK

P