Connect with us

Artikel Top Peluit

Patrik Schick, Penyerang Repulik Ceko Terbaik Setelah Milan Baros?

Penyerang Bayer Leverkusen tersebut hanya butuh 1 gol lagi untuk menyamai pencapaian legenda Liverpool sebagai pemenang Golden Boot di Euro 2004.

Gemilangnya Patrik Schick di Euro 2020 Sejauh Ini, Mengingatkan Tentang Milan Baros

Penyerang Republik Ceko, Patrik Schick, mengingatkan kita akan Milan Baros.

Pasalnya, Patrik Schick sejauh ini adalah pencetak gol terbanyak kedua di Euro 2020 dengan 4 gol.

Penyerang Bayer Leverkusen berusia 25 tahun ini hanya berjarak 1 gol dengan Cristiano Ronaldo di puncak top skor.

Bukan topik yang besar untukku, hal terpenting adalah kesuksesan tim.

Targetku bukan memenangkan sepatu emas, tapi membantu timku untuk melaju sejauh mungkin.

Aku tidak tertarik tentang berapa gol yang aku akan cetak sampai akhir nanti.

Dengan tereliminasinya Portugal dari Euro 2020, peluang Schick untuk menyalip Ronaldo terbuka lebar.

Schick sudah menyamai rekor Vladimir Smicer, pemain Republik Ceko yang berhasil mencetak 4 gol di ajang Euro.

Sementara itu, Patrik Schick hanya berjarak 1 gol dari top skor sepanjang masa Republik Ceko di Euro, yaitu Milan Baros.

Pada Euro 2004, Baros berhasil menjadi top skor dan pulang membawa sepatu emas berkat 5 gol.

Patrik Schick Mirip dengan Milan Baros, Legenda Republik Ceko

Tomas Galasek, asisten pelatih Republik Ceko, pernah bermain dengan Baros di tahun 2004.

Kemudian, mantan pemain yang punya 69 caps untuk Republik Ceko ini membandingkan Schick dan Baros.

Bari (nama panggilan Baros) bermain sebagai penyerang utama, mirip seperti Patrik, ketimbang Patrik kepada Jan Koller.

Akan tetapi, keduanya adalah pemain yang berbeda.

Baros bermain di sekitar Koller dan membuat peluang gol untuk dia (Koller).

Patrik membuat peluang untuk dia sendiri dan punya kaki kiri yang kuat.

Vladimir Coufal, pemain Republik Ceko saat ini yang juga bermain untuk West Ham, sulit untuk membandingkan keduanya.

Pertanyaan yang sulit.

Patrik adalah seorang pemain yang lebih teknikal.

Dia memiliki banyak persiapan untuk penyelesaian akhir (mencetak gol), tapi Milan Baros juga pemain yang hebat, Baros menjuarai Champions League.

Akan tetapi, kami ingin agar dia (Schik) memenangkan sepatu emas.

Jika dia ingin menjadi pemain top, maka dia harus mencetak 1 gol lagi.

Kemudian, apabila kami tidak kemasukan gol, maka kami akan berada di semifinal.

Milan Baros adalah mantan penyerang tengah Republik Ceko dan beberapa tim besar Eropa seperti Liverpool dan Lyon.

Total 218 gol dan 72 assist sudah dibuat oleh Baros selama 643 penampilan di semua kompetisi untuk level klub dan tim nasional.

Baros sudah pensiun di tim nasional sejak 2012, namun baru saja pensiun di akhir musim 2020-2021 di level klub.

Klub terakhir Baros adalah FK Banik Ostrava, klub divisi teratas di liga Republik Ceko.

Baros masing-masing memiliki 1 gelar Champions League, FA Cup, League Cup, Coupe de France, Coupe de La Ligue, Trophee des Champions, Liga Turki dan Piala Super Turki.

Lalu, Baros memiliki 2 gelar Ligue 1.

Sementara itu, Schick sudah bermain sebanyak 226 penampilan di level klub dan tim nasional.

Total 68 gol dan 18 assist berhasil Schick persembahkan dengan masing-masing 1 gelar Liga Ceko dan Piala Ceko.

Mental Baja Schick

Coufal memberikan assist yang brilian untuk gol pertama Schick d turnamen ini, melalui sebuah sundulan kepala melawan Skotlandia di laga pembuka Grup D melawan Skotlandia.

Aku melihat Schick di sebuah posisi dan tahu bahwa bila aku mendapatkan bola, maka aku akan langsung mengirimkan umpan silang.

Kemudian, dia akan melewati 2 pemain bertahan.

Itu bukan umpan yang mudah.

Sulit sekali namun dia bisa dengan brilian berada di sana.

Dia adalah pemain yang cerdas.

Dia selalu menemukan ruang, melewati pemain lawan untuk menuju ruang tersebut, kemudian entah menggunakan kepala atau tendangan voli untuk kemudian melepaskan penyelesaian akhir.

Aku hanya butuh untuk melihat ke mana arah dia melaju dan ketika aku melihatnya, aku akan mengirimkan bola kepadanya.

Meskipun Schick dan Baros adalah 2 pemain yang berbeda tipe, namun keduanya punya 1 kesamaan: haus akan gol.

Pada matchday 2 di fase grup melawan Kroasia, Schick harus mengganti bajunya akibat berlumuran darah.

Meskipun begitu, hal tersebut tidak menghalangi dirinya untuk mencetak gol melalui titik putih penalti.

Aku tidak ragu untuk mengambil penalti – aku bisa mengendus gol.

Vladimir Coufal pun juga mengamini hal tersebut.

Schick sangat percaya diri dan dia mencetak gol, jadi tidak ada alasan untuk melarangnya.

Dia mengambil bola dan mencetak gol, jadi, semuanya baik-baik saja.

Bukan masalah apakah hidungnya berdarah atau tidak!

Dengan segala pencapaian yang ada, Patrik Schick bisa jadi adalah penyerang terbaik yang Republik Ceko punya setelah Milan Baros.

Memori Buruk Denmark

Republik Ceko pernah bertemu di ajang Euro, terakhir kali pada 2004 di babak perempat final.

Saat itu, Denmark kalah 3-0 dari 2 gol Baros.

Pemain bertahan Denmark saat ini, Mathias Jorgensen memiliki memori buruk akan pertandingan tersebut.

Euro 2004 adalah pengalaman buruk ketika menyaksikan pertandingan sepak bola di Copenhagen Town Hall Square.

Kami semua percaya kami bisa dengan mudah mengalahkan mereka (Republik Ceko), namun itu semua menjadi sebuah hari yang buruk dan hujan di Copenhagen.

Tidak lama lagi, keduanya akan bertemu di babak perempat final.

Pemenang antara lagi ini akan bertemu pemenang antara Ukraina dan Republik Ceko.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LIKE US ON FACEBOOK

P